|MSH 27| Kerikil dan Bulan

621 56 18
                                    

Paham Posisi. Sebongkah kerikil hanya bisa mengagumi bulan dari kejauhan.
|Saskia|

🌴🌴🌴🌴
PLEASE GUYS. KOMEN WALAU SETIDAKNYA NEXT 😩 1 KOMEN SATU SEMANGAT BUAT AKU LOH. YUK LAH KOMEN KETIKA BACA PART INI💜🥰

🌼🌼🌼🌼
UDAH FOLLOW? BELUM? GAS FOLLOW AKUN INI YA GUYS. HAPPY READING 💜

Pintu kamar yang terbuka membuat mata Leo terperanjat seketika

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pintu kamar yang terbuka membuat mata Leo terperanjat seketika. Sungguh luar biasa kamar dari anak Raina. Desain yang minimalis, rak-rak buku yang menjadi dinding kamarnya, serta puluhan atau bahkan ribuan buku yang mengisi kamarnya membuat ia kagum saat melihatnya. Bagaimana bisa seorang remaja berusia 16 tahun mengoleksi buku sebanyak ini? Bahkan kamarnya pun tetap rapi dan enak sekali untuk dilihat oleh mata.

Kamar Mentari didominasi oleh warna putih, cream, dan coklat. Kasur yang menggunakan sprei berwarna putih, rak, bahkan beberapa ornamen bernuansa sama membuat kamarnya terlihat bersih untuk dipandang oleh mata.

"Om kaget, ya? Kenapa kak Mentari bisa punya koleksi buku sebanyak ini?" Pertanyaan itu muncul ketika Dinda melihat ekspresi dari Leo yang seolah tak bisa berkata-kata di tempatnya.

Leo menganggukkan kepalanya. "Luar biasa sekali. Apakah semua buku di sini kamu baca?"

Mentari menganggukkan kepalanya dengan antusias. Tentu saja ia baca. "Jelas. Mentari suka baca. Semua buku yang ada di sini hampir semuanya sudah Mentari baca, kecuali yang masih di kemas rapi."

"Serius? Buku apa yang paling kamu sukai?" tanya Leo seraya melihat situasi kamar Mentari lebih dalam lagi.

"Mentari suka buku sejarah, fiksi, dan buku yang berbau psikologi. Kalau untuk saat ini Mentari suka baca fiksi yang dikemas oleh tema psikologi," balas Mentari terlihat senang.

Mentari kemudian menuju salah satu arah, dimana tumpukan rak buku berada di hadapannya. Ia menaiki tangga kecil, lalu meraih salah satu novel yang paling ia sukai dalam hidupnya. Kemudian novel itu ia perlihatkan pada Leo dan Dinda yang ada di hadapannya.

"Apa itu?" tanya Leo yang tak paham.

"Itu salah satu novel yang paling di sukai oleh kak Mentari, om," sahut Dinda menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Leo pada kakaknya.

"Betul sekali," balas Mentari tersenyum kemudian turun dari tangga, berjalan menghampiri Leo yang ada di hadapannya.

"Raina Hujan Telah Datang?" tanya Leo membaca setiap judul yang ada pada novel tersebut. "Cerita ini soal apa? Kenapa kamu suka sama novel ini?"

Mentari Sebelum Hujan (SQUEL RAINA HUJAN TELAH DATANG) Where stories live. Discover now