"Malik Syarifudien Pramana, hantu masa lalumu?" tanya orang itu sambil melempar buku baruku ke meja. Suaranya tajam dan dingin.
Mataku mengikuti arah terlemparnya benda itu.
Dia menggeram, "Dan homoseksual? Seriously? Who plant that stupid idea in...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di chapter special 89-90 ini Inggrid dan Pram all clear, ya. Kamu juga sedikit banyak bisa menyimpulkan apa yang terangkum dalam beberapa part sebelumnya yang mungkin kamu lewatkan. Rugi banget kalau ga baca part 89-90. Di situ kuncinya. Selanjutnya tinggal selesaiin aral melintang aja. Semoga pasangan ini bahagia. Tapi ingat masih ada Gandos yang terus mengganggu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bentar lagi tamat ^^
Jangan lupa simpan semua bukti dukunganmu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 47
Pramana dan Mbak Kamu Ngomong Apa Sih
Maaf ya, part 47 ini aku potong setengahnya. Adegan Inggrid sama Pram di apartemen Pram bisa kamu baca di Karyakarsa. Habis ini part 48 Mini Special Part. Pastinya akan kupotong buanyak lagi karena adegannya dewasa.
Selamat membaca!
Orang gila. Laki-laki sinting.
Bisa-bisanya dia ngomong kayak gitu.
Aku terpekur diam dengan mata nyalang. Dadaku berdentum nggak beraturan. Ucapan Pramana masih menyisakan hawa panas di balik kulitku. Nggak pernah aku merasa ditelanjangi hanya dengan kata-kata seperti yang barusan dilakukannya padaku.
