31

959 39 10
                                    


Aku masih terdiam dengan segala pikiranku setalah mengetahui siapa orang yg duduk disampingku ini.


Aku sendiri masi canggung bertatapan dengannya, apalagi saat ini dirga terus menatapku, oleh karena itu aku mengalihkan mataku untuk melihat kearah lain, apapun itu


Dan tatapan mataku pun tiba-tiba berhenti tepat kearah kakakku vino yang kini juga menatapku dengan tatapan intensya.



Aku terlarut akan tatapan mata hitam nan kelamnya itu.. entah kenapa aku merasakan suatu hal yang aneh yang terjadi padaku



Deg De Deg



Tunggu ada apa dengan jantungku?....


"Ar?"

"Arsya?". Kali ini dirga berbicara agk keras sehingga arsya pun terkejut

"Ah iya?".

"Kenapa ngelamun?"

"Lagi mikirin apa hm?". Tanya dirga sekali lagi yang dibalas gelengan kepala oleh arsya

"Ngk kok, ngk apa-apa". Kemudian menundukkan kepala

Diam. Mereka terdiam dengan pikiran masing-masing. Arsya yang juga masih canggung pun hanya bisa meremat bajunya erat

"Aku rindu"

"Hah?".

"Aku rindu ar.. Rindu sama kamu". Ucap dirga tulus sambil menatap mata cantik arsya

Arsya yang mendengar ucapan dirga hanya diam tak menjawab

"Aku rindu kamu yang cerewet, aku rindu kita selalu bareng-bareng, aku rindu semua yang ada di diri kamu ar".


Dirga kemudian mengenggam tangan mungil itu dengan lembut seraya mengelusnya dengan pelan


"Aku bisa gila tanpa kamu ar.. Aku gila". Ucap dirga kemudian menunduk, tangannya pun masih setia menggengam tangan mungil itu.


Sedangkan arsya yang tadi terdiam mendengar semua ucapan dirga merasa sesak dan sedih didalam hatinya. Kata-kata yang diucapkan pemuda dihadapannya ini membuatnya ikut sedih.


Arsya kemudian melepaskan tangannya yang digenggam dirga, membuat sang empu terkejut akan tindakan arsya tersebut. Namun itu hanya beberapa detik saat kepalanya merasakan usapan halus nan lembut dari orang yang dicantainya itu.


Dirga masih terdiam dengan tindakan arsya, namun kini dia melihat orang yang dicintainya itu tersenyum lembut ke arahnya, membuat hatinya menghangat. Senang itulah yang dirga rasakan


Arsya sendiri masih setia mengelus rambut dirga dengan lembut, senyuman indahnya pun tak luntur dari tadi.

"Jangan sedih.. Aku jadi ikut sedih"

"Maaf kalau sekarang aku ngk bisa ingat sama kamu, tapi bukan berarti kita ngk bisa kayak dulu lagi"

"Kita masih bisa sama2 lagi kok, kan kita sahabat, mungkin untuk sekarang aku butuh waktu". Jelas arsya sambil tersenyum



Sahabat ya. Batin dirga



Dirga lantas membalas senyuman arsya dengan senyuman lembutnya, sambil berkata


"Makasih ya ar. Boleh aku peluk kamu?". Izin dirga yang diangguki oleh arsya


Dirga lantas memeluk arsya dengan erat , seakan tak ingin melepaskan pelukan dari orang yang dicintainya ini. Mengelus punggungnya sambil mengirup aroma kesukaanya yang sudah lama tak ia rasakan. Dirga harap ia dan arsya bisa selalu seperti ini setiap saat


Hubungan Terlarang (Hiatus) Where stories live. Discover now