5. | Gue iri, kak |

1.7K 163 31
                                    

SEBELUM BACA BUDIDAYAKAN FOLLOW AKUN PENULISNYA

[JANGAN LUPA VOTE BUKUNYA]

KOMENTARI APAPUN YANG KALIAN SUKA.

JADILAH PEMBACA YANG CERMAT DAN AKTIF.

NO SILENT READERS...

CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI.

DILARANG KERAS MEN-COPY SEPERTI : IDE, ALUR, DAN BAHASA PEMAIN.

UNTUK PLAGIAT JAUH-JAUH!

TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR KE BUKU INI...


Happy reading🦋

"Seorang adek butuh kasih sayang dari kakaknya. Seorang kakak juga butuh kasih sayang dari adeknya. Keduanya sama-sama butuh dan harus saling menyayangi. Jika tidak mungkin esok hari kamu akan kehilangan kakak atau adek mu."

~Halilintar Argantara

"Aku tidak iri dengan mereka yang punya banyak harta, aku hanya iri ketika dia menangis, masih ada bahu tempatnya bersandar."

⎯ Gempa Denanda Argantara⎯

⎯ Halilintar Argantara⎯

Sambil menunggu bel berbunyi Gempa dan kedua sahabatnya berbincang kecil diluar kelas. Lebih tepatnya di depan kelas.

"Lo mah ada-ada aja Thorn hahaha." tawanya. Setelah mendengarkan cerita lucu sahabatnya, Thorn.

"Gimana lucu 'kan Gem?" tanya Thorn memiringkan kepalanya, lucu.

"Banget Thorn." jawab Gempa.

"Tapi itu gimana ceritanya bisa sampai kayak gitu?" lanjut Gempa penasaran.

"Beg--"

"DORRRRRRRRRRR!!!!!"

"ALLAHUAKBAR" kaget keduanya kompak.

"Astagfirullah, Ice bikin kaget aja." komentar Thorn sambil mengelus dadanya.

"Tau kebiasaan banget sih." timpal Gempa.

"Ehehe sorry, habisnya tadi kalian seru banget sih. Btw lagi pada ngomongin apa sih? Ikutan dong!" seru Ice langsung mengambil posisi duduk disebelah kanan Gempa.

"Oh itu kita lagi ngomongin abangnya Thorn." ujar Gempa.

"Abang Thorn? Maksud lo abang Solar?" tanya Ice.

Thorn dan Gempa kompak mengangguk.

"Oh, emang kenapa sama abang lo, Thorn?" tanya Ice kepo.

Thorn kemudian menceritakan semuanya. "Pftt- jadi abang lo sampai masuk ke selokan cuman demi nolongin lo. Biar lo gak ke cebur gitu?" tanya Ice berusaha menahan tawanya.

"Iya Ice, kalo gak ada abang mungkin baju Thorn yang kotor." jawab Thorn.

"Segitu sayangnya ya abang lo Thorn? Sampai rela bajunya kotor demi nyelamatin lo." tutur Gempa.

Jujur ia iri mendengar cerita Thorn. Entah kapan hubungannya dengan Halilintar bisa seperti mereka.

Jangankan berhubungan baik, sekadar tegur sapa saja tidak pernah. Apalagi diperlakukan layaknya seorang adek.

Mimpi kali yak.

"Sayang banget malah, kalo abang enggak sayang sama Thorn. Mana mungkin abang rela korbanin nyawanya demi Thorn." Dengan bangganya Thorn mengatakan itu tanpa memikirkan perasaan Gempa.

Halilintar A̶r̶g̶a̶n̶t̶a̶r̶a̶ [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang