24

50.6K 5K 283
                                    

"Ash mau main huwaaaaa !" Ash sudah menangis selama 2 jam namun nampak nya tak ada tanda-tanda akan berhenti sebelum keinginan nya terwujud, dulu saat di panti ia tak perlu izin untuk bermain atau keluar dari kamar namun sekarang Daddy dan abang-abang nya tak mengizinkan ia keluar dengan alasan baru saja sembuh dari demam nya.

"Abang~ huwaaa !" Tangis Ash kejer saat melihat Lucas yang melewatinya begitu saja.

Ash menangis dan tak ingin di gendong oleh siapapun, menangis berdiri tanpa menggunakan pakaian nya hanya popok yang menutupi burung kecil nya. 

Archer, Lucas, Kaiden, dan si kembar memakan sarapan nya dengan santai membiarkan Ash yang masih menangis di pintu menuju ruang makan.

Bukan apa masalahnya adalah, saat Ash di dekati oleh Archer ia akan menangis keras dan kembali berhenti menyisakan isakan kecil nya, dan lagi saat Lucas atau yang lainnya mendekati Ash maka Ash akan mundur dan kembali menangis kejer.

Bahkan saat Arun mendekat saja Ash juga menangis karena berpikir jika Arun akan mendorong nya pada Archer.

Ash yang lelah menangis akhirnya duduk di dekat pintu masuk ruang makan, menatap Daddy dan abang-abang nya yang tengah sarapan dengan santai.

Lalu Ash menoleh melihat Arun yang juga tengah memperhatikan nya, merasa jika tatapan Arun menyuruh nya untuk datang Arun lantas mendekati bayi kecil nya.

"Ash mau main" adu nya pada Arun.

Arun seolah mengerti jadi ia mendorong tubuh kecil Ash dengan lembut menggunakan moncong nya agar Ash bangun, setelah Ash bangun Arun mengajak Ash untuk berjalan keluar dengan mendorong bokong besar Ash yang penuh dengan popok.

"Hoho~ diam disitu Arun" ucapan tuan nya, Lucas membuat Arun menunduk sedih.

Ash melengkungkan bibir nya kebawah siap ingin menangis, namun melihat Archer yang mendekat dengan kedua tangan yang terulur untuk menggendong nya membuat ia berlari menghampiri Archer dan langsung masuk ke gendongan nya.

"Ash mau main~" rengek Ash, dari suaranya seperti ingin menangis lagi namun tak jadi karena Lucas menyodorkan potongan buah strawberry.

Matanya langsung berbinar karena merasakan manis nya buah yang ia makan. Ia yang ingin menangis tak jadi karena merasakan buah segar di mulut nya.

"Ash mau main~" lagi Ash kembali merengek saat ia kembali mengingat ingin bermain.

"Bersama Ben ?" Ash mengangguk antusias, ia segera turun dari pangkuan Archer dan keluar mencari Ben dengan di ikuti Arun di belakang nya.

"Om !!! Main !!" Teriak Ash, ia yang hanya memakai popok nya membuat para bodyguard yang sedang latihan kini harus menahan gemas karena perut besar Ash yang sangat lucu itu, apalagi Ash hanya memakai popok.

"Tuan kecil anda ingin bermain apa" tanya Ben dan Rama yang menghampiri Ash.

"Main bola yok sama Ash, tapi ajarin Ash dulu" ucap Ash, ia juga berlari mengambil bola plastik nya yang ada di bawah mobil lalu kembali berlari menghampiri Ben dan Rama.

"Eh tapi Ash gak mau main bola, main kejar-kajaran aja gimana ?" Tawar Ash.

"Jangan tuan kecil, jika main kejar-kejaran anda akan menghilang" ucap Rama membuat Ash bingung.

"Hilang gimana ? Memangnya Ash bisa hilang ? Kalau begitu hilangin Ash dong !"

Rama dan Ben saling berpandangan lalu menghela nafasnya lelah.

"Tuan kecil kita bermain bola saja, ayo" Ben mengajak Ash untuk ketempat yang sedikit lebih luas. Ia juga mengajari Ash cara menendang bola dan berlari dengan bola yang menggelinding.

"Uwaahhhh kupu-kupu !!" Pekik Ash saat melihat kupu-kupu cantik yang melintas di atas kepala nya.

"Eh !" Tiba-tiba Ash tersentak kaget.

Ia berdiri dengan diam, dan tak lama nampak menggigil pelan. Ben curiga jadi ia mendekati si kecil.

"Tuan kecil ada apa ?" Tanya Ben yang berjongkok di hadapan Ash.

"Ash kayanya eek" ucap Ash.

Ben membulatkan matanya, dan mengintip Popok Ash dari bokong nya, rasa mual dan jijik langsung menyapa nya.

Ash mencret !!!

Iyuh~ bau nya sungguh !!!!

"Huek... Tuan.. huek.." Ben sedikit menjauh karena mencium bau eek Ash yang sangat tidak manusiawi.

"Hei Rama, tolong urus tuan kecil, aku ada urusan" Rama belum sempat membuka mulutnya namun Ben sudah berlari lebih dulu.

Rama mendekati Ash dan mencium bau tak sedap dari Ash, ia mengintip bokong Ash dan perasaan mual langsung menyapa nya.

"Astaga tuan kecil anda buang air besar !" Seru Rama sambil mengapit hidung nya menahan bau.

"Ash eek bukan buang air besar Om" balas Ash.

Ia melepas popok nya dengan santai membuat tai-tai nya menempel di bokong Ash terpampang dengan indah nya.

Para bodyguard yang sedari melihat Ash langsung bergidik ngeri melihat bokong Ash yang di selimuti oleh tai nya sendiri.

Sementara Rama sudah seperti mayat hidup di tempat nya melihat pemandangan tak lazim di depannya.

"Astaga" gumam Rama frustasi.

"Tuan kecil anda harus di bersihkan" Rama segera menggendong Ash dan lari ke sisi mansion untuk membersihkan bokong Ash. Bokong Ash benar-benar kacau.

"Mohon berdiri yang benar tuan kecil, bokong Anda dalam masalah besar" ucap   Rama yang terus mencoba membuat Ash berdiri dengan kedua kakinya.

"Tahan sebentar" Rama pasrah, jadi ia segera menggosok bokong Ash menggunakan tangan kosong, merasakan sensasi aneh di tangan nya ia merasa harus resign detik ini juga.

"Tidak ada sabun" gumam Rama mengedarkan pandangan nya lalu tatapan nya mengarah pada sabun colek untuk mencuci mobil.

"Bisa tidak ya" gumam Rama dengan pandangan terus tertuju pada sabun colek berwarna ungu itu.

"Hei kau mau kepala mu di jadikan mainan oleh Arun ?" Ben datang dengan penampilan aneh nya.

Memakai masker 2 lapis, kacamata hitam, dan sarung tangan untuk bedah yang bewarna biru, tak lupa sepatu bot nya yang bewarna kuning.

"Apa-apaan penampilan bodoh mu itu" sarkas Rama menatap Ben aneh.

"Jangan melihat ku, serahkan tuan kecil dan kau urus kaki tangan mu yang terkena tai nya" Ben merampas Ash dan membersihkan bokong Ash dengan sabun khusus untuk bagian bawah Ash.

"Tuan kecil besok-besok jika anda di suruh untuk bermain bersama saya tolong anda tolak saja, saya lebih senang anda bersama Rama" ucap Ben dengan senang namun Ash tak begitu mengerti jadi ia hanya cengegesan saja.

"Eek Ash banyak ya" tanya Ash menunduk untuk melihat bokong nya walaupun cukup sulit.

"Sangat banyak tuan, cukup untuk mengecat rumah tuan Archer" gumam Ben bodoh.

"Yaa sangat banyak" sambung Ben lagi saat melihat rumput hijau yang di pijak nya sudah terdapat banyak eek Ash.

Asher ( COMPLETED ) ✔️Där berättelser lever. Upptäck nu