Angkasa Sudah Pulang

28 3 0
                                    

Pagi ini, cuacanya cukup bagus. Matahari masih terbit dari timur, untungnya. Setetes embun jatuh kedaun lainnya saat Juna berjalan keluar hanya untuk melakukan peregangan.

Sedangkan Mas Dani sudah sangat giat menyiram tanaman peninggalan Mama, karena semalam tak hujan.

Julian ikut keluar merentangkan seluruh tubuhnya bahkan sampai mampu terdengar tulang-tulang punggung yang ia putar.

"A-ahk!!"

"Macem-macem sih.. kebablasan kan." Juna masuk kedalam sambil menaikan celana training pendek kebesaran warna merah, serasi dengan kaos hitam polos yang sering ia pakai tidur saja.

"Jul, matiin airnya!" Suruh Mas Dani. Julian pun menutup keran air.

"Bang Wawan kemana, Mas? Kok nggak ada dikamarnya."

Masih sibuk dengan tanamannya. "Keluar, lari sama anak-anak."

"Mukdi? Asep?"

"Siapa lagi kalau bukan mereka?"

Julian sedikit menganggukkan kepalanya. Lantas teringat sesuatu. "Mas, bentar lagi ulang tahun Bang Angkasa loh. Mas gak lupa, kan?"

Dani menoleh sejenak. "Enggak. Kenapa emang?"

"Kita pergi piknik yuk! Mumpung libur akhir tahun juga, kan."

"Boleh, kemana?"

"Pantai!" Keduanya pun menoleh ketika Angkasa keluar dengan pakaian tidur doraemon warna ungu. *unch gemoy*

"Abang mau ke pantai, mau liat laut. Mau liat matahari tenggelam. Mau nangkap ikan. Mau minum kelapa muda. Pokoknya semuanya deh."

Dani yang selesai dengan pekerjaannya lantas berdiri, mencuci tangan kemudian mendekati Angkasa dan Julian.

"Kenapa pantai?"

"Pengen banget. Lagian aku gak minta nemuin kota atlantis. Gak aneh-aneh juga."

"Oke. Kapan?" Sontak semua atensi tertuju pada Dani yang mengiyakan tanpa meminta persetujuan mereka yang ada disana.

"Besok! Sekarang, karena semua lengkap. Mending siap-siap."

Julian mengerutkan dahinya. "Loh siap-siap kemana?"

"Siap-siap aja." Balas Angkasa cengar-cengir masuk kedalam rumah, diikuti Kakak serta Adik laki-lakinya yang menatap satu sama lain dengan bingung.

"Junaa! Bikinin bekel buat kita ber-berapa?!! Berenam? BERENAAAM!!!"

Julian membenarkan. "BERLIMAA!!"

"OOHH!! BERLIMA!! BIKIN BEKAL NANTI SIANG BUAT BERLIMAA!!"

"BERISIIIK!!!" Juna yang kesal pun mengeluarkan khodamnya.

"DIAAAAM!!!" Mas Dani ikut-ikutan.

"WAWAN YANG GANTENG PULAAANG!!!"

"BERISIIIK!!!" Ucap semua orang didalam rumah. Sampai Wawan terdiam sunyi diambang pintu.

---○●○---

"Wajahnya jangan ditekuk dong!" Seluruh anggota keluarga rasanya sangat lelah meski hanya mengambil poto.

Juna turun sambil mengeringkan rambut dengan handui. Lantas menyusul duduk bersama orang-orang yang tengah menyandarkan punggung mereka yang lelah pada sofa.

"Mandi sana! Bau!" Suruhnya pada mereka yang masih nyaman memejamkan mata.

"Nah! Gini dong. Baru cakep." Puji Angkasa melihat para saudaranya bangun sejenak kemudian tersenyum walau agak menakutkan karena terpaksa.

[✅]Angkasa Untuk Sahara-JihoonWhere stories live. Discover now