Awalnya Freen merasa malu dengan keadaannya tapi seiring berjalannya waktu dan bertemu beberapa orang yang bernasib sama dengannya membuat Freen kembali percaya diri bahkan kini ia sudah menikah dengan Jorin Khumpiraphan selama lima tahun.

"Selamat datang kembali Khun Freen dan Khun Jorin.." para pelayan duduk dan menunduk memberikan hormat kepada keduanya

Freen dan Jorin baru saja kembali dari Chiang Rai setelah seminggu mengurus pekerjaan mereka.

Seorang pelayan menghampiri Freen dan menundukkan kepalanya sebelum mulai berbicara. "Maaf sebelumnya Khun Freen, Yang Mulia ingin berbicara dengan Khun Freen dan Khun Jorin."

"Baiklah." jawab Freen dengan singkat

"Ada apa ayah ingin berbicara dengan kita, Teerak?" tanya Jorin

"Aku juga tidak tahu." balas Freen

Freen dan Jorin berjalan menuju ruangan Raja diantarkan oleh beberapa pelayan. Saat pintu ruangan itu terbuka terlihat Raja dan Ratu sudah duduk di sebuah kursi panjang yang terbuat dari kayu di lengkapi ukiran bunga.

Keduanya duduk dibawah lalu membungkukkan badan untuk memberikan hormat.

"Freen.." panggil Sang Raja dengan suara lembut

"Ya, Ayah? Apakah ada yang ingin Ayah bicarakan dengan saya?"

"Tentu ada, dan kamu sudah tahu apa yang akan Ayah bicarakan."

"Saya tidak tahu ayah.." balas Freen lalu menatap wajah sang Raja

"Ayah ingin kamu menikah lagi dan punya anak supaya kamu segera mewarisi tahta kerajaan Chankimha."

Bingo!

Tebakan Freen sedaritadi ternyata benar, ayahnya kembali membahas masalah dirinya untuk menikah lagi tapi kali ini sang ayah membahasnya di depan Jorin.

"Bagaimana tanggapan anda, Putri Jorin?"

"Saya akan menyetujui keputusan apapun yang Khun Freen ambil, Yang Mulia."

"Bagaimana Khun Freen?"

"Saya setuju Yang Mulia." hanya itu yang ada di kepala Freen kali ini. Ia tidak mungkin menolak permintaan sang ayah apalagi ayahnya sudah berkali-kali memintanya dan Jorin sudah menyetujuinya.

"Tapi Yang Mulia, saya tidak tahu harus menemukan wanita mana yang akan saya nikahi."

Jawaban Freen membuat Ratu tertawa pelan lalu tersenyum, "Ayah dan Ibu sudah mempersiapkannya untukmu, dan kami yakin ini adalah pilihan terbaik untukmu."

"Jika saya boleh tahu, siapa yang akan Ayah jodohkan dengan saya?"

"Rebecca Suwanmethanont, anak dari Khun Sunny Suwanmethanont penasehat kerajaan Chankimha."

"......." Freen mencoba mengingat sosok Rebecca tapi sepertinya anak dari Khun Sunny tidak pernah muncul di Istana.

"Jika kamu sudah setuju, Ayah dan Ibu akan membawamu nanti untuk menemui keluarga Suwanmethanont untuk melamar.."

Freen melirik kearah Jorin yang terus menunduk sedaritadi, ia menelan ludahnya sendiri lalu menatap sang ayah. "Saya serahkan semua pada Ayah dan Ibu.."

Setelah menemui Ayah dan Ibunya, Freen bersama Jorin kembali menuju Istana mereka yang berada disamping  Istana utama. Istana Chankimha sangat luas tapi hanya Freen dan Engfa yang tinggal di Istana karena Heidi ikut dengan suaminya tinggal di tempat lain.

Melihat wajah Jorin sedaritadi murung, Freen memeluk istrinya dari belakang dan meletakkan dagunya di bahu Jorin.

"Aku minta maaf, aku tidak punya pilihan untuk menolak kemauan ayah.."

Jorin hanya bisa diam membiarkan Freen memeluknya, ia berusaha menahan air matanya untuk tidak menangis meski saat ini hatinya sangat sakit.

"Apalagi yang bisa aku katakan? Aku hanya bisa mengizinkan kamu untuk menikah lagi karena ini merupakan perintah Raja." ucap Jorin dengan suara bergetar

"...." Freen terus memeluk tubuh Jorin. Meskipun mereka sudah membicarkan ini sebelumnya tapi Freen tahu apa yang Jorin rasakan sekarang.

"Maukah kamu berjanji sesuatu padaku?"

"Katakan saja apa itu..."

"Aku ingin kamu berjanji bahwa kamu akan lebih mencintaiku dibanding istri barumu nanti.."

Freen melepaskan pelukannya, ia berpindah untuk berdiri di depan Jorin dan memegang kedua tangan Jorin, "Kamu tenang saja, aku akan lebih mencintaimu karena aku tidak akan pernah mencintai dia.. Aku menikah dengannya supaya punya anak dan tahta ayah bisa diberikan kepadaku." ucap Freen lalu mengecup punggung tangan Jorin

"Apakah kamu serius?"

"Kamu bisa memegang janjiku.."


﹌﹌﹌﹌﹌﹌

Tidak dapat dibohongi kini pikiran Rebecca di penuhi dengan perkataan Raja tadi pagi yang secara mendadak memintanya untuk menikah dengan Khun Freen.

Bingung.... Ragu... Itulah yang Becca rasakan sekarang.

Tok... Tok...

"Becca.." suara lembut sang ibu mengalihkan perhatian Becca

"Boleh ibu masuk?" tanya Khun Chompoo yang berdiri di depan pintu kamar anaknya.

"Silahkan, Bu."

Perlahan Khun Chompoo duduk disamping Becca dan menatap Becca dengan penuh kasih sayang.

"Apa yang kamu pikirkan?"

"Aku memikirkan permintaan Raja tadi pagi, Bu."

"Apakah aku punya pilihan untuk menolak permintaan Raja?" tanya Becca sambil menundukkan kepala

"Sebenarnya bisa, tapi kamu harus pikirkan baik-baik sebab dan akibatnya.. Yang Mulia sudah banyak membantu keluarga kita bahkan Ratu membantu Ibu saat melahirkan kamu."

Becca menghela nafas beratnya, ia tahu betul bahwa keluarga Chankimha banyak membantu dan mengangkat derajat keluarganya jadi tidak ada alasan Becca untuk bisa menolak permintaan Raja meski tau dirinya mungkin hanya dibutuhkan untuk mengandung anak dari Khun Freen.

Becca ingat pertama dan terakhir kali dirinya bertemu Khun Freen saat Keluarga Chankimha mengadakan pesta besar.

Rambutnya yang lurus dan panjang, tubuhnya yang tidak terlalu gemuk dan tinggi serta bibirnya yang jarang sekali tersenyum itu adalah gambaran seorang Khun Freen di ingatan Becca. Becca juga tahu bahwa Khun Freen 'spesial' dari orang kebanyakan karena meskipun wujudnya seperti perempuan tapi Khun Freen mempunyai kelamin laki-laki.

"Bec.." Khun Chompoo membelai dengan lembut kepala Becca. Tatapan matanya yang lembut melihat kearah wajah anaknya, "Kamu masih punya waktu untuk berfikir, apapun keputusannya Ibu dan Ayah akan menghormatinya dan tidak akan memaksa.."

Becca memeluk sang Ibu dan menyandarkan kepalanya di dada ibunya. Ingin rasanya Becca menolak langsung permintaan Raja tapi rasanya sekarang Becca tidak bisa punya pilihan lain dan tidak ingin membuat kedua orangtuanya kecewa

"Ibu..."

"Aku akan menerima permintaan Raja untuk menikah dengan Khun Freen.."














































- BERSAMBUNG -

The Choice [ END ]Where stories live. Discover now