Chapter 42: Sincerely

1.5K 234 7
                                    

Sejak saat Wendy dilaporkan ke polisi dan menjadi tersangka, Lisa bisa merasakan perbedaan dari raut wajah Jennie. Gadis itu menjadi murung dan lebih banyak diam. Jennie menjadi sangat pasif, bahkan saat mereka ada kelas dance pun Jennie seperti tidak bergairah untuk bergerak.

Dan saat ini Lisa sedang berada di apartemen gadis itu, menemaninya setelah Jennie merasa terpukul karena dakwaan yang ditetapkan untuk Wendy tadi siang. Jennie tidak mengatakan secara gamblang jika dia terpukul, tapi Lisa mengetahuinya dengan sangat baik. Tanpa Jennie berucap satu kata sekalipun.

Mereka sedang menonton drama hanya berdua karena Yeri sudah tinggal dengan Seulgi sejak dua bulan yang lalu, jadi hanya dua gadis itu yang bisa berkumpul seperti ini. Namun ditengah sesi menonton bersama itu, tatapan Jennie hanya kosong, pikirannya entah kemana. Bahkan saat Lisa mematikan televisi itu pun Jennie tidak menyadarinya.

"Eonnie.."

Barulah Jennie tersadar dan terkisap saat tahu televisi yang ia tatap berubah layarnya jadi hitam.

"Kenapa dimatikan? Dramanya belum selesai, aku ingin melihat Kim Soohyun oppa." ucapnya manja.

"Aku tahu pikiran eonnie sedang tidak disini. Eonnie pasti sedang memikirkan Wendy oppa kan?" kata Lisa tepat sasaran.

Jennie gelagapan, merasa malu karena ia ternyata tampak begitu jelas.
"Aku hanya kasihan, apa dia bisa tidur nyenyak dan makan enak didalam sana." maniknya berubah sendu.

Lisa menarik kepala Jennie dan menaruhnya dibahu untuk kemudian memberikan tepukan pelan. "Dia akan baik-baik saja. Paman Shin-Il tidak akan membiarkan anaknya ditempatkan di sel yang buruk. Kekuasaan mereka bisa membuat Wendy oppa tetap merasa nyaman."

Jennie menyamankan dirinya dihangatnya ceruk Lisa. "Tapi tetap saja. Dia dipenjara dan itu berarti dia tidak bisa bebas seperti seharusnya. Wanita itu benar-benar! Dia hanya membuat Wendy menderita!"

Lisa menghela napasnya, "Kita tidak bisa menyalahkan siapapun, semuanya salah disini."

"Wanita itu lebih salah Lisa." Jennie menaikkan nadanya dan mengangkat wajahnya untuk menatap Lisa.

"Itu karena Eonnie masih mencintai Wendy oppa, eonnie tidak mau menerima jika sebenarnya dia juga salah. Eonnie memakluminya karena eonnie mencintainya." kalimat Lisa berubah geram. Dia sampai menggeser duduknya dan mengalihkan pandangan untuk tidak menatap Jennie yang merasa kebingungan dengan sikapnya.

"Ada apa denganmu Lisa? Aku hanya merasa kasihan karena musibah yang menimpanya, aku sudah tidak mencintainya."

Lisa tersenyum mengejek, "Kau membohongi dirimu sendiri eonnie. Kau masih mencintainya."

"Apa yang kau bicarakan. Itu hanya pikiranmu saja." Jennie semakin bingung.

"Kalau begitu apa eonnie bisa menerimaku sekarang?"

Kedua alis Jennie sedikit terangkat dan matanya melebar, "Lisa, aku tidak mengerti.."

Jennie berhenti berucap saat Lisa mengeluarkan kalung yang tersembunyi di leher bajunya. Selalunya hanya terlihat rantainya saja, dan kini Jennie bisa melihat dengan jelas apa yang menjadi hiasan dari kalung itu.

"Ingat ini? Sampai sekarang aku tidak bisa melepaskannya, aku selalu berharap jika kita bisa menjalin hubungan lebih dari dua hari." kata Lisa seraya menunjukan cincin yang diberikan Jennie saat berada di Thailand dulu.

Lidah Jennie kelu. Dia tentu ingat dengan semuanya, tapi ia tidak ingat dengan pasangan cincin yang ada padanya. Mungkin sudah hilang.

"Jika eonnie benar-benar sudah tidak mencintainya, apa eonnie bisa menerimaku? Aku sangat cemburu ketika kau terus menerus teringat tentangnya, selalu saja Wendy oppa, padahal dia yang sudah menyakitimu. Aku ingin menggantikannya, aku ingin kau hanya mengingatku yang selalu ada untukmu."

[18+] Loftily [Money, Lust, and Love] || SEULRENE [COMPLETE] ✔✔Where stories live. Discover now