Chapter 27: The Sweetest Season

4 2 0
                                    

"How long is forever?" asked Alice.
White Rabbit answered, "Sometimes just one second."
Alice In Wonderland

Pemakaman dilaksanakan dengan tertutup. Tak banyak yang datang dan akhirnya El berhasil mendapatkan hak waris serta meneruskan perusahaan. Namun, seperti apa kata kakeknya kemarin, El berhak memilih. El boleh pergi dan hidup sesuai kemauannya, maka El akan melakukan itu. Dia tidak ingin lagi berada di sini lebih lama, dia tidak ingin terus terikat erat dengan nama belakangnya.

Eleine memberikan seluruh perusahaan milik Stevenson pada Paman. Meski jahat, ternyata beliau punya alasannya sendiri kenapa sampai bersikap begitu. Semuanya terkuak ketika ada acara makan malam sekalian pertemuan El dengan calon suaminya—yang telah dipilihkan sepihak oleh pamannya. Alasan kenapa El harus datang ke ibukota adalah untuk menikah. Tentu saja El menolak secara sopan dan memberi tahu, kalau dia sudah menyukai orang lain.

Untuk sementara, perusahaan itu diambil alih oleh sekretaris mendiang ibunya yang masih bekerja sekaligus orang yang berhati lembut pada El. Meski sementara, hanya ketika mereka bertemu saja. Untuk kali pertama setelah sekian lama pula keduanya bertemu lagi, asisten itu menangis histeris, memeluk El.

Ternyata benar kata Aru, bahwa kita harus menerima semuanya. Berdamai dengan keadaan, dan mencoba untuk percaya diri.

***

Musim panas pertama
Kepadamu, Eleine-ku

Apakah rasanya begitu menggelitik menulis namamu seperti akan menjadi milikku? Ini usulan dari Ken, mereka sangat menyebalkan karena memamerkan hal romantis di hadapanku, El.

Bukan aku yan Hi Elen

Hi, Eleine. Apakah pekrshjaan pekerjaanmu benar-benar sudah selesai? Jika memang sudah dan kamu ingin kembali ke desa, aku sudah menyiapkan tempatnya. Kamu bisa datang ke sini, dan aku juga sudah menyiapkan baju pasangan—aku tidak tahu, rasanya malu menyebut ini sebagai baju pasangan. Tapi baju ini hanya ada satu setel di pasar—jadi aku membelinya. Kuharap kamu menyukainya.

Oh ya, kenapa kamu tidak mengirim surat? Apakah sesuatu terjadi padamu?

Aku menunggumu di sini, apa pun yang terjadi. Jika di ibukota terlalu jahat, maka kembalilah ke sini. Kamu akan selalu menerimamu.

Aru

Eleine mengusap air matanya lalu membuka kotak yang diberikan oleh Aru. Kemeja bermotif laut dan bunga-bunga, warnanya gabungan antara biru dan kuning—cukup nyentrik. Namun, karena Aru yang mengirimnya, El tidak bisa menahan tawa. Bagaimana pun, pasti dia berpikir keras untuk mengirim ini pada El.

Segera, El menulis balasan untuk Aru.

Musim panas ketiga
Kepada Faru-ku

Jadi, apakah aku juga boleh menulis namamu seperti itu?

Kamu bagai air yang mengalir di bawah mentari
Mengiringi bumi
Memberi kehidupan

Kamu adalah hal yang kusyukuri keberadaannya di dunia ini
Manusia yang hidup dengan penuh tawa
Manusia yang hangat
Penuh perhatian dan kasih sayang

Aku merindukanmu, Aru. Aku tidak mengirim surat karena kakekku meninggal. Aku ingin membicarakan semuanya saat kita bertemu. Dan, ya, tentu saja! Aku akan pergi tiga hari lagi. Aku sudah berhasil menyelesaikan semuanya selama hampir empat tahun. Ternyata butuh waktu yang cukup lama. Tapi semuanya terasa ringan karena ada kamu yang mengirimiku surat.

Hey, Aru. Aku akan datang nanti tiga hari lagi. Mari kita bertemu.

Eleine

***

Akhirnya, hari di mana mereka bertemu pun tiba. Aru mengirim El surel tempat di mana mereka akan bertemu dengan memakai baju pasangan yang sudah ditentukan.

Jantung El berdegup cepat. Apakah Aru akan mengenalinya yang sekarang? El sudah merapikan rambutnya, dia juga percaya diri untuk memakai sesuatu yang terang, membawa tas, bahkan merias wajahnya dengan lebih cantik.

El berdiri di tepi laut, menghadap pada matahari tenggelam, menunggu dengan jantung yang berdebar.

Tak lama, suara langkah kaki mendekat, ketika El menoleh ke belakang—didapatinya Aru berdiri dengan senyum manis, membawa buket bunga.

"Selamat datang kembali, El," kata Aru, tersenyum.

El balas tersenyum, kemudian berjalan mendekat. "Aku pulang, Aru," katanya, dengan senyum yang merekah.

***

Our Sweetest Summer [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang