PESTA

772 98 6
                                    

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.


+++GALAN STORY+++

Galan melapisi baju kaus putih dengan jaket denim. Ripped jeans yang ia kenakan menambah kesan cool ala anak geng motor. Galan juga memasang headband hitam di kepalanya, yang merupakan tanda ia anggota geng Gardhes.

"Udah lama banget nggak ngumpul gini," monolog Galan sambil merapikan rambutnya di depan cermin.

Teringat soal kejadian tadi sore, membuat Galan tersenyum. Hari ini secara resmi Rani mengakui dirinya sebagai anak. Bahkan pelukan pertama Rani terasa hangat dan penuh kasih sayang. Jika hal yang membahagiakan di umur sekarang bagi orang lain adalah jatuh cinta, maka Galan bahagia karena diakui oleh ibunda tercinta. Rasanya bagai cintanya yang telah tertanam sejak lama akhirnya di balas oleh sang pujaan hati. Galan teramat bahagia.

Galan keluar kamar dengan langkah ringan sambil sesekali bersiul. Sesaat melewati ruang tengah, Galan sempat melirik pada ibunya yang juga menatapnya, dalam diam. Dengan ragu Galan yang sudah beberapa langkah melewati mereka, kembali berbalik dan menghampiri mereka semua. Ada Alkan, Rukan, Rani, dan Wijaya. Galan mencoba cuek pada yang lainnya dan menatap penuh kelembutan sosok pria itu.

"Ma, Galan izin jalan ya sama temen-teman."

"Mau balapan tuh, Mah," sindir Rukan. Galan hanya melemparkan tatapan tak suka, enggan melawan.

"Pergi ya pergi aja, nggak usah izin sama istri saya," ucap Wijaya menyahut.

Galan tak menyahut, ia melangkah pergi dengan langkah pogah. Wijaya geram melihatnya. Sementara Rani, terlihat cemas melihat kepergian Galan.

"Dasar nggak tau sopan santun," umpat Wijaya.

***

Sebuah kafe dengan nuansa bar terlihat sangat ramai didatangi oleh para anak muda yang berasal dari berbagai geng motor. Salah satu geng motor yang berhadir adalah Gardhes. Ada Galan, Wandy, Ipang, Kahfi, Cikho, san Dafi. Galan sebagai ketua, melangkah masuk lebih dulu ke dalam kafe tersebut.

"Eh itu tuh Bang Erwin," bisik Kahfi.

"Samperin?" tanya Galan.

"Nggak, kita di sini aja jaga tamu," celetuk Ipang.

"Ya udah lo jaga tamu di sini, gue sama anak-anak mau ke sana. Ayo guys!" ujar Galan dituruti oleh anak buahnya.

"Eh bayi bekantan! Enak aja mau ninggalin Ipang tampan di sini," ceplos Ipang segera menyusul teman-temannya.

Galan mendekat ke arah Erwin yang tengah berkumpul bersama teman-temannya. Erwin yang melihat kedatangan Galan, lantas berdiri untuk menyambut.

 GALAN STORY [COMPLETED]Место, где живут истории. Откройте их для себя