~15mnt kemudian

Azeyla pun keluar bersama pita yang ada di gendongannya dan jimmy yang berjalan sempoyongan.

Bangunan tadi sudah hancur dan terbakar dengan suara jeritan saling bersahutan dari dalam bangunan itu.

"Azeyla! Gavin, dia mengincar orang terdekat nyonya afni! Hentikan dia!" lirih jimmy.

Azeyla menoleh ke arah jimmy.
"Udah gue duga"

"Dia monster" gumam pita.

Azeyla meletakkan pita di bawah sebuah pohon besar.

"Apa maksud lo?" Tanya azeyla.

"Lo mungkin gak percaya sama gue, tapi lo harus ingat azeyla! Dia bukan manusia, dia benar-benar monster! Setiap rasa sakit yang dia Terima justru membuat dia senang" jelas pita.

Azeyla terdiam sejenak.
"Gue paham, thanks"

Pita mengangguk.

"Sekarang apa?" tanya jimmy.

"di jemput 5mnt!"
Setelah mengatakan itu azeyla pergi begitu saja.

"Hah? Apa maksudnya?" tanya pita.

Jimmy berpikir sejenak.
"Mungkin maksudnya dalam 5mnt ada yang bakal jemput kita"

Pita mengangguk paham lalu berbaring di bawah sebuah pohon.
"Gue gak percaya kita ketahuan di detik-detik terakhir"

"Setidaknya kita masih hidup" sahut jimmy yang langsung mendapat anggukan dari pita.

.
.
.

~Di sisi lain

Secepat mungkin azeyla berusaha sampai ke tempat pertempuran.

"Oh iya, apa yang ingin kau katakan tadi?" tanya azeyla.

'Entahlah'

Azeyla memutar bola matanya malas saat mendengar nada kesal zea.
"Katakan saja!"

'Ck, aku ingin bilang kalau salah satu dari musuh yang ada di sana memiliki akses untuk bertemu big boss nya'

"Bagaimana kau--"

'Aku seorang alter ego, aku jiwa yang berbeda dengan jiwa manusia, tentu saja aku mengetahui hal yang tidak kau ketahui'

Azeyla berdecak kesal.
"Kenapa kau tidak mengatakannya dari tadi?!"

'Hmp-_-'

.
.
.

~Di tempat achernar

Alin dan diva hanya bisa mengandalkan mata tajam dan ketelitian mereka untuk mencari target utama mereka.

"GIMANA?" teriak hanna.

"DIA MENGHILANG!" jawab diva.

"Lagi?" lirih lea yang sudah kewalahan.

Alma meringis saat tangannya yang terluka baru saja di pukul musuh. Alma langsung membalas dengan menendang orang itu.

"Kita mungkin bisa mati kapan aja di sini, tapi setidaknya biarin gue mukul si gavin itu barang sekali aja itu udah cukup" keluh alma.

"Kita udah kehilangan jejak dia 3 kali dan sekarang perut yang menyedihkan ini kelaparan" ve memegang perutnya yang lapar.

"Ketemu" bisik alin yang sedari tadi hanya diam.

"MAN--" diyah segera menutup mulut ve yang akan berteriak.

"Ssstttt diam bentar ve" bisik diyah.

"Bersikap biasa aja" ujar dea.

Yang lain pun mengangguk paham.

Dark Princess (End) Where stories live. Discover now