special chapter 1 (petunia side)

256 41 3
                                    

Haloo, sebelum masuk chapter baru. Aku mau masuk special chapter hahahahahha'.

Maaf baru update sekarang, sedang sibuk dan write blok.

Enjoy special chapter nya...
..
"Gyahahahahhahaha"

"Hahahahah"

"Nam..nam..nam...mamamamm..Mamam"

"Dadda sayang, dadda. Panggil dadda"

"Mamam"

"Ayolah, mama sedang sibuk nak. Panggil dadda"

"Mamam! Huuuuuuu..."

"Don't cry baby"

"Mamam!!!! HUWAAAA"

"Babyyy...sssttt..."

Ting..tong...

"Siapa lagi yang datang?"

Tap..tap...

Ting..tong...

"Iyaaa"

Ckelk...

"Kau, petunia?"

"Siang James, aku kemari disuruh Lily"jawab petunia

Petunia melihat Hilary dengan seksama, lalu menatap tajam ke James "kau lupa memberikannya makan?"

James langsung gugup "itu..dia tidak mau makan, jika bukan Lily yang menyuapinya"

Petunia langsung mengambil alih gendongan Hilary "ssttt...ayo, aunty suapi"

"Kau bisa pergi James, Lily menyuruhku menjaga Hilary"suruh petunia

"Hei, aku bisa menjaga anakku"bela James kesal

"Kau yakin? Lihatlah rumah ini, sangat berantakan. Gunakan tongkat ajaibmu atau apalah untuk merapikan ini semua. Aku akan menjaga Hilary"kesal petunia

"Mamam!!"

"Baik Hilary, ayo makan"

James merengut kesal 'SI KERITING JELEK?!'

..
Ajaibnya, Hilary mau makan disuapi petunia. Meski wajah petunia sangatlah datar. Hilary nampaknya senang saja bibi nya datang.

James? Masih bersih-bersih memakai tongkatnya sambil berkata kasar di bawah.

"Kau lebih mirip ayahmu"ujar petunia menatap Hilary

Hilary menatap bibinya "emm..emm...Eun..."

"Aku tak menyangka, kau anak dari adikku. Kuharap kau mendapatkan otak cerdas dari ibumu. Bukan kejahilan ayahmu"harap petunia

Hilary tertawa "gyahahahahhahaha...Eun..eunn.."

Petunia sedikit tersenyum "kuharap kau tetap menjadi bayi kami Hilary, tidak pernah besar"

..
Masa sekarang...

Srakk...srakk....srakkk...

"MOM, DIMANA JAS KU?"

"Ada di kamarmu Dudley sayang"

"Darling, aku tidak menemukan topiku"

"Ada di atas lemari"

Petunia menghembuskan nafas lelahnya, lalu matanya menemukan benda yang dicarinya "akhirnya"

"MOM AKU BERANGKAT"

"SAYANG AKU BERANGKAT"

"Ya hati-hati, sayang. Belajar dengan baik yah. Vernon ingat bawa bekalmu"pesan petunia

Selepas mereka pergi, petunia membawa benda itu ke ruang tamu. Dia membuka lembar demi lembar, matanya sedikit berkaca-kaca. Melihat foto Lily...

"Hei Lily"sapa petunia pelan

Lalu ia membuka lagi lembar halaman, matanya terpaku pada gadis kecil di gendong adiknya "..."

"Aunt...mommy hil, dimana?"

Petunia memperhatikan foto itu seksama "jika waktu bisa diputar, aku mau melawan Vernon. Melarangnya melantarkanmu"

"Maaf, karna memisahkan mu dari Harry. Hilary"

"Jika ada kejaiban, kuharap kau tetap hidup. Agar rasa bersalahku berkurang pada Lily dan James"

Petunia menyeka air matanya, lalu melihat-lihat sekeliling ruang tamu. Ia teringat waktu Hilary masih tinggal bersamanya, gadis kecil itu suka berlarian disana.

"Aunty..aunty!"

"Hilary, jangan berlarian"

"Aunty, hil mau pie Erry"

"Tunggu yah sayang"

"Heumm! Pie Erry aunty enak..milip buatan mommy!"

Petunia menutup album foto lama tersebut, dan menyimpannya dalam lemarinya. Ia pun melanjutkan kegiatannya di rumah.

...

Tahun ketiga Harry

Penjemputan Harry di stasiun kereta..

Tap..tap..tap .

"Kenapa selalu dijemput?! Bukannya dia bisa sendiri!!" Omel Vernon

"Ya dad benar!" Sahut Dudley

"Sudah terima saja, dia masih keluarga kita"sahut petunia

"Sayang apa kau salah makan? Kenapa kau menjadi lunak padanya?"tanya Vernon kesal

Petunia hanya diam saja tidak menanggapi pertanyaan Vernon.

Dudley melihat Harry bersama Weasley family "itu dia, HARRY!"

Petunia melihat Harry dengan seseorang perempuan, matanya terpaku pada gadis itu 'lily?'

"Cih, Harry mendapatkan pacar rupanya!"kesal Dudley

"Dasar anak itu!"kesal Vernon

Petunia merasakan kerinduan terhadap perempuan itu, setelah ia melihat Harry berpelukan dengan perempuan itu. Wajahnya terlihat oleh petunia.

Degh....

'lily! Bukan...dia mirip James?'

"HARRY CEPAT!" panggil Vernon

Terlihat arhtur juga ikut untuk mengobrol dengan Vernon sejenak, nampaknya Vernon sedikit senang.

"Mom!"panggil Dudley

Petnia masih melihat perempuan itu 'gadis itu'

"MOM AYO!"

"Iyaa!"

Hal itu menjadi misteri bagi petunia...

Potter sisterWhere stories live. Discover now