"Jika aku di posisi Duke aku juga akan membawa nona itu ke kediaman ku"ujar pria lain.

Pekikan orang orang di sana mulai membicarakan tentang siapa Zia dan apa hubungannya dengan Duke Xavier.Tapi di antara mereka ada juga yang berpikir jika mereka di posisi Duke Xavier pun juga akan melakukan yang sama dan tak akan menolak menolongnya saat melihat paras gadis itu yang tak manusiawi.

Tapi tak ada yang menyadari sesuatu bahwa di antara banyak nya orang yang melihat Zia tadi, ada salah satu dari mereka yang sekarang mengepalkan tangannya kuat saat melihat itu.

Dia adalah Aya.

"Apa ini seharusnya Duke Xavier menolong ku bukan dia, dan siapa dia aku tak pernah melihat nya Sebelum nya" batin Aya kesal dengan menundukkan kepalanya.

Saat sedang membatin tiba-tiba suara seseorang menyadarkan Aya.

"Hey bangun!, Pergi dari sini!"  Usir seorang pelayan lagi saat Duke Xavier sudah jauh dan tak terlihat lagi.

Aya langsung mendongak lalu berdiri dari lantai.
"Maaf kan saya" ucap Aya sedih lalu dengan cepat pergi dari tokoh tersebut.

              ••Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ♡(✯ᴗ✯)♡Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ••

Di kediaman Duke Xavier...

Zia terbangun di sebuah ruangan yang bernuansa Eropa ruangan itu sangat luas dan juga indah, dinding yang berwarna abu abu dan perlengkapan yang sangat indah dan cantik.

"Engghhh" lenguhan panjang terdengar keluar dari bibir pink yang tipis itu.

Zia berkedip kedip beberapa kali menyesuaikan cahaya yang masuk ke mata nya Karena pengelihatan nya masih buram. Saat sudah tak buram lagi Zia langsung melihat sekeliling nya yang nampak sangat asing baginya.

"Gue di mana?" Batin Zia heran.
"Bukan nya tadi gue lagi sama coga-" Zia berpikir sejenak mencerna kejadian tadi.

"Aaaa itu Duke Xavier!" Seru Zia langsung melihat sekeliling nya guna mencari pria yang tadi sistem sebut sebagai Duke Xavier tokoh pavorit nya.

"Kok gak ada si" gumam Zia lesu saat tak mendapati siapa pun di ruangan itu.

"Itu beneran Xavier ?, Apa aku cuma mimpi? Tapi jika itu mampu lalu di mana aku sekarang?" Banyak sekali pertanyaan di dalam pikiran nya sekarang.

"Itu benar Duke Xavier nona dan itu bukan lah mimpi semata" ujar sistem tiba-tiba yang mana malah membuat Zia kaget.

"Omocagya" Lata Zia kaget.

"Ais sistem Lo itu kalau mau ngomong kasi notif dulu kek atau salam dulu kek jangan asal ceplos aja" lanjut kesal Zia kepada sistem setelah selesai beberapa menit untuk menormalkan detak jantungnya yang jadi berdisko karena kaget.

"Hehe maaf nona saya tak sengaja" maaf sistem pada Zia.

"HM" jawab Zia singkat sedang kan sistem yang mendengar itu meringis kecil.

"Jangan marah nona, saya tadi benar benar tidak bermaksud untuk ngagetkan Anda" ujar sistem.

"Ok ok, gue gak marah" jawab Zia.
"Tapi Tem apakah tadi itu beneran Xavier?" Tanya Zia masih belum percaya.

"Ya nona pria itu adalah duke Xavier"

Zia menganggukan kepalanya percaya.
"Lalu di mana dia sekarang dan gue di mana kenapa bisa di sini?" Tanya Zia beruntun kepada sistem.

"Tanyalah satu satu nona" ujar sistem kesal.

"Hehe maaf gue kan penasaran"
Zia cengengesan "cepat jawab Tem!" lanjut nya mendesak sistem agar cepat menjawab.

"baiklah nona, untuk jawaban pertanyaan pertama anda tentang Duke Xavier di mana jawaban nya ia sedang ada di ruang kerjanya.
Dan jawaban pertanyaan ke dua, anda sedang ada di kamar Duke Xavier karena ia yang membawa anda kemar-" ucapan sistem berhenti karena suara Zia yang berteriak.

"Apaaaa!! gue di kamar Xavier?, Beneran gue di kamar nya? Aaaa mimpi apa gue semalam bisa ada di kamar tokoh pavorit gueeee!!" Histeris Zia bahagia karena bisa tidur di tempat Xavier tidur.

"Apa lah dosa saya hingga mendapatkan tuan seperti ini" batin sistem merenungi kesalahan apa yang ia perbuat sampai sampai ia di berikan tuan rumah seperti Zia.

"Nona bisakah sehari saja anda tak perlu teriak saya bosan mendengar nya" ujar sistem kesal kepada Zia.

Sedangkan sang empu hanya cengengesan tak jelas.
Saat Zia ingin bertanya kepada sistem lagi tiba tiba suara pintu terbuka  mengalihkan perhatian Zia.

Cklek kreattt...

Suara pintu di buka oleh seorang, Zia melihat ke arah pintu melihat siapa orang yang membuka itu dan.

"Ajirrrrr Duke Xavier gueeee!" Binar Zia saat melihat orang yang membuka pintu itu adalah duke Xavier.

Duke Xavier juga melihat ke arah Zia yang sudah bangun dari pingsan nya.
Ia mendekat lalu saat sudah sampai di dekat Zia ia berkata.

"Apakah kau tak apa apa?" Tanyanya dengan wajah datar tetapi dengan suara yang sedikit lembut.

Zia yang mendengar suara itu rasanya ingin sekali terbang ke langit ke tujuh.

"Hei!, nona" ujar Duke Xavier lagi saat melihat Zia yang lagi lagi melamun sambil melihat ke arah nya.

"Ah ya? ada apa?"  Zia tersadar dan menjawabnya.

"Apakah kau tak apa apa?" Tanya Duke Xavier sangat perhatian.

"Saya tidak apa apa tuan" jawab Zia dengan pormal dan sopan.


TBC...

Jangan lupa kasi vote dan komen nya ya..

Oh ya Follow me 😁...

Typo ada di mana mana.

Papayyyy 🖐️🍒










TRANSMIGRASI FIGURAN LICIK [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang