CHAPTER 41 (DIMULAINYA TUGAS KETIGA)

136 17 2
                                    

Aloohaaaaa, akhirnya saya memiliki waktu luang dan berkurangnya writer block!!! 😎😎

Pertama terima kasih kepada kalian para pembaca yang setia menunggu book ini, dan sabar. Saya merasa senang jika kalian menunggu lanjutannya :) 😭

Hal ini menjadi salah satu semangat saya, terima kasih. Baik pembaca maupun side reader >.<

Jadi siapkan hati kalian, carilah posisi yang enak untuk membaca, siapkan cemilan, dan cekidotttt…

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

“ini kesempatan terakhir kalian, lakukan atau kubunuh kalian”

“baik my lord, kami akan melakukannya hari ini. Dua potter akan menjadi milik kita semua..”

“Demi kebangkitan anda, my lord”
.
.

“aku tak sabar tugas ketiga akan dimulai hari ini!!”

“Menurutmu siapa yang akan menang?”

“Aku ingin victor krum atau Cedric Diggory”

“aku lebih suka Fleur Delacour yang menang, sejak tugas pertama hingga saat ini dia belum menunjukkan kemampuan aslinya”

“aku Harap potter yang menang, siapa tahu kita sebagai Griffindor mendapatkan kejayaan”

“Kuharap Potter masuk rumah sakit, hahahahahhaa”

“Cedric yang akan menang”

“Victor Krum yang menang!!”

Hal-hal itulah yang didengar Hilary sepanjang koridor, sesekali dia menandai wajah murid Hufflepuf yang berharap adiknya masuk rumah sakit, diam-diam dia mengeluarkan tongkatnya dan mengerjai murid tadi dengan munculnya lebah mengejar murid barusa, suara teriakan murid tadi terdengar dan menghilang di balik koridor. Hilary mengangguk senang, namun ia terkejut dengan kemunculan profesor Moody di hadapannya.

“Pagi Potter, kau sedang apa disini sendirian?” Tanya Moody sembari meneguk minuman, ia menilai penampilan Hilary

Hilary merasa tak aman dengan profesornya “pagi profesor, saya ingin menjenguk teman saya Brian dari dumstrang di hospital wing” jawabnya

“Hoo, insiden dua minggu lalu yah. Kudengar murid dumstrang itu pulang, dia dijemput orangtuanya dengan mendadak” ujar Profesor Moody mengingat-ingat sesuatu

Mata Hilary membulat dia terkejut dengan ucapan profesornya “benarkah? Anda tidak berbohong bukan, profesor?” Tanyanya tidak percaya

Profesor moody mengangguk “kau bisa menanyakannya kepada murid-murid dumstrang, aku duluan nak aku ada urusan”pamitnya berlalu

Hilary melangkahkan kakinya menuju dermaga di belakang, siapa tahu dia bertemu dengan murid-murid dumstrang. kenapa demikian? Karna dia tidak melihat satu pun murid Dumstrang di koridor yang dia lalui saat ini.

‘Yang benar saja BRIAN!!!’

Dengan langkah cepat dia akhirnya sampai dan melihat anak-anak dumstrang yang duduk santai, dan salah satunya ada Viktor Krum, Hilary menghampiri mereka dan menyapa “ha..hai, aku ingin bertanya sesuatu”

“Kau, temannya brian kan? Ada apa?”tanya Viktor mewakili teman-temannya

“Apa kau tahu dimana Brian?”tanya Hilary yang penasaran, dia harap teman masa kecilnya itu masih ada

“Brian C Junior? Ohh…dia pulang duluan, karna kondisinya kurang baik. Dia dijemput orangtuanya” jawab salah satu murid berkewarganegara Jepang yang duduk di samping Viktor

“Eh..”

“Iya, saat insiden dua minggu kondisinya makin memburuk. Akhirnya dia pulang kemarin, apa kau tidak diberitahu oleh profesormu?”tanyaa Viktor yang heran

“Aku tidak diberitahukan sama sekali”jawab Hilary yang masih terkejut

“Begitu yah, maaf sekali. yang kutahu, orangtua Brian sangat dingin, mereka pun tidak pamit dengan kami, hanya kepada kepala sekolah kami saja, kami pun diberitahu oleh kepala sekolah” terang viktor serta teman-temannya mengangguk

“Baiklah, terima kasih infonya. Permisi” ucap Hilary meninggalkan murid-murid Dumstrang

“Ya sama-sama” sahut Viktor

.
Hilary pergi dengan perasaan kecewa, ia sangat terkejut kenapa Brian tiba-tiba sudah pulang tanpa berpamitan kepadanya. Langkah kakinya memberat di sepanjang koridor, suasana koridor hogwarts serasa sepi di siang hari ini.

“Pssttt…nona, kemari”panggil white yang dibalik koridor

Hilary menoleh kebelakang dan menghampiri white “white, kau darimana?!” tanyanya dengan kaget

“Ssttt!! Jangan berisik, white ingin memberitahu sesuatu. Kemari”ujar White yang kesal

“Ada apa?” Tanya Hilary serius

White membawa Hilary ke hutan dan memasang pelindung tak kasatmata “dengarkan aku nona, ini perihal tugas terakhir tuan” ucapnya menjadi sangat serius

“Aku siap mendengarkan “ ucap Hilary serius

“Anda ingat bukan, ada seseorang yang menginginkan darah kalian berdua. White curiga ada sangkut pautnya dengan botak jelek itu”terang White dengan serius

“Itu…mustahil bukan?” ujar Hilary yang meragukan ucapan White

“Dengarkan white!! Ini sangat berbahaya, nona tahu. Luka di dahi tuan mulai sakit, pertanda sesautu hal akan muncul. Dan white dengar tugas ketiga ini ada hubungannya” jelas White

Hilary terdiam sebentar, lalu dia menatap White “apa kau sudah melihat lokasinya white? Apa kau mencurigai sesuatu selain tadi?”

White mengangguk “ ingat bukan kecurigaan white dengan orang-orang dumstrang, dan satu lagi. alastor moody, dia sangat aneh. Seringkali menjulurkan lidahnya saat berbicaraa, sepertinya white pernah melihat kebiasaan seseorang dari dirinya, tetapi siapa,”

“White juga ikut was-was dengan tugas terakhir ini”

“Aku juga white, aku juga mencurigai gelagat profesor moody dan perkataanmu tentang tugas ketiga ini, tetapi tenang saja aku sudah memberikan perisai pelindung untuk Harry. kuyakin adikku akan selamat,”

“Ngomong-ngomong white. Apa benar temanku Brian sudah pulang..apa kau melihatnya?”

White mengangguk “white melihat dia dijemput sepasang suami istri, tetapi yang aneh. Kenapa wajah suami istri tersebut pucat sekali, apa sakit?” jawbnya mulai bingung

“Pucat?”ucap Hilary bingung

“Iya nona, pucat sekali..tetapi yang lebih aneh, teman nona terlihat sehat kok. Entah kenapa dia pulang duluan” ujar White tiba-tiba

.
“Ingat, aku tidak suka jika rencana ini gagal. Jika gagal…aku tidak akan menghidupkan temanmu itu, bahkan kau tidak akan bertemu ibumu”

“Ba..baik..”

“Kalau bisa, kau harus membunuh hilary potter”

“Baik”

“Bagus, kau akan menjadi kaki tangan Lord voldemort menggantikanku”

Ssssshhhhh….sssshhhhh

“Kau akan bersama tuan, lakukan dengan baik”

.
‘Hilary, aku tahu kau banyak pikiran. Tetapi kau jangan terlihat seperti itu di depan Harry, yang ada kau membuatnya khawatir’

“Maaf nenek, pikiranku kacau”lirih hilary saat berjalan menuju great hall

‘Ingat, brian pasti memiliki masalah sendiri sehingga tidak menceritakannya padamu. Tenang nak, dia memiliki alasannya’

Hilary menghela nafasnya dan berdiri di depan pintu masuk great hall “pikiranku banyak sekali”

“ini untukmu” ucap george yang menyodorkan bungkusan pie berry di depan hilary

“Eh”

“Jangan eh, ini makanlah. Dan masuk, harry perlu kakanya. Dia sangat gugup sekali”ujar George menujuk Harry yang tidak makan sama sekali

Hilary menerima bungkusan pie tadi dan mengangguk “terima kasih george”

“iya sama-sama, daahhh sampai bertemu lagi Hilary. Aku ada urusan dengan fred” pamit George dan menepuk kepala Hilary tiba-tiba

Mata Hilary membulat dan menoleh ke belakang, ia menyentuh kepalanya “huh!?”

George hanya cekikikan dan bersenandung ‘hehehe’

‘AKU SUKA DENGAN GAYA BOCAH ITU HAHAHAHAHAHAHA’

“Whoa, anakmu sungguh menakjubkan Arthur” puji Remus yang menyaksikan hal tersebut di meja makan bersama yang lain, ia mengucapkan hal tersebut dengan nada datar

Arthur sedikit cegukan, ia meraih minumannya “lupin, itu..”

Molly menepuk tangannya sekali “itu bagus bukan Lupin, siapa tahu kita menjadi besan. Benar bukan Harry?” Tanya Molly kepada Harry yang shock

“Mom, Harry shock”ucap ron yang menepuk bahu Harry

Harry mulai sadar dan cemberut “aku tak mau, kakakku pergi”

“Come on Harry”ujar Ron yang lelah dengan kelakuan sahabatnya

“Kau harus menjaga Hilary nak”pesan Remus kepada ponakannya

“Kenapa kalian berdua ini! Tidak masalah bukan, Hilary memiliki kekasih. Kalian ingin membuat lily dan james sedih, huh!” Tukas Molly yang heran sekali

“Tidak juga, tergantung Hilary membuka hatinya atau tidak”ucap Remus layaknya detektif

“Astaga, kalian overprotektif”keluh Molly yang khawatir masa depan Hilary

Hilary sangat malu, dia melihat paman dan keluarga ron. Ia pun keluar dari sana mencari udara segar ‘MALU, DAN APA-APAAN GEORGE TADI’

‘syiiuuu….syiuuu….kau akhirnya malu, HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHA

‘NENEK HENTIKAN!!!!!’

.
sore hari di lokasi tugas terakhir..

“Selamat sore anak-anak, dan para pejuang. tiba saatnya tugas terakhir akan dilangsungkan, tak terasa sudah hampir enam bulan kejuaraan ini berlangsung, dan hari ini babak penentuan,”

“Aku akan membaca lagi posisi sementara, Fleur Delacour di posisi keempat, Viktor Krum di posisi ketiga, harry potter dan Cedric Digorry di posisi pertama. malam ini bisa saja hasil akan berubah, malam ini menjadi final kejuaraan tahun ini, Tugas terkahir ini, di dalam labirin sihir ini. Para juara harus mencari piala yang aku dan alastor taruh, dan membawanya kesini untuk menjadi pemenang. Di dalam kalian bisa memakai sihir apapun, baik sihir pertahanan maupun menyerang,”

“Tidak ada durasi waktu, apabila kalian ingin menyerah. Gunakan mantra untuk memberitahukan lokasi kalian, agar profesor menjemput kalian. Terakhir, tetap berhati-hati dan kembalilah dengan selamat” ujar Dumbledore menatap empat pejuang

Tiap pejuang memeluk keluarga mereka masing-masing sebelum masuk.

“aku akan memanggil nama kalian satu persatu”ucap Moody di depan gerbang masuk labirin

"Viktor krumm dari dumstrang"

“Harry kau harus hati-hati, percayalah kepada dirimu jangan ragu, kami menunggu mu kembali”pesan remus kepada Harry

“Ya nak, kau harus kembali”sambung Arthur

"Fleur delacour, beauxbatons"

“Ingat apa yang kau pelajari harry, berhati-hatilah”pesan Hermione
Ron menepuk bahu Harry “ingat untuk kembali kawan”

"Cedric diggory, Hogwarts"

Harry mengangguk “iyaa..”

Molly memeluk harry “ingat kau jangan sampai memaksaka dirimu, jika kau tidak tahan. Ingat yang dikatakan dumbledore, kami juga menunggumu disini” ujarnya lalu melepaskan pelukannya dari harry

hilary memeluk erat Harry “pulang dengan selamat itu harapanku harry, ingat..ingat hal itu, aku menyayangimu harry”

Harry memeluk erat kakaknya “aku janji”

"Dan Harry james Potter, Hogwarts"

“Baiklah, saatnya dimulai!”

.
“Saatnya rencana dimulai”




To be continue……


@@@@@@@@@


Aloha, semoga terhibur..

diingatkan, cerita ini fokus kepada Hilary…

mungkin saja kalian bisa menebak-nebak, apa yang terjadi selanjutnya (haha)

Dadahhh, sampai jumpa di chapter selanjutya


Potter sisterWhere stories live. Discover now