63. rencana achernar

Mulai dari awal
                                    

"A-azeyla?" gumam alan.

"Tolong" ucap azeyla tanpa mengeluarkan suara.

Alan masih tidak bisa mempercayainya. Ia berbalik menatap mikhael yang saat ini juga menatapnya.

Tepat saat mereka kembali menatap jendela, sosok azeyla hilang begitu saja.

"Gue pasti udah gila" gumam alan.

"Tadi itu--" ucapan mikhael terpotong.

"WAAAAAAAAAAANJEEEENK PERGI GAK LO SETAN!"

"AAAAAAAAAA SETAN SIALAN!"

BRUKH
Praaaaang
Dugh
BRAK
Traaaaang
GUBRAK
Bruk

Mikhael dan alan saling menatap satu sama lain kemudian mereka langsung menyusul ke arah berisik itu.

"Apa apaan nih?" tanya mikhael dengan kesal melihat seisi dapur menjadi seperti kapal pecah.

"El! Alan! Markas kita banyak hantunya! Tadi... Tadi... Tadi gue liat achernar lagi duduk di sana" tije menunjuk ke arah meja makan.

"4 eh 5 iya 5 orang achernar, sumpah gak boong! Mereka... Mereka tadi natap gue dengan tatapan minta tolong, sumpah el lo percaya kan sama gue" lanjut tije dengan penuh ketakutan.

Mikhael dan alan menyerit bingung namun mereka paham inti dari cerita tije.

"Avan sama iqbal mana?" tanya alan.

Seakan mengingat sesuatu tije menepuk keras jidatnya.
"Tadi avan jatuh, dia pingsan di depan kamar mandi, kalo iqbal gue gak tau soalnya tadi kita lari sembarangan arah"

Mikhael menghela napas lelah.
"Gue cari iqbal, kalian urus avan!"

Alan mengangguk paham. Tije pun langsung menempel pada Alan seakan meminta perlindungan.

"Lebay lo anj!" kesal alan berusaha menjauh dari tije namun tije kekeuh ingin menempel pada alan.

Mikhael pun langsung pergi mencari keberadaan iqbal yang entah menghilang kemana di markas sebesar ini.

"IQBAL!"

"IQBAL!"

"JAWAB GAK LO!"
Mikhael sudah tampak sangat kesal saat ia tak mendengar sahutan apapun dari iqbal.

"Ck kemana sih"

Mikhael pun memilih untuk mencari ke tempat lain karena sedari tadi ia tidak mendengar suara iqbal.

Tanpa mikhael ketahui, ia sudah masuk ke perangkap tikus milik achernar.

Dea, ve dan hanna tersenyum lebar di balik tembok saat mikhael berjalan ke tempat yang mereka inginkan.

Ketiganya pun tos bersama dan terkikik kemudian pergi meninggalkan tempat itu.

~Di sisi lain

"IQBAL!"

"IQBAL!"

Iqbal menoleh saat mendengar suara mikhael yang memanggilnya. Tepat saat ia membuka mulut untuk berteriak, ia langsung mematung saat merasa ada tangan yang memegang bahunya.

Dark Princess (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang