56. Problem baru

Mulai dari awal
                                    

Iqbal mengangguk paham.

"Itu zevan sama sagara!" pekik tije.

Semua orang di sana menoleh lalu menyerit bingung saat melihat ekspresi wajah yang aneh pada zevan dan sagara.

"Mereka kenapa? Kok kayak marah gitu?" bisik avan.

Alan menggeleng.
"Gak tau"

Di sisi lain sagara mempercepat langkahnya menuju mikhael yang juga menatap sagara dengan bingung. Ia merasa tak melakukan kesalahan apapun pada sagara namun seakan sagara menatapnya dengan penuh dendam.

BUGH

"EL!" pekik alan, daffa dan valen.
"WOY!" teriak avan, tije dan iqbal.

"Apa apaan sih!?" kesal seno.

"Shhhh maksud lo apaan?" bingung mikhael seraya meringis saat lukanya. terasa perih

"Gue tau ini ulah lo! LO KAN DALANG DI BALIK KEMATIAN ACHERNAR!" tuduh sagara.

DEG

Mikhael menatap tak percaya pada sagara. Ia tak menyangka jika sahabat nya sejak kecil mampu menuduhnya dengan kejam.

Semua orang di sana menatap mikhael dkk satu persatu.

Akan mengangkat sebelah alisnya dengan bingung.
"Maksudnya apaan nih? Kalian nuduh kita?"

"Bukan nuduh, tapi emang itu kenyataannya kan!" ujar sagara dengan yakin.

BUGH
"MAKSUD LO APA NGOMONG KAYAK GITU? BUKAN CUMA LO YANG KEHILANGAN! GUE JUGA SAKIT LIAT QUEENY YANG--" emosi mikhael terjeda.

BRUKH

Zevan menendang perut mikhael membuat mikhael terlempar beberapa langkah kebelakang.

"EL!" pekik keempat sahabat mikhael yang langsung menolong mikhael untuk bangun.

"Jangan panggil nama QUEENY dengan mulut kotor lo itu!" desis zevan.

"Kalian apa apaan sih? Emang apa buktinya kalo emang kita pelakunya?" kesal avan.

"Kalian punya bukti?" tanya seno.

"Gue udah selidiki semuanya!" sahut seseorang di belakang mereka.

Semua orang kompak menoleh ke arah seseorang yang baru muncul itu.

"Mana buktinya?" tanya valen.

Denies, seseorang yang baru saja mengaku sudah menyelidiki kasus ini pun menunjukkan berbagai foto di tangannya.

"Sehari sebelum kejadian, achernar sempat datang ke markas crystalix devils untuk menyelidiki tentang rumor kejahatan kalian, ingat!?" ujar denies.

"Iya! Mereka emang datang tapi--" ucapan iqbal terpotong.

"Mereka datang tapi kebetulan menangkap penghianat di markas kalian, bener kan?" tebak denies tepat sasaran.

Mikhael dkk mengangguk.

"Di lokasi kejadian kecelakaan achernar, CCTV menangkap 2 orang anggota mafia kalian sedang memotret mobil yang terbakar kemudian pergi begitu saja" denies menunjukkan ponsenya yang berisikan video CCTV di TKP.

"Salah satunya adalah penghianat yang kabur dari penjara kalian dan satunya lagi adalah tangan kanan lo" jelas denies.

"Tapi bukan gue yang--" ucapan mikhael kembali terpotong.

"Pergi! Gue gak mau liat muka lo lagi!"potong sagara.

Mikhael berbalik menatap tak percaya pada sagara.
"Sa, bukan gue!"

Dark Princess (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang