12

73.4K 6.5K 190
                                    

Archer langsung menghampiri Rama yang berada di luar ruangan nya, ia sudah membersihkan diri dan menyuruh bawahannya untuk membersihkan kekacauan yang ada.

"Bayi" Ash menoleh dengan mata sayu nya menandakan jika si bayi sudah memasuki jam tidur, tapi Archer jelas tak akan membiarkan bayi kecil nya tertidur dengan perut kosong.

Archer mengangkat tangan nya namun Ash langsung memalingkan wajahnya, ia takut dengan Archer.

Archer langsung mengambil Ash dari gendongan asisten nya itu walaupun Ash sempat berontak.

"Siapkan makan siang untuk ku dan bayi nya" perintah Archer.

"Hiks.. hiks.." tangisan lirih Ash terdengar namun tertahan karena Ash menangis di dada Archer, ia menyembunyikan wajahnya yang memerah karena menangis. Archer membawa bayi kecil nya ke sebuah jendela besar yang menampilkan suasana kota dan jalanan yang macet akan kendaraan beroda empat dan dua.

Archer menepuk-nepuk punggung si kecil agar bayi nya merasa lebih tenang.

Terbukti, Ash sudah tidak menangis walaupun sesenggukan nya masih terdengar, Ash memalingkan wajahnya melihat ke luar jendela dimana pemandangan kota adalah hal pertama yang ia lihat. Gedung-gedung pencakar langit dan padat nya jalanan membuat matanya berbinar.

"Burung !" Tunjuk Ash pada langit biru dimana seekor burung elang terbang dengan gagah nya di atas sana.

"Itu burung" tunjuk Ash lagi, ia memang menyukai hewan-hewan yang selalu menarik perhatian nya. Bahkan untuk barisan semut pun ia pasti akan sangat heboh saking suka nya ia pada para binatang..

"Kamu suka burung ?" Tanya Archer, Ash menjawab nya dengan anggukan pelan. Lalu tatapan nya mengarah pada lengan kecil nya yang membiru karena di cubit oleh kakak jahat.

"Hiks.. tangan Ash.." Ash mendongak menunjukan tangan kecil nya yang membiru pada Archer.

"Tangan Ash di cubit" tangis Ash kembali terdengar.

Archer mengepalkan tangan nya kuat, rahang nya mengeras saat melihat tangan kecil bayinya terluka.

"Nanti Daddy obati oke" Ash tak menjawab nya, ia masih terus memandangi tangan kecil nya itu, karena memang rasanya nya sakit, berdenyut-denyut di dalam sana.

Bibir kecil nya melengkung kebawah ingin menangis lagi, Archer mengubah posisi gendong nya menjadi menyamping seperti seorang ibu yang akan menyusui anak nya. Tangan Archer yang berada di bawah pantat besar Ash menepuk pelan bokong si kecil yang besar karena popok nya.

"Daddy... Hiks... Hiks.. huaaaa.. sakit.. hiks.. hiks... Tangan Ash.. tangan Ash sakit.." tangis Ash dengan kencang, air mata nya langsung menetes dengan deras, wajahnya memerah karena ia menangis.

"Ssuuttt.. sayang... Jagoan kecil Daddy.." ucapan lembut dari Archer tak membuat Ash menghentikan tangisan nya. Ia masih terus menangis karena merasakan sakit di tangan nya.

"Ssuuttt... Anak Daddy, anak pintar Daddy" Archer terus mengucapkan kata-kata penenang nya. Ia juga mencari kotak p3k berharap ada plester di sana untuk menutupi lebam di tangan kecil Ash.

"Tuan saya sudah membeli makan siang anda" Rama datang dengan membawa pesanan Archer.

"Hmm" balas Archer tanpa menoleh, ia masih sibuk mencari kotak p3k yang ia sendiri lupa dimana. Belum lagi tangisan Ash belum berhenti.

"Belikan aku plester penurun demam dan plester biasa untuk Ash" perintah Archer.

"Baik tuan" segera Rama bergegas karena ia juga tak tega melihat tuan kecil nya yang terus menangis seperti itu.

Asher ( COMPLETED ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang