23

1K 150 12
                                    

▪▪▪▪

"Christy cengeng!"

"Nangis! nangis! nangis!" seru dua orang anak kecil pada adiknya.

Christy tersenyum dengan tubuhnya yang sudah terluka parah. Badannya sudah remuk akibat tekanan mobil yang menabrak mobilnya dari arah belakang. Dia tak menyangka sepulangnya dari waduk akan senaas ini.

"Aku.. tidak cengeng lagi... Sekarang saja.. ak-aku tidak menangis.." gumamnya pelan dengan mata tertutup.

"Dimana yang sakit?"

"Ini," tunjuk Christy ke arah dadanya, bukan pada kakinya yang terluka.

"Entah karena apa, yang disini lebih sakit daripada kakiku ini." ujar Christy dengan mata terarah pada kedua kakaknya yang sedang tertawa.

Shani yang sadar akan tatapan adik bungsunya mengelus kepala adiknya itu, "Ada saatnya kita bisa kembali seperti dulu, sabar ya."

Christy mengangguk lemah.

"Uhuk.. uhuk.. ha~"

Napas Christy semakin lemah dengan tekanan yang terus bertambah pada tubuhnya. Dia sebisa mungkin untuk tidak tertidur, dia tak ingin mati seperti ini. Dia masih ingin bertemu dengan kedua kakaknya.

"Aku tidak mau mati. Aku tidak mau mati. Aku.. tidak mau.. mati..."

▪▪▪▪

"Tembak!"

"Lari, Christy!"

Shani dan Gracia kecil mulai menembaki Zee dan Christy menggunakan pistol air. Kedua adiknya itu tak membalas mereka dan malah berlari di sepanjang halaman depan rumah mereka.

"Kemana kalian akan lari?!"

"Christy balas!"

Zee dan Christy membalas kedua kakaknya itu. Terus maju dan menembaki.

"Christy, kau terus tembaki. Aku akan kembali," ujar Zee yang langsung diangguki Christy.

"Teman mu kabur Christy!" ucap Gracia yang melihat Zee mundur dan membuat Christy sebagai tamengnya.

"Aku percaya sama kak Zee," balas Christy percaya.

"Mari kita lihat," ucap Shani.

Kedua orang tertua itu terus menembaki Christy sampai amunisi di pistol airnya menipis. Christy yang terus terkena air sibuk melap wajahnya, entah kenapa kedua kakaknya itu lebih sering menembaki wajahnya.

"Air darimana ini?" tanya Shani yang terkejut karena terkena air dari arah lain.

"Ini pasti Zee," balas Gracia.

"Christy, kesini!"

Christy langsung berlari ke tempat kakaknya itu. Terlihat perbedaan saat dia sampai di tempat kakaknya, dia sudah basah kuyup sedangkan kakaknya masih kering setengah badan.

We have 90° [Selesai]Where stories live. Discover now