02

85.9K 7.8K 316
                                    

Seperti yang sudah di rencanakan oleh Ryder dan River jika mereka akan membawa Ash ke rumah istananya dan berjanji akan membujuk kepala keluarga Kendrix beserta si sulung untuk bisa menerima Ash menjadi bagian dari mereka walaupun Ash jauh dari keinginan Kendrix pada umumnya.

Anak-anak Kendrix harus bisa mandiri dan mulai belajar bela diri sejak usia 3 tahun, mereka di larang keras untuk menangis bahkan merengek atau hukuman lah sebagai gantinya.

Tak ada yang meruntuhkan hati dingin dan beku milik kepala keluarga Kendrix dan si sulung.

"Daddy mana" tanya River pada Ben, asisten pribadi si kembar yang sudah siaga di depan pintu saat tau keduanya pulang.

"Rama mengatakan jika tuan besar akan sampai besok pagi tuan muda" balas Ben sopan, ia sempat beberapa kali melirik pada bayi kecil yang tertidur lelap di gendongan Ryder.

"Bang Lucas atau bang Kai ?" Tanya River lagi.

"Tuan muda Lucas dan tuan muda Kai belum bisa di pastikan kapan bisa pulang tuan" balas Ben lagi.

Ryder dan River mengangguk mengerti, mereka memang terbiasa tinggal hanya berdua, di tinggal oleh Daddy dan kedua abangnya yang begitu sibuk, bahkan saat keduanya berumur 5 tahun mereka pernah hanya di rumah bersama para maid dan para bodyguard karena sang Daddy dan para Abang nya yang memiliki urusan penting.

"Si bayi di bangunin dulu aja bang, belum makan kan dia tadi cuma ngemil kerupuk doang" ucap River, Ryder mengangguk mengerti dan berjalan ke ruang makan sementara River memilih untuk membersihkan diri terlebih dahulu.

Ryder mengelus pipi gembul Ash dengan lembut, ia tak tau cara membangunkan bayi yang tertidur pulas seperti Ash ini, jadi ia memutuskan untuk mengelus pipi gembul Ash berharap Ash akan terusik lalu terbangun. Yang dimana perlakukan nya malah semakin membuat tidur Ash pulas.

Tak

Sebuah pistol tepat berada di belakang kepalanya membuat Ryder sempat menegang namun hanya sesaat, setelah ia mengenali bau parfum siapa yang di belakang nya Ryder mulai bisa mengendalikan diri.

Mau bagaimana lagi, anak-anak keluarga Kendrix diharuskan untuk tak tunduk pada siapapun, apalagi terlihat takut di hadapan orang lain.

"Berani sekali membawa bayi yang tak berdosa mendekati kematian" ucapnya dengan suara yang rendah dan beratnya membuat suasana di sekitar mereka berat dan dingin.

Para pelayan yang tadi ditugaskan untuk menyiapkan makanan oleh Ryder kini terpaksa menghentikan aktifitasnya karena memang sudah peraturan.

"Abang pulang ?" Tanya Ryder santai namun seseorang yang di panggil Abang tersebut tetap tak menurunkan tangan nya, ia malah menaikan isi pistol nya.

Dor !

Prank !

Sebuah figura foto besar yang ada di ruang makan langsung hancur karena tembakan Kaiden. Lalu di sambut tangisan keras Ash yang terkejut.

"Huaaaaaaaaa !" Ash tersentak kaget dan langsung menangis keras kala mendengar suara tembakan yang memekakkan telinga. Ryder dengan sigap menimang Ash dan menggumamkan kata-kata penenang namun tangisan Ash semakin besar kala ia berada di tempat asing dengan aura yang tak enak.

"Abang !" River datang kala ia mendengar suara pistol dan mendapati Abang keduanya nya Kaiden Kendrix yang sedang meniup ujung pistol nya yang berasap dengan santai seolah tak peduli dengan tangisan Ash dan tatapan terkejut dari River.

Kaiden Kendrix, pria berusia awal 23 tahunan ini adalah pembunuh bayaran yang selalu di sewa oleh para mafia dari kalangan atas, sebenarnya pembunuh bayaran bukanlah pekerjaan aslinya, Kaiden adalah seorang CEO di dunia bawah, tugasnya mengurus dunia gelap menggantikan sang Daddy yang terkadang sibuk dengan urusan nya.

Asher ( COMPLETED ) ✔️Where stories live. Discover now