Ia pun turun dari motor dan pergi menghampiri nya, humaira  sedikit terkejut melihat suaminya yang berdiri di dekat salah satu anak yang bermain dengan nya.

"Baba?.. Kok bisa ada di sini.." ucapnya, dengan menatap polos ke arahnya.

"Lo tiba-tiba ngilang.. " ucapnya, lalu berjongkok dan ikut bermain bersama mereka.

"Semuanya kenalin ini Suami kak ara.. " ucap humaira, Anak-anak itu hanya tertawa, lalu mereka berhamburan memeluk mahen.

"E- gue boleh ikutan main gak?.. " uca mahen dengan menggaruk kepala nya yang tak gatal.

"Wow ganteng!.. Om mau gak jadi pacar aku?!." ucap seorang anak kecil perempuan berlari ke arah dirinya dan memeluknya.

Mahen tersenyum kikuk, sangat imut membuat gadis itu tak hentinya menatap ke arah dirinya,dan mereka pun bermain bersama.

Hanya terlihat tawa dan senyuman di bibir masing-masing, para manusia berbeda jenis kelamin itu.

Waktu menunjukkan pukul 17:58 sebentar lagi adzan maghrib akan berkumandang, humaira dan mahen pun ijin untuk pulang.

"Dah semuanya kita pulang dulu ya?.. "

"Iya kak ara dan kak mahen.. Hati-hati paipai.. " ucap salah seorang dari anak panti tersebut.

Humaira dan mahen pun pulang dengan menaiki motor mahen tersebut.

                                    💐💐


Setibanya di rumah mahen dan humaira langsung membersihkan diri mereka yang terasa lengket dan bau. Humaira pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar mandi, sedangkan mahen masih asik dengan juz amma yang berada di tangan nya.

Sudah rutinitas mereka, setiap seminggu sekali mahen harus setor beberapa surat- surat pendek kepada humaira.

Mahen melantunkan ayat suci Al-Quran itu dengan suaranya yang indah, terdengar sangat merdu di telinga yang mendengar nya.

Humaira pun keluar dari kamar mandi, ia tersenyum saat melihat suaminya yang tengah membaca Ayat suci Al-Quran itu. Kemudian ia pun memakai bajunya di tempat ganti baju.

"Gimana baba udah hafal Belum surat al- ikhlas nya mau setor gak?.. " ucap humaira lalu duduk di kasur dekat  dengan mahen.

Mahen tersenyum, lalu menggaruk kepala nya yang tak gatal itu. "Nanti ya bu, dikit lagi gue hafal kok.. "

Humaira mengangguk mengerti, lalu dirinya mengambil buku novelnya lalu membuka, dan membacanya.

"Bu gue udah hafal, mau setor dengerin!.. " ucap mahen, humaira pun tersenyum. Dan menatap ke arah mahen, posisi mereka sekarang adalah saling berhadap-hadapan.

Kemudian mahen mulai membacakan surat, yang telah dirinya hafal itu, humaira berdecak kagum, baru saja mengafal satu minggu saja suaminya ini hampir menghafal juz 30.

"Maa sya allah.. Baba hebat.. Bentar lagi tamat ba.. " ucap humaira dengan antusias, lalu memeluk mahen dengan erat, Mahen pun membalas pelukan humaira.

Setelah beberapa saat di posisi itu, humaira pun merenggang kan pelukan nya.

Lalu tersenyum manis! Sangat manis. Baru kali ini mahen melihat istrinya tersenyum semanis itu.

Cup..

Satu kecupan mendarat di pipi mahen. Ia mematung sesaat, mencoba untuk mencerna kejadian itu.

"Humaira bangga sama baba.. Itu hadiah buat baba.. " ucapnya dengan cengengesan.

Cup..

Kali ini kecupan itu di berikan mahen untuk humaira, membuat pipinya merah merona.

Drtttt..

Drtt..

Handphone mahen berbunyi, mahen pun mengalihkan atensinya pada handphone itu, lalu mengangkat panggilan itu.

"Halo?.. "

"...."

"Astagfirullah gue kesana sekarang"

".... "

Tut..

"Kak kenapa?.. " ucapnya khawatir.

Mahen beranjak dari kasur pergi meninggalkan humaira, tanpa sepatah kata apapun.

"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum