HUKUMAN

904 94 13
                                    

+++GALAN STORY+++

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

+++GALAN STORY+++


Galan melempar tasnya di atas meja sebelum dirinya duduk di kursi. Wandy, Ipang, dan Kahfi yang tadinya asyik bercanda, melongo melihat wajah dan tindakan Galan barusan. Terlihat sangat kesal dengan napas tak teratur.

"Kenapa lu, Gal?" tanya Kahfi.

"Ini kenapa juga lo telat? Biasanya pagi dari kita?" tanya Ipang.

"Satu-satu, codet! Orang lagi engep juga," tegur Wandy.

"Ya kan Galan bisa jawab punya gue dulu," sahut Ipang.

"Gue kesiangan bangun," ucap Galan sambil mengelap jidatnya yang sedikit basah karena keringat.

"Ngebo? Tumben," celetuk Kahfi.

"Ya gue-"

"Galan! Ikut saya ke lapangan!"

Tiba-tiba saja guru pengawas di depan gerbang tadi muncul di depan kelas mereka. Tentu saja mereka semua kaget, termasuk Galan. Ia lupa jikalau tadi sudah mengacuhkan seorang guru pengawas harian.

"Iya, Bu. Duluan aja, ya."

"Awas kamu nggak keluar!"

Galan berdecak.

"Gal, kenapa tuh?" tanya Ipang.

"Keknya lo buat kesalahan ya tadi?" tanya Wandy.

"Telat gitu? Tapi kan belum bunyi pas Galan nyampe depan kelas," celetuk Kahfi.

"Gue tadi nyelonong masuk ngelewati beliau. Abisnya males," ujar Galan sembari terkekeh.

"Wah, parah lo, Gal. Bu Meta dilewatin. Kita nggak liat muka beliau pas lagi ngomong aja diomelin," celoteh Ipang.

"Ya gimana, ya. Males intinya. Dahlah, gue ke lapangan dulu. Ntar marah ayang gue." Galan beranjak pergi.

"Syalan nih anak. Bu Meta denger langsung dismakdown lu."

Galan menghampiri Bu Meta di pinggir lapangan. Sesekali mengedipkan matanya pada siswi cantik yang kebetulan lewat. Gabutnya Galan memang buat hati tidaklah aman.

"Maaf ya, Ibu lama nunggu. Jadi gimana?" ucap Galan tersenyum manis.

"Jangan ngomong aneh-aneh kamu. Kamu tau nggak apa kesalahanmu tadi?!" ketus Bu Meta.

"Perasaan nggak ngomong aneh." Galan terlihat berpikir keras. "Oh, yang di depan ya? Yang Ibu manggil-manggil nama saya, kan? Maaf ya, saya acuhin Bu Meta," ujarnya lagi layaknya seorang pria dewasa.

Bu Meta terlihat menahan geram, ia menatap tak suka Galan. "Sekarang sebagai hukumannya, kamu lari 5 kali keliling lapangan. Kesalahan kamu itu telah mengacuhkan seorang guru dan tidak ada sopan santun. Disaat temen-temenmu yang lain ngantri diperiksa kelengkapan, kamu malah lari ngelewatin saya."

 GALAN STORY [COMPLETED]Where stories live. Discover now