|MSH 34| Langkah Awal

811 56 0
                                    

Mungkin kalau dulu aku tidak menyakitinya, situasinya tidak akan terasa menyakitkan seperti sekarang. Hidup dengan lingkungan dan udara yang sama, namun hanya dikenal dengan nama dan wajah samaran saja. Ternyata tidak dikenali oleh anak sendiri adalah patah hati paling sakit di dunia ini.

Kata orang rindu yang paling berat adalah bagaimana kerinduan seorang ayah pada putrinya. Rasa sakit teramat sakit adalah putusnya jarak komunikasi ayah dan anaknya. Pada dasarnya ada kerinduan yang teramat dalam, namun tidak bisa diungkapkan. Ada sebuah pesan yang ingin disampaikan, namun tidak bisa terucapkan. Sekarang ia menyadari satu hal, bahwa perlakuan dan ketidak tanggung jawaban dirinya di masa lampau membuat ia menanggung derita di masa mendatang. Contohnya adalah sekarang. Ia hidup dengan lingkungan yang sama, namun tidak dikenal sebagai seorang ayah.

Rasa sakit yang terus ia dapatkan dan penyesalan yang tak kunjung usai membuat ia ingin berhenti sekarang. Bukan bermaksud untuk berhenti mengejar, namun berhenti lari dari kenyataan. Ia akan memperjuangkan apa yang seharusnya ia perjuangkan. Ia ingin meraih apa yang harusnya ia gapai. Ini tentang perjuangan dan luka yang teramat besar untuk ia rasakan.

"Halo. To the point gue sibuk."

Suara dari seberang sana membuat Dion memegang erat setir mobilnya. Mobil yang bahkan tak kunjung pergi dari halaman apartemen milik Yuda.

"Berapa lama orang melupakan wajah?" tanya Dion secara to the point.

"Anjir. Gak penting banget. Gue lagi kerja. Udah ---"

"Jawaban Lo menentukan segalanya. Apa ketika Lo ketemu orang di masa kecil terus ketemu lagi ketika dewasa Lo bakal lupa?" tanya Dion pada adiknya melalui sambungan teleponnya.

"Seminggu setelahnya orang bakal lupa kalau emang orang itu gak penting. Bye!"

Tut.

Sambungan telepon pun terputus. Dion yang mendengar jawaban Saskia memegang erat setir mobilnya. Kali ini lebih kuat.

"Seminggu setelahnya kalau orang itu gak penting," ucap Dion dengan mengulang jawaban Saskia yang memberikan jawaban melalui telepon.

Seolah diberikan keberanian, Dion yang sudah menunggu kembalinya pasangan suami istri Surya dan Dina yang ikut hadir ke dalam apartemen Yuda bersiap-siap di mobilnya. Ia berusaha untuk menyakinkan dirinya, bahwa apa yang ia lakukan saat ini bukan kesalahan yang harus ia sesali nantinya. Ia harus berjuang bukan? Memperjuangkan hak dan anaknya.

Dion yang memakai jas seolah tahu situasi saat ini. Ia berjalan keluar tanpa topi atau pun masker, menemui seorang wanita yang ia ketahui adalah Dina kakak ipar Raina istrinya. Yap! Beberapa menit yang lalu ketika ia baru saja menaiki mobilnya ia melihat dua orang tersebut ada di tempat yang sama. Ia yakin seseorang pasti merencanakan ini untuk mempertemukan dirinya dengan Surya dan Dina. Sampai saat ini ia tak mengetahui siapa yang merencanakan semuanya. Dengan cepat, Dion keluar dari mobilnya ketika Dina berjalan ke arahnya. Bukan ke arahnya, namun hendak masuk ke dalam mobil yang hanya berjarak dua mobil saja dari mobilnya.

"Permisi," ucap Dion pada akhirnya, membuat seorang wanita yang baru saja melewati dirinya menghentikan langkahnya. Wanita itu menolehkan kepalanya dan saat itu lah tatapan mereka bertemu satu sama lain. Jujur dalam hati ia terus berdoa bahwa Kak Dina tidak mengenali dirinya sebagai Dion. Dion yang telah merusak adik iparnya hingga meninggal dunia.

Mentari Sebelum Hujan (SQUEL RAINA HUJAN TELAH DATANG) Where stories live. Discover now