-3

44 6 0
                                    

Key berjalan bersama Winvi dan Trania menuju perpustakaan,bukan sok rajin atau sok ambis. Tapi mereka hanya mau meletakkan beberapa buku yang di suruh Pak Toni meletakkannya di perpustakaan.

"Lo aja yang bukain" Winvi menunjuk pintu perpustakaan dengan wajahnya. Trania mendelik "Dih, ogah. Lo aja yang buka sono, tangan gue juga penuh"

"Bacot kalian, biar gue aja" Key membuka pintu dengan hati-hati, karna di tanganya terdapat beberapa tumpuk buku yang bisa saja terjatuh dari tanganya. Key langsung mendorong pintu dengan kakinya.
"Noh, masuk"Titahnya kepada dua sahabat tengilnya.

Setelah pintu terbuka Key dan kedua temanya masuk dan mencari rak buku yang sesuai dengan buku di tangan mereka.

"Gue inget, ni buku di rak sebelah sana. Key, gue sama Winvi ke sana ya" Trania dan Winvi berjalan menuju rak buku bagian kanan.

Key melipir ke rak buku sebelah kiri, mencari-cari tempat buku cetak fisika tertata rapi.

Ia menelusuri rak dan membaca daftar-daftar yang sengaja di tempel tepat di atas rak buku, agar memudahkan siswa atau guru untuk mencari buku yang mereka cari.

Bruk

Key merasa lengannya menabrak seseorang, refleks Key menoleh dan lengsung mengernyitkan hidungnya. Karena aroma nikotin yang menyeruak dari sragam Sayap Bangsa yang dikenakan seorang siswa.

Key mundur dua langkah dan langsung menatap sengit pria itu. Al dengan seragam tanpa atribut, sedang berdiri dengan tangan kanan di dalam saku celananya.

"Minggir lo, gue mau lewat" Titah Key dengan nada sedikit kesal, sebab hal yang lalu.

Al hanya memasang wajah cuek dan memgambil salah satu buku dari raknya.
"Al,Udah gue bilang minggir!"Key menaikkan intonasinya. Katakan kalau Key bukan orang yang mudah menahan emosi.

"Kalo gue gak mau?" Al berucap datar dengan buku di tangan kirinya.

"Lo lupa, apa yang bakalan gue lakuin?" Key menaikkan sebelah alisnya.

Al melempar secara asal buku yang ada di tangan kirinya. Lalu memasukkan jejemari kirinya ke dalam saku celana abu-abunya.

Sungguh, Key merasa di tantang.

"Stop Key, lo gak boleh buat masalah. Atau, lo bakalan semakin tersakiti" Batin Key menolog dan mulai menarik nafas sedalam mungkin, dan menghembuskannya perlahan.

"Akh, gue gak mau nonjok orang hari ini" Key mendengkus dan memutar tubuhnya lalu tergelincir. Benda kecil, panjang, keras, dan berbentuk bulat.

Tubuh Key menabrak rak buku dan membuat rak tersebut oleng, buku-buku berjatuhan sedetik kemudian.

Al menahan rak buku itu agar tidak terjatuh dan menimpa rak buku lainya. Al bukan cowok rajin yang akan membereskan satu bagian perpustakaan luas ini dengan suka hati.

Buku-buku yang ada di tangan Key berserakan di lantai.

Key mendesah kasar karna punggung bagian kirinya terasa sakit, sudah pasti karna rak sialan itu.

Pintu perpustakaan terbuka, guru dengan rok span warna hitam,kemeja putih,sepatu hak tinggi, serta rambut lurus yang tergerai sebahu.

Bisa di bilang ia buk Nabila, penjaga perpustakaan.

Key merutuki dirinya sendiri, pasti ia akan terkena hukuman.

Key langsung berdiri dan melihat sekitar, Al dengan wajah cuek memasukkan jemarinya ke dalam saku celana. Key benar-benar malu.

4-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang