Chapter 6: Beach and Ice cream [Sorry]

2.6K 294 13
                                    

____

Di bawah guyuran air dingin Seulgi menahan kedua tangannya pada dinding. Ia marah pada dirinya sendiri. Ia marah pada sosok binatang liar yang sudah membuat gadisnya menangis. Seulgi merasa sangat bersalah karena sudah memaksa Irene, dia merasa jika dirinya setara dengan pelaku kriminal. Jika dipikir-pikir memang benar dia mendekati hal seperti itu karena dia hampir saja meniduri seorang gadis secara paksa.

Seulgi menyelesaikan sesi mandinya dan pergi ke walk in closet untuk memakai baju casualnya. Jika di kantor Seulgi berpakaian formal dan rapi, maka jika di rumah dia akan berpakaian seadanya namun tetap rapi dan modis, seperti pilihan baju kaos putih polos dengan celana jeans hitam dan di padu jaket denim yang sangat pas di tubuhnya. Setelah semua lembaran kain itu terpasang, Seulgi turun dan bertemu dengan Bibi Shim.

"Antarkan makanan ke kamarnya." titah Seulgi.

"Baik Master. Ini sudah malam, Master akan pergi kemana?"

"Jaga saja gadis itu. Dan ku minta jangan pulang untuk hari ini." jawab Seulgi dingin kemudian pergi begitu saja.

Bibi Shim menatap Seulgi lalu pintu kamar Irene dengan iba. Ia tidak yakin siapa yang salah disini.

~

Seulgi mengendarai mobilnya sendirian dan memacunya untuk pergi ke Kingdom Hotel & Casino. Para pelayan yang ada di lobi menyapanya dengan ramah sementara Seulgi hanya menaikan alisnya untuk menjawab. Itu juga sudah untung ia mau membalas.

Seulgi menaiki lift untuk sampai di lantai teratas gedung, tepatnya di casino. Ia duduk di bar dan memesan berbagai macam minuman di sana.

"Master, kau datang."

Seulgi menoleh dan ternyata Tim Hwang menyapanya dengan ramah.

"Hm, temani aku disini." ucap Seulgi seraya menepuk kursi disampingnya.

Tim Hwang membungkuk lalu dengan canggung duduk disana. Seulgi memberinya segelas alkohol dan pria itu langsung menerimanya.

"Apa kau sedang ada masalah?"

Seulgi mengeleng. "Bagaimana keadaan Yerim dan adikmu. Apa Lisa senang tinggal sini?"

Tim Hwang mengangguk. "Sangat senang. Lisa seperti saat dia kecil dulu. Dia tumbuh disini sampai berusia sepuluh tahun dan tidak ada bedanya dengan sekarang." ucapnya dengan kekehan kecil.

"Bagaimana dengan ayah kalian?"

"Sudah resmi menikah lagi. Itu sebabnya Lisa tidak mau berhubungan dengannya dan memilih untuk ikut denganku. Yerim juga jadi faktor utama, mereka teman kecil yang sangat akrab."

Seulgi hanya menganggukan kepalanya dan kembali meneguk cairan alkoholnya.

"Seharusnya Master yang bercerita, kenapa disini saya yang bercerita?" Tim Hwang terkekeh kecil.

"Aku tidak ingin bercerita." dingin Seulgi.

Mereka membahas hal ringan lainnya sampai beberapa menit berlalu dengan Seulgi yang terus meneguk minumannya sampai membuat kesadarannya mulai hilang.

"Mari saya antarkan pulang, master."

"Jangan ke rumah. Apartemen Wendy saja." ucap Seulgi dengan mata yang hampir tertutup.

Pria itu mengangguk ragu tapi akhirnya membawa atasannya itu ke gedung apartemen tersebut. Seulgi masih sadar dan bisa berdiri dengan tegak, dia hanya memiliki pandangan yang kosong seperti tidak melihat apa-apa.

Tim Hwang mengatar atasannya itu ke unit apartemen Wendy dan langsung memasukan kata sandinya.

"Oppa?" gumam Yeri yang sedang duduk di lantai beralas karpet berbulu, ia heran karena melihat Seulgi.

[18+] Loftily [Money, Lust, and Love] || SEULRENE [COMPLETE] ✔✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum