Bagian Tiga Puluh Delapan

58.4K 4.3K 95
                                    

Universe High School berduka. Selain berada di ambang kebangkrutan setelah rentetan kasus yang melibatkan tenaga pengajar dan murid, berita lainnya datang dari Lavina yang dinyatakan meninggal setelah koma selama enam jam. Beberapa kali detak jantung Lavina menghilang, namun para medis berhasil mengembalikannya dengan bantuan alat kejut listrik. Setidaknya momen menyakitkan itu terjadi berulang, hingga pada akhirnya Lavina memilih menyerah.

Morgan sendiri dinyatakan lumpuh permanen, hingga membuatnya depresi berat. Belum lagi Morgan turut disalahkan atas kematian Lavina, lantaran Morgan menjadi manusia terakhir yang Lavina hubungi. Banyaknya tekanan yang datang dari berbagai arah kian memperburuk psikis Morgan, hingga pada akhirnya Morgan harus dilarikan ke RSJ. Karena kondisi yang menimpa putra semata wayangnya, Fabio dan Etta memilih menutup diri dari lingkungan sosial dan hanya fokus pada putra mereka.

Elysa sendiri dinyatakan sepenuhnya bersalah dan harus berhadapan dengan hukum, begitu pula dengan Kael. Sedangkan Arden dinyatakan menghembuskan nafas terakhirnya, ditangan kakaknya sendiri yang merasa malu sekaligus marah akan tindakan Arden. Kasus kematian Arden terbilang menggemparkan, lantaran sang kakak yang selama ini menyokong kehidupan keduanya sengaja memalsukan kematian sang adik. Dimana setelah Arden dinyatakan meninggal akibat benturan benda tumpul pada kepalanya secara berulang, sang kakak langsung menggantung tubuh Arden seolah remaja itu melakukan aksi bunuh diri.

Peristiwa keji itu terjadi sehari sebelum Arden diamankan pihak berwajib, hingga banyak yang melabeli kakak angkat Arden itu sebagai aksi untuk membebaskan adiknya dari hukuman. Cassandra dan ketiga temannya juga mendapat hukuman serupa dengan Elysa. Dan karena masalah ini, satu persatu anggota Erector mulai meninggalkan gengnya. Karena kondisi Erector tak jauh berbeda dengan Universe High School, tak heran jika ada beberapa orang yang mulai beralih pada Vechter.

Sebastian sendiri diasingkan oleh keluarganya. Bahkan atas permintaan Sebastian, ia dikirim ke kampung tempat orang tua Arlo tinggal. Sesuai perjanjian keluarga, Sebastian baru bisa kembali saat Keana sudah memaafkan sekaligus memintanya untuk pulang. Sedangkan Virgo yang hendak kembali ke kehidupan awalnya ditarik oleh Arlo, dimana pria itu meminta Virgo untuk mengikuti rekan jejak Sebastian.

"Kamu yakin mau ketemu sama Morgan?" Tanya Raven, disela-sela kegiatan menyetirnya.

"Kea cuma mau pamit, sebelum Kea pergi ke Amerika."

"Perlu Abang temenin?"

"Disana kan ada petugas yang bakal jagain Kea, jadi Abang nggak usah khawatir. Lagian Morgan nggak mungkin nyakitin Kea,"

Raven mengangguk paham. Dan setelahnya mobil mereka hanya diisi riuh suara radio, lantaran Keana terlalu sibuk menelisik pemandangan di luar jendela mobil. Setelah pembicaraannya dengan Virgo terkait beberapa kejanggalan yang ia temukan di apartemen laki-laki itu, Keana berinisiatif untuk menanyakannya langsung pada Sebastian.

Sayangnya Sebastian enggan menjawab. Sebastian hanya meminta Keana untuk menunggu, hingga kebenaran itu yang mendatangi adiknya. Keana yang merasa telah dipermainkan akhirnya bertekad untuk tidak menurunkan pernyataan jika dirinya telah memaafkan Sebastian dengan mudah.

"Gimana hubungan kamu sama Evron?" Raven bertanya tiba-tiba.

"Kenapa?" Keana balik bertanya, tanpa berniat memutus perhatiannya pada jejeran pohon di tepian jalan.

"Padahal Mama udah suka sama Evron loh, sifatnya juga baik, bahkan Papa sama Abang juga setuju kalo kamu mau ... ,"

"Kea nggak tertarik sama hal-hal kaya gitu, Bang." Keana menyela tenang.

Mulut Raven mendadak kelu. Bukan kali ini saja Keana mengatakan hal semacam itu, namun efeknya tetap saja kuat. Raven dan kedua orang tuanya khawatir jika Keana serius dengan perkataannya. Mereka takut alasan Keana mengatakan itu karena rasa trauma yang diciptakan orang-orang di sekelilingnya, terutama Morgan dan Sebastian. Meski Keana masih muda dan pemikirannya bisa berubah seiring berjalannya waktu, namun Raven tetap saja takut.

SECOND CHANCE (END)Where stories live. Discover now