Chapter 33: On A Ride

2.2K 240 14
                                    

____

Baru saja sampai di kelas, Irene langsung di suguhkan pemandangan Jennie yang terduduk sendu di kursinya sembari menatap kosong ke arah jendela.

Dalam hati Irene tentu ia merasa kesal dan kecewa pada sahabatnya itu, tapi jika melihat Jennie menyesal seperti ini juga Irene merasa kasihan.

"Kalian sudah bertemu?" Irene bertanya saat duduk di samping sahabatnya yang nampak terkejut karena kedatangannya.

Tapi bukannya menjawab, Jennie malah menangis dan memeluk Irene dengan isakannya.

"Aku bingung apa yang kau tangisi Jennie-ah." ucap Irene dengan tangan yang masih mau mengusap punggung Jennie.

"Aku tidak tahu.." Jennie terisak, "Wendy tidak pulang dan tidak membalas semua pesan atau mengangkat panggilanku, dia pasti kecewa atas apa yang sudah aku lakukan."

Irene menghela napasnya, "Kau tahu kau bersalah, lalu kenapa tetap melakukannya? Dan yang lebih parahnya kau melakukannya dengan Taehyung." gadis itu mendengus lalu Jennie melepaskan pelukannya untuk bisa saling tatap.

"Kami sama-sama di campakan Irene! Kau tidak tahu bagaimana dinginnya Wendy padaku dan dia jarang menghubungiku. Lalu jika aku berpindah haluan karena itu, semuanya jadi salah ku?" raut wajah Jennie bertambah dengan emosi marah.

"Ya, kau salah, Wendy salah, Taehyung salah, kalian salah bahkan aku pun salah karena tidak memiliki banyak waktu untukmu. Dan karena kau termasuk yang bersalah disini, aku ingin kau meminta maaf padanya."

"Dia bahkan tidak pulang!" Jennie menangis dan menangkup wajahnya lalu tertunduk.

Irene dengan lembut mengusap puncak kepala sahabatnya untuk menenangkan.
"Aigoo.. Si bodoh ini benar-benar. Aku akan menemanimu pergi ke kantornya, dengan begitu kau bisa bertemu dan meminta maaf padanya."

Ucapan Irene sukses membuat Jennie mendongak dan menatapnya kembali.

"Apa ini akan berhasil?"

Irene tersenyum, "Setidaknya kita mencoba."

Air mata Jennie menetes bersamaan dengan senyumannya yang mengembang, ia memeluk Irene dengan erat setelah itu.

______

Setelah tahu bahwa Joy adalah anak kandung dari Park Dongwan, Seulgi jadi merasa aneh dan berpikiran buruk pada sekretaris nya itu. Tapi Seulgi tetap profesional karena Joy pun terlihat serius dengan pekerjaannya. Joy tidak tampak mencurigakan atau aneh, dia terlihat seperti karyawan yang lainnya.

"Master? Apa ada yang salah dengan saya?" Joy yang sedang mengoperasikan komputer nya itu merasa tidak nyaman karena Seulgi yang duduk bersandar di mejanya memperhatikannya secara terus menerus. Joy juga merasa heran karena jarang sekali Seulgi datang ke ruangannya.

"Tidak, aku hanya ingin memperhatikan bagaimana kau bekerja." kata Seulgi lalu melipat tangannya didepan dada lalu berjalan kebelakang Joy dan memperhatikan layar komputernya.

Joy jadi semakin merasa tidak nyaman, dia bingung harus berbalik dan menatap Seulgi atau kembali melanjutkan pekerjaannya?

"Kau sedang cosplay menjadi patung?" tanya Seulgi dingin membuat Joy terkisap dan langsung melanjutkan pekerjaannya.

Seulgi menaruh kedua tangannya di bahu Joy dan membuat sekretaris nya itu langsung kembali membeku dan semua bulu kuduknya berdiri.

Seulgi membungkukan tubuhnya dan memajukan wajahnya sampai sejajar dengan wajah Joy namun dengan tatapan menuju layar monitor.

"Kau sudah tahu peraturannya bukan? Jika sebuah kepercayaan di rusak, maka yang tersisa adalah penghianatan.." bisik Seulgi pelan dengan satu tangan mengusap samping kepala Joy. Seluruh sistem di otak Joy berhenti mendadak. Apa lagi saat Seulgi tiba-tiba memijat bahunya, Joy merasa sangat terintimindasi dan ia baru bisa kembali bernapas saat Seulgi pergi meninggalkannya.

[18+] Loftily [Money, Lust, and Love] || SEULRENE [COMPLETE] ✔✔Where stories live. Discover now