♢♢♢♢♢

828 155 12
                                    

▪▪▪▪

Tawa Veranda, Gracia dan Zee menghiasi wajah mereka disaat melihat penampilan Shani dan Christy sekarang.

"Darimana kalian mendapatkan kostum yang kalian pakai?" tanya Zee masih dengan sisa tawanya.

"Ra-ha-sia," balas Christy.

"Disini ada sewa kostum?" tanya Veranda.

"Rahasia, bun.."

Shani berjalan lebih dekat ke arah sang bunda dan kedua adiknya, menyodorkan paperbag yang berisi apa yang dia pakai, "Ini.., kalian juga pakai."

"Kami? Haha, tidak perlu. Cukup kalian berdua saja. Iyakan Zee?"

"Zee?"

"Yang dinosaurus ada?" tanya Zee mengabaikan ucapan Gracia.

"Zee??"

"Ada." balas Shani, tetapi tatapannya mengarah ke Gracia.

Mau tidak mau, Gracia harus memakai kostum yang dibawa oleh Shani dan juga Christy. Dia tak mempunyai rekan yang bisa diajak untuk menolak memakai kostum itu.

"Bunda yang ini, kak Gre ini." ucap Zee memberikan kostum yang ada dalam paperbag.

"Ini tidak panas?"

"Panas kalau masuk api," Shani membalas ucapan Gracia dengan datar.

"Ini tidak panas, Christy?" tanya Gracia lagi, mengabaikan Shani yang berbicara padanya.

"Panas, kak Gre. Tapi nanti juga terbiasa, jadi tak apa kan kalau kak Gre pakai?"

"Tidak apa. Kalau Christy yang minta, apapun akan kakak lakukan."

"Huek.., aduh, kenapa aku tiba-tiba mau muntah, ya? Huek.." Zee memegang mulut dan juga perutnya setelah mendengar ucapan Gracia.

"Ayo, Christy. Abaikan saja hal aneh disekitar mu."

Veranda yang berdiri diantara mereka hanya bisa tersenyum menatap keempat anaknya secara bergantian. Mulai membiasakan diri dalam kondisi tersebut.

"Ada-ada saja."

▪▪▪▪

Setelah beberapa saat, lengkap sudah mereka berlima memakai kostum yang dibawa Christy.

Dan sekarang, mereka sedang berlarian dengan kostum itu. Veranda dengan kostum kelinci merah mudanya, Shani beruang, Gracia hiu, Zee dinosaurus, dan Christy bebek.

"Bunda naik," ujar Zee menyodorkan pundaknya untuk ditungangi. Menghindari sang bunda kelelahan berlari, dan juga supaya sang bunda tak duduk memandangi mereka saja.

"Awas, Zee! Cepat!"

"Cepat naik, bun." suruh Zee yang mulai panik karena Shani sudah mulai mendekat ke tempatnya.

Veranda dengan hati-hati naik ke pundak Zee, melampirkan tangannyaa ke leher Zee untuk dia peluk.

"Anak bunda, kalau lelah jangan dipaksain, ya?"

We have 90° [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang