SIRNA

804 114 16
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


+++GALAN STORY+++


"Beneran muka lu kek mayat idup, Gal. Mending melipir deh," ujar Ipang pada Galan di sampingnya.

Ucapacara baru dimulai 5 menit yang lalu, tetapi keringat telah membanjiri wajah Galan. Padahal cuacanya tidak begitu terik.

"Ck, males banget di UKS banyak cewek ganjen," sahut Galan pelan.

"Ya kan ada tirainya. Daripada lu pingsan. Lebih parah Gal, bisa-bisa lu anuin mereka," sahut Wandy.

"Wkwk. Dianuin apaan tuh." Ipang terkekeh.

"Gue temenin deh. Gue bilang sakit kepala juga," ujar Kahfi.

"Ck, enak aja. Gue aja kalo gitu," komentar Ipang.

Mendengar keributan di barisan belakang, membuat sang ketua kelas menoleh ke belakang. Ia menatap tajam 3 bersahabat itu.

"Hehe. Santai Dam, ini Galan keknya sakit. Maksa dia ke UKS, tapi kagak mau," ucap Ipang.

"Ke UKS aja, Gal. Sebelum pingsan," ujar Damar.

"Nah tuh, ke UKS. Bentar gue panggilin PMR," ucap Wandy. Ia melambaikan tangannya pada anggora PMR yang berjaga di belakang.

2 orang anggota PMR menghampiri mereka. Galan berdecak sebal. Ingin membantah tak ada tenaga.

"Kenapa?"

"Nih temen kami sakit. Bantu ke UKS, ya," ucap Wandy.

"Oke. Ayok ke UKS!"

"Gue temenin. Sekalian mau izin ke toilet gue. Galan mah nggak suka disentuh selain temennya," ujar Kahfi menunjukkan cengirannya.

"Emang gue cowok apaan gobl*k," gerutu Galan pelan.

Galan di bawa oleh satu anggota PMR tadi dan juga Kahfi. Sesampai di UKS, ada sekitar 3 siswi dan 2 siswa yang beralasan sakit. Kemungkinan 1-2 orang dari mereka tidak benar-benar sakit. Terlihat dari cara mereka rebahan di lantai beralaskan karpet. Ada 1 siswa yang malah asyik main games.

"Eh, ada Kak Galan," bisik seorang siswi pada temennya.

"Kapan lagi satu ruangan sama dia. Wkwk."

Kahfi menatap tajam 2 siswi itu sambil merangkul Galan menuju panjang paling ujung. Cari aman dari pandangan centil siswi-siswi tersebut. Kahfi juga menutup tirainya.

"Lu rebahan deh. Tidur kalo bisa. Gue mau mintain obat dulu."

"Nggak usah. Gak suka obat gue," sahut Galan merebahkan diri.

"Siapa si yang suka? Enak permen kali. Tapi kan elu lagi sakit, Galon!"

"Berisik, Fi. Gue mau tidur."

 GALAN STORY [COMPLETED]Where stories live. Discover now