Bab 19

4K 850 92
                                    

"Juniii...! Kamu pokoknya harus tanggung jawab. Aku malah dilempar sama Bang Rolan!"

Dari balik telepon mata Juni membelalak. "Dilempar?? Kakak langsung diusir keluar??" serunya tak kalah ketar-ketir. Ya memang Juni belum pernah malam pertama sih, tapi dia kan sering nonton gituan. Wah... gawat... apa dia mengartikan film yang dia tonton? Masa sih, kenyataannya bisa beda??

"Ck! Enggaak... tapi Bang Rolan lempar aku dari atas tempat tidur, pas aku peluk!"

Juni kesulitan menelan ludah. "Kakak peluknya gimana??"

"Ya peluk...! Bang Rolan lagi tidur, terus nggak pake baju kayak yang kamu bilang..."

"I-iya, maksudnya kok bisa Kakak dilempar?"

"Ya nggak tauu... saran kamu nggak bener nih! Bang Rolan malah ngamuk!"

"Tunggu dulu..." seru Juni panik. "Kakak cara peluknya gimana dulu nih? Pelan-pelan, sambil dielus-elus nggak?"

"Hah?" dahi Mita berkerut. "Apanya yang dielus?"

"Ya dada Bang Rolan lah..."

Dahi Mita mengernyit semakin dalam. Tak lama Mita memberengut. "Tapi kamu bilang ntar posisinya atas bawah!" rajuknya. "Ya aku peluk Bang Rolan dari atas...!"

Spontan Juni melotot. "Langsung di atas??"

"Iya."

"Aduuuh... ya panteslah Kak. Harusnya itu... pelan-pelaan... belai-belai dulu Kak. Kayak Kakak elus kucing."

Mita semakin cemberut. "Ya pokoknya kamu nggak bilang!"

"Kirain Kakak udah ngerti... Kan kita pernah loh... nonton film romantiss..." walaupun nggak vulgar, Juni takut disantap oleh Bu Vina.

"Aku nggak ingat! Film yang mana sih??"

Ya... susah juga. Kak Mita keseringan nonton film animasi, sama tutorial make up sih!

"Jadi. Beneran Kakak dilempar??"

"Ya iyaa... ngapain aku bohong."

Otak Juni berpikir tambah keras. Susah juga nih. Gini nih, kalau anak dari lahir nggak pernah pacaran, gerutu Juni. Ditambah dengan orang tua yang protektif kali. Lagian masa Bang Rolan nggak ada tertarik-tertariknya sama Kak Mita. Pikir Juni aneh, biasanya lakik tuh dikasih ikan basi aja doyan. Apalagi dikasih ikan fresh kayak Kak Mita, masa nolak sih?? Oh! Atau jangan-jangan Bang Rolan grogi karena Kak Mita terlalu brutal??

Ck! Bisa jadi nih. Ini, Kak Mita gimana sih? Dumal Juni geregetan.

"Um. Kak. Memangnya Kakak beneran mau punya anak? Nggak bahaya?"

"Bahaya kenapa?"

Bibir Juni berkerut. Kalau orang miskin sepertinya pasti bakal susah. Tapi kalau sekelas Kak Mita kayaknya nggak bakalan susahlah ya?

"Oh! Jangan mikir punya anak dululah." Juni berjengit. "Dan Kakak jangan bilang-bilang sama Bang Rolan mau punya anak!"

"Kenapa??"

"Ya, bisa-bisa dia kabur..."

"Kabur kenapa??"

"Ya kan Bang Rolan maunya pisah sama Kakak. Ya mana maulah dia punya anak dari Kakak."

Mata Mita membelalak, batinnya langsung tersentak, ada denyut ganjil di sudut hatinya yang tak dipahami Mita. Apa iya Bang Rolan sebegitu nggak mau lagi dengannya? Batin Mita cemberut.

"Kakak nggak usah bahas-bahas anak. Intinya, kalau Kakak sama Bang Rolan udah berhasil malam pertama, udah pasti Bang Rolan mikir dua kali mau ninggalin Kakak."

Jejak LaraWhere stories live. Discover now