05

83.1K 7K 107
                                    

Ash terus menatap Lucas yang sedari tadi memperhatikannya juga, dari bawah Ash menatap wajah tampan Lucas yang tak ada senyum-senyum nya, karena posisi Ash memang sedang menyamping akibat ia yang sedang meminum susunya dengan bantuan tangan Lucas.

Setelah selesai Lucas segera membuat Ash berdiri di tengah-tengah dengan di kelilingi oleh anggota keluarga yang lain, bahkan para maid dan bodyguard pun ikut di panggil untuk melihat bayi tersebut atas perintah tuan besar mereka.

Ash mengedarkan pandangannya saat sadar ia berada di tempat asing, bukan di pantai asuhan seperti yang ia inginkan.

Lalu dimana ia sekarang ?

Bibir Ash melengkung kebawah, matanya berkaca-kaca siap menumpahkan air mata saat ia tak ada di tempat yang seharusnya.

Lalu Ash melihat Ryder dan River, jadi ia berlari ingin menghampiri si kembar namun langkah nya terhenti kala pria paruh baya yang ia temui semalam menghadang langkahnya.

"Mau kemana bayi" tanya Archer menatap Ash datar.

"Ash mau sama Abang itu, Ash mau pulang Paman" ucap Ash pelan.

Suara Ash benar-benar candu, balita 3 tahun itu sudah sangat lancar berbicara bahkan seolah tau apa kata yang ia ucapkan.

"Siapa yang menyuruh kamu pulang" ucap Archer lagi.

"Ash mau pulang~ Ash mau bibi Risa~" rengek Ash menarik-narik celana Archer bahkan suaranya bergetar ingin menangis saat ia dikelilingi oleh orang-orang asing yang tidak ia kenali.

"Kamu tidak bisa keluar, ada orang jahat di luar sana" ucap Lucas santai, ia benar-benar berbicara Dengan bayi yang sudah merebut perhatian nya sejak awal. 

Anak-anak Archer yang lain memilih diam membiarkan sang kepala keluarga dan si sulung menyelesaikan semuanya.

Ash menoleh pada Lucas yang tadi berbicara tentang orang jahat, lalu kaki kecil Ash menghampiri Lucas.

"Ash mau pipis" cicit Ash mengangkat baju nya hingga perut besar nya yang menggemaskan itu terlihat membuat beberapa orang memekik tertahan, gemas ingin memakan perut bulat itu hidup-hidup.

Ternyata Ash tak memakai apapun, bahkan popok pun ia tak memakai nya, itu karena Archer lupa jika semalam ia melepaskan popok Ash karena sudah penuh, ia lupa memakaikan popok Ash lagi semalaman membuat Ash jadi terserang demam.

Lalu setelah Ash menyingkap kaos nya, ia berjongkok dan langsung mengeluarkan urine nya begitu saja membuat semua orang membulatkan matanya lebar. Terlebih si kembar yang takut jika sang Daddy yang akan marah besar dan melempar bayi kecil itu keluar.

Archer mengangkat baju Ash dari belakang, persis seperti ia mengangkat anak kucing membuat Ash yang belum selesai buang urine nya jadi kembali menetes. Langsung saja iner kesal muncul di kepala Archer begitupun Lucas yang kakinya terkena pipis Ash.

"Bayi kecil ini benar-benar berani ternyata" ucap Archer dengan suara dalam nya.

Archer melempar Ash pada si kembar yang beruntung si kembar cepat tanggap dan segera menggendong Ash dengan nyaman.

"Bawa bayi itu, bersihkan dia dan bawa kembali kesini, bayi itu harus segera di eksekusi" perintah Archer mutlak.

River ingin protes namun saat melihat Ryder yang menyuruhnya untuk diam akhirnya ia memilih pergi bersama Ash yang ada di gendongan nya di ikuti oleh Ryder meninggalkan Archer, Lucas dan Kaiden dalam keheningan.

"Dad..." Panggil Kaiden membuat Archer menoleh singkat.

"Daddy akan membiarkan bayi itu tinggal disini ?" Tanya Kaiden ragu, bagaimanapun ia juga sudah jatuh hati dengan Ash saat Ash pertama kali bersuara.

"Kau bertanya untuk hal yang mustahil dude" balas Archer sambil terkekeh lucu.

"Tapi dad, kembar menyukai bayi itu" bantah Kaiden.

"Lalu apa" Lucas angkat bicara membuat Kaiden sontak terdiam. Melihat adik pertamanya terdiam Lucas menyeringai tipis.

"Dia akan tinggal disini jika bayi itu bisa membuat Arun tunduk" Kaiden langsung menatap Lucas tajam yang dibalas Lucas tak kalah tajam.

"Kau gila ?! Dia hanya bayi !! Bagaimana bisa bayi kecil itu membuat serigala liar mu tunduk !!" Teriak Kaiden tak terima bahkan ia berdiri saking marah nya. Namun Lucas dan Archer malah nampak sangat santai seolah tak perduli dengan bayi kecil itu.

"Itu peraturan nya bukan, ingat kejadian saat kau dulu Kaiden Kendrix" ucap Lucas dalam membuat Kaiden terdiam.

"Kau bahkan hampir di usir dari mansion ini karena tidak bisa membuat Ryu patuh, tapi karena kau bisa membuat Jasper patuh kau bisa ada disini" jelas Lucas panjang lebar membuat Kaiden semakin terdiam.

"Bahkan Jasper hanyalah anjing kecil yang berusia 1 tahun dan kau sudah begitu sombong" sambung Lucas lagi tak lupa tertawa meremehkan.

Kaiden mengepalkan tangannya kuat menahan emosi yang membludak akibat ucapan Lucas yang merendahkan nya, tak tau kah Lucas jika saat itu umurnya 4 tahun dan ia sudah diharuskan membuat peliharaan Daddy nya tunduk ? Yang benar saja !

Kaiden memilih pergi dari sana, ia keluar dari mansion itu tak perduli apa yang akan terjadi dengan bayi kecil yang akan mati di tangan Abang sulung nya itu. Semua tau jika tak ada yang bisa merubah keputusan mutlak Archer dan Lucas.

Tanpa tau jika Ryder dan River yang sedari mendengar perkataan Lucas membuat mereka terdiam kehilangan kata-katanya.

Ryder melirik Ash yang ada di gendongan nya yang sibuk bermain dengan telinga nya.

"Bang..." River ingin menangis saja rasanya, padahal ia benar-benar berharap bayi malaikat ini bisa menjadi bagian dari mereka, ia yakin bayi kecil ini bisa mengubah keluarga nya.

Ryder menghela nafasnya, ia juga tak memiliki kekuasaan, di dalam keluarga Kendrix, Archer dan Lucas adalah penguasanya, semua tunduk dengan perintah keduanya, membantah berarti mati. Siapa yang mau mati dengan sia-sia ? Tak ada !

Tapi membiarkan bayi kecil yang ada di gendongan nya ini mati adalah hal yang keji.

Ryder akui ia juga bukan manusia baik, ia juga manusia iblis seperti anggota keluarga nya yang lain. Membunuh sudah menjadi hal lumrah di keluarga nya, bahkan tak ayal pertumpahan darah antar keluarga pun bisa terjadi, seperti kejadian beberapa tahun yang lalu.

Tapi membunuh Ash adalah hal yang tak seharusnya di lakukan, menurut Ryder.

"Ayo turun"

"Bang tapi gimana nasib Ash kalau Daddy dan bang Lucas bener-bener bawa Ash ke rumah Arun ?"

"Ash gak bakal keluar hidup-hidup bang"

"Yakin sama Abang kalau Ash bakal baik-baik aja"

River ingin membantah namun melihat tatapan Ash yang polos mengarah padanya membuat River membuang nafasnya pasrah.

"Yok turun" River tak ada pilihan lain selain mengangguk, ia berjalan di belakang Ryder dengan tatapan sendu menatap Ash yang juga menatap nya.

Asher ( COMPLETED ) ✔️Where stories live. Discover now