"Lalu mau makanan apa?" Tanya Rekza.

"Apakah perlu aku panggil pelayanan lagi untuk memasak makanan lagi?" Lanjut nya membuat Zia mendongakkan kepalanya menatap Rekza.

"Tidak perlu Rekza" ucap Zia kepada Rekza ia yakin meski Rekza meminta pelayan untuk memasak makanan lain itu akan tetap sama saja.

"Aku ingin makan tapi tak mau makanan ini, Is kenapa di sini makan nya tak ada yang sama dengan makanan di dunia ku" batin Zia kesal.

"Nona jika anda tak menyukai makanan itu kenapa anda tak memasak sendiri saja" ujar sistem membuat Zia tersadar.

"Ah benar juga kenapa aku tak memasak sendiri saja?, Tapi apakah di sini ada bahan makanan nya tem?" Tanya Zia kepada sistem takut bahan makanan di sini juga tak sama.

"Sama tuan tapi mereka saja yang berbeda cara memasak nya" ujar sistem Zia mengangguk singkat.

"Baik lah mari kita memasak sendiri dan memperkenalkan makanan di dunia ku di dunia ini" girang Zia.

Rekza yang dari tadi melihat ekspresi wajah Zia yang melamun pun terkekeh lucu di batinnya mengapa gadis di depannya ini sangat menggemaskan pikir nya.

"zia?" Panggilan nya kepada zia.

Zia yang di panggil pun langsung menatap Rekza berbinar lalu "Rekza apakah aku boleh meminta sesuatu?" Tanya Zia tiba tiba.

"Sesuatu apa?" Heran Rekza tidak mengetahui keinginan Zia.

"Aku ingin memasak apakah boleh"pintanya.

"Tapi nanti kamu-" belum selesai berucap Zia langsung memotong.

"Tidak boleh ya" lirih Zia berkaca kaca.

Jenderal Rekza yang melihat itu jadi gelagapan "Ah tidak, zia maksud saya boleh kok boleh" izin nya membuat Zia langsung tersenyum lebar.

"Benarkah?"

"Iya tapi kau harus berhati-hati jangan sampai terluka" jenderal Rekza kawatir Zia akan terluka saat memasak nanti.

"Oke" Zia langsung berdiri dan menarik Rekza memasuki kediaman jenderal itu.

Saat masuk " di mana dapur nya?" Tanya Zia.

"Di sana ayo" Sekarang Rekza yang menarik tangan Zia menuju dapur.

Saat sampai di dapur, semua pelayan di sana melihat ke arah Zia dan Rekza  jangan lupa mereka menunduk hormat kepada tuannya mereka juga di beritahu oleh Rekza bahwa mereka harus menghormati Zia seperti mereka menghormatinya.

"Salam tuan jenderal dan nona, apakah ada yang bisa kami bantu?" Ujar kepala pelayan yang ada di sana.

"Tidak!, kalian pergi saja" jawab Rekza dingin kepada mereka sangat berbeda saat bersamaan zia.

Zia yang melihat cara Rekza berbicara hanya diam dengan menggelengkan kepalanya.

"Baik jenderal" ujar mereka serempak lalu pergi dari sana meninggal kan Zia dan Rekza berdua.

Setelah mereka pergi jenderal Rekza langsung melihat ke arah Zia.
"Mau memasak apa?" Tanya nya.

"Ada de, kau duduk saja di sana dan melihat saja ok" ujar Zia menunjuk tempat duduk yang ada di dapur itu.

Rekza menganggukan kepalanya mengerti lalu duduk di kursi itu dengan tenang sambil melihat apa yang akan Zia lakukan selanjutnya.

Zia segera mendekati bahan makanan yang ada di atas meja dan memilih beberapa bahan yang ia butuhkan untuk membuat makanan yang akan ia buat.

Mengambil beberapa daging sayuran dan juga mengadon tepung.

Wajah Zia cemong penuh dengan tepung terigu yang sedang ia adon menjadi mi, ya Zia akan membuat my i am kesukaannya.

Rekza yang melihat wajah Zia hanya terkekeh geli dan tetap duduk menonton saja.

Membuat bumbu merebus ayam dan lainnya.
Setelah semua bumbu selesi Zia beralih ke adonan tepung yang ia pipihkan lalu di potong potong panjang seperti mi setelah selesai ia lanjut merebus nya.

"Apa yang ia Buat" batin Rekza penasaran dengan masakan Zia yang baru ia lihat.

Menunggu beberapa saat sambil membersihkan wajah dan tangannya yang kotor.

Beberapa menit berlalu ia melihat ke arah mi yang sudah jadi dan meletakkan nya ke dalam mangkok yang terbuat dari mas.

Mencampur bumbu lalu meriasnya dengan menggunakan beberapa hiasan seperti seledri dan bawang goreng telur dan juga ayam yang  sudah ia Suir tadi.

Wangi masakan Zia menguap di mana mana siapa saja yang menciumnya pasti ingin memakan nya juga.

Zia sudah selesai, makanan nya sudah jadi! my i am nya sudah jadi! Zia tersenyum bangga melihat hasil masakan nya itu.

"Selesai yeyyy" seru Zia senang.

Rekza yang mendengar bahwa Zia sudah selesai pun menghampiri nya.
"Sudah selesai?" Tanya nya

"Emm sudah" girang Zia menunjuk mi ayam nya.

"Apa ini?" Tanya Rekza melihat makanan yang tak pernah ia lihat.

"Ini namanya mi ayam" ujar zi memperkenalkan makanan itu.

"Mi ayam? Apakah enak?" Tanya nya lagi.

"Tentu saja enak ini adalah makanan favorit ku tau"

"Oh baik lah"

"Bibiiii" Zia memanggil pelayan.

"Ya nona salam" beberapa pelayan yang tadi keluar sekarang sudah ada di depan nya.

"Bibi aku sudah memasak makanan ini dan tolong bawa ini ke meja makan ya, dan sisa nya Yang ada di sana untuk kalin saja" ujar Zia ia memang memasak banyak jadi bisa untuk pelayan juga.

"Baik nona Terima kasih, tapi apa nama makan ini kalau saya boleh tau?" tanya pelayan itu karena tak tau makanan apa yang Zia masak.

"Ini mi ayam bibi" ujar Zia di angguki mengerti oleh para pelayan.

Setelah selesai Zia langsung mengajak  jenderal Rekza ke meja makan untuk mencicipi masakan nya.

"Ayo Rekza kita ke meja makan" ujar nya.

"Ayo" balas Rekza lalu berjalan menuju meja makan.






TBC..
Kalau ada typo komen.
Jangan lupa komen dan vote ya biar author semangat buat lanjut cerita nya 😉😚..
Papayyyy 🖐️😊

TRANSMIGRASI FIGURAN LICIK [On Going]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant