28

940 47 5
                                    

Arsya makan  bubur dengan khidmat sambil disuapi oleh seorang wanita yang mengaku ibunya disamping kanannya.

Disampingnya lagi juga ada lelaki yang mengaku sebagai ayahnya itu masih setia juga disamping kirinya sambil sesekali mengelus tangannya.

Jujur saja arsya sebenarnya masih bingung dengan situasi saat ini. Dalam hati dan pikiran arsya mengatakan apakah mereka benar-benar keluarganya?

Namun melihat tatapan dan perlakuan mereka yang lembut ke arsya membuat arsya percaya kalau mereka benar-benar keluarganya... Ya meskipun tadi terlintas rasa tidak percaya sih.

Tapi masih berbagai pertanyaan yang tetlintas diotak nya seperti

Mengapa dirinya dirumah sakit?

Apakah dirinya mengalami kecelakaan, kemudian koma dan saat sadar ia hilang ingatan. Dilhat dari kondisi tubuhnya yang kini penuh akan perban dan tidak mengingat apapun sepertinya itu benar

"Ma ini air putihnya".

Arsya lantas menoleh ke arah suara itu. Terlihat seorang pemuda yang sangat  tampan menurut arsya berjalan pelan kearah dirinya sambil membawa segelas air putih ditangannya

Siapa ya?

" Makasih ya sayang". Ucap sang mama tersenyum

"Ayok makan lagi ya sayang.. Buburnya masih banyak. Kasian perutnya ngk dikasih makanan".

Arsya hanya menganggukan kepalanya dan menerima suapan bubur itu dari mamanya, hingga bubur itu habis tak tersisa. Sepertinya arsya memang benar-benar kelaparan

"Nah pinter anak mama... Sekarang minum ya"

Arsya kemudian meminum air itu hingga tandas tak tersisa.Sang mama tersenyum lembut melihatnya

"Siapa?"

"Apa sayang?". Bingung sang mama sedikit tak mengerti ucapan dari anak bungsunya ini

" Itu siapa?". Tanya arsya sambil menujuk kearah vino yang duduk tak jauh darinya. Jangan lupakan tatapan mata mereka yang kini saling pandang seolah tak ingin terlepas satu sama lain.

Arsya dengan tatapan polos dan bingungnya  dan vino dengan tatapan intensnya

"Ooh itu kakak kamu.. Namanya vino. Mau kenalan sama kak vino?"

"Eum?".

Arsya bingung harus menjawab apa. Haruskah ia berkenenalan dengan seorang pemuda yang katanya kakaknya itu atau tidak.

Sedangkan sang papa yang mengerti raut wajah sang anak yang sepertinya bingung serta ragu, sang papa lantas memanggil vino

"Vino sini nak"

Vino bangun dari duduknya kemudian berjalan kearah ranjang arsya

"Ajak adik kamu ngobrol, biar ngk canggung, dan buat pendekatan buat kalian berdua". Ucap sang papa

" Okey". Jawab vino singkat kemudian duduk dikursi yang masih kosong disamping arsya

Beberapa menit terdiam,, vino kemudian mencoba memulai percakpan dengan adiknya itu. Vino berdehem kemudian memulai pembicaraan

" namaku Davino putra maheswara, di panggil vino". Ucap vino sambil mengangkat tangannya untuk berjabat tangan dengan adiknya itu

Arsya terdiam beberapa saat memperhatikan tangan kakaknya itu.. Namun setelahnya, dia pun membalas jabatan tangan kakaknya itu dengan pelan

Hubungan Terlarang (Hiatus) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora