Bagian Dua

102K 7.9K 208
                                    

Erector, geng motor yang berdiri sejak enam tahun silam. Anggota Erector tak melulu dari siswa Universe High School saja, melainkan tersebar juga dari sekolah lainnya. Meski kebanyakan dari mereka adalah siswa siswi Universe High School.

Anggota inti dari Erector sendiri selalu terdiri dari 13 orang. Lima di antaranya ialah Morgan Addison, Sebastian Maximilian, Kael Desmond, Arden Leander, serta Virgo Gideon. Dan kelimanya merupakan sahabat sejak bangku sekolah dasar. Kecuali Kael yang baru bergabung di bangku SMP.

Selepas kejadian yang melibatkan Keana dan Lavina, inti Erector sepakat untuk menjauhkan Lavina dari jangkauan Keana. Bukan apa-apa. Lavina sudah resmi menjadi anggota Erector, yang artinya sesama anggota harus saling melindungi.

Dan sepulang sekolah, kelimanya berkumpul di apartemen Virgo, sekedar membicarakan rentetan masalah yang terjadi. Meski pada akhirnya Arden dan Kael lebih banyak adu mulut, lantaran terlalu jengah dengan tindak tanduk Keana.

Sebastian mengangkat kedua tangannya ke udara. "Kalo soal Keana, lebih baik gue angkat tangan!" Tuturnya cepat.

Salah satu mata Kael memicing. "Serius? Cuma kaya gini kontribusi lo buat masalah ini?" Ejeknya, bersama seringai yang mulai mengisi garis bibirnya.

Berdecak malas. "Gue kan udah bilang sejak awal, Keana itu anak kesayangan. Mau gue bilang a sampe z pun bonyok gue nggak mungkin percaya, paling nggak harus ada bukti kuat dulu!"  Tutur Sebastian, coba untuk tetap sabar.

Morgan melirik sekilas. Benar, setidaknya mereka memerlukan bukti untuk menjerat Keana. Gadis itu tak boleh dibiarkan terus bernafas dengan bebas.

"Atur pertemuan Erector, kita harus membahas kasus ini sama mereka!" Titah Morgan, sukses mendatangkan kerutan pada kening keempat rekannya.

"Maksud lo gimana?" Tanya Virgo akhirnya.

Mendengus lirih, Morgan mulai mengangkat pandangan, memperhatikan keempatnya yang tengah menatapnya dengan tanda tanya yang tercetak pada wajahnya.

"Selama ini Keana juga bagian dari Erector, dan setelah kejadian hari ini, gue rasa Keana udah nggak pantes aja di sini!" Tutur Morgan lugas.

Tak ada bantahan. Keputusan ketua Erector ialah mutlak, dan tak ada yang salah dari perkataannya. Terlebih belakangan nama baik Erector mulai tercemar karena sikap Keana.

Virgo mendesah lirih. "Gue bakal atur pertemuannya, termasuk minta Keana buat dateng."

Morgan hanya berdeham malas. Setelahnya ia memilih beranjak, memungut jaketnya yang tergeletak di atas sofa, kemudian hengkang begitu saja. Meski mulut Morgan senantiasa membisu, namun keempatnya sadar jika laki-laki itu tengah menanggung beban berat.

Di satu sisi ada Keana, tunangan yang begitu ia cintai. Dan di sisi lain ada Lavina, gadis yang berusaha ia lindungi dengan segenap jiwa. Posisi Morgan tidaklah mudah. Selain menjaga nama baik Erector, ia juga harus memperhatikan perasaan kedua gadis itu.

Sayangnya itu dulu. Hingga kesalahan fatal yang Keana lakukan berulang membuat kesabarannya habis. Morgan tak lagi memiliki perasaan maha indah pada Keana, semuanya menguap bersamaan dengan kejahatan yang selalu Keana lancarkan.

Meski begitu Morgan tetap berharap Keana akan berubah. Jauh dalam hatinya Morgan ingin melihat sikap manis Keana kembali, meski tampaknya hal itu terlalu sulit untuk direalisasikan.

Sekarang gue harus gimana Kea? Sikap lo hari ini bener-bener keterlaluan, bahkan gue nggak tau lagi gimana cara biar hubungan kita tetap berjalan.

Begitu memasuki lift, Morgan langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam saku. Begitu layar utama di aktifkan, ia bisa melihat foto dirinya yang tengah merangkul Keana. Saat itu cinta mereka sangat besar. Bahkan senyum yang keduanya pamerkan turut membenarkan segalanya.

SECOND CHANCE (END)Where stories live. Discover now