11

1.7K 82 0
                                    

17.00


Vino pulang kerumah dengan pikiran kacau ,vino saat ini tengah duduk di sofa sambil memikirkan kejadian tadi bersama arsya, dimana ia ditampar dengan kerasnya oleh adiknya itu

Wajah adiknya yang tumpah dengan air mata serta suara tangisan adiknya yang menyayat hati masi terbayang-bayang dikepalanya

"Sakit kak, hikss hiks sakit hati arsya,,apa salah arsya hiks, kenapa kakak hiks setega itu sama arsya!!!".

Vino lantas menutup telinganya dengan kedua tangannya saat bayang-bayang arsya muncul kembali

" Lo kak, adek mana,,kok belum pulang". Tanya seseorang yang tak lain adalah mamanya

Vino lantas menolehkan kepalanya kearah Mamanya ketika mama nya bertanya tentang arsya

"Emang dia belum pulang ma". Heran vino

Bukannya dia udah pulang duluan sama Dirga. Batin vino binggung

"Ngak kak, mama dari tadi belum lihat adek, emangnya kalian ngk pulang bareng". Tanya mama

" Ngk ma, arsya tadi pulang duluan". Memang benar kok apa yang dikatakan vino ,kalau arsya dan dirga tadi pulang duluan setelah bertengkar dengannya

"Duh, terus adek kemana dong kak,, udah jam segini masak belum pulang, mana adek ngk ngabarin mama sama sekali lagi,,mama khawatir". Ucap sang mama sambil menampilkan raut wajah gelisah nya

"Mungkin dia lagi mampir-mampir dulu ke suatu tempat ma, lagian vino tadi liat dia pulang sama dirga". Jelas vino sambil mencoba menenangkan Mamanya

" Yaudah deh, kalau gitu mama kedapur dulu ya kak,, kalau misal adek udah pulang panggil mama". Ucap mama sambil berjalan menuju ke arah dapur

"Iya"


Huftt


Vino hanya mengela nafasnya setelah sang mama pergi, berbagai pertanyaan kini bersarang di otaknya

Dimana arsya?

Kenapa dia belum pulang

Apakah adiknya itu tidak pulang Akibat kejadian tadi?

Ah entahlah memikirkan itu semua membuat vino pusing. Tak ingin semakin memikirkan banyak hal, vino lantas pergi dan berjalan kearah kamarnya



























Sedangkan ditempat lain

Arsya kini hanya duduk terdiam di taman kota bersama dirga, mereka berdua kini tengah asyik dengan pikirannya masing-masing.

Hah

Arsya lantas menutup mukanya dengan kedua tangan nya, setelah itu hanya ada suara isakan yang terdengar dari mulut mungilnya.

Apakah dirinya sangat keterlaluan telah menampar kakaknya?

Apakah kakaknya itu akan semakin membenci nya?

Tapi kakaknya sendiri sangat keterlaluan

Bingung, itulah yang kini dirasakan arsya. Dia hanya menangis tak tau harus berbuat apa.

Sedangkan dirga yang disamping nya mengelus lembut punggung arsya, sambil memberikan Kata-kata penenang untuknya.

"Udah jangan nangis, kalau kakak lo jahatin lo lagi, gue yang bakal pertama mukul dia untuk lo"

Arsya yang masih sesenggukan kini menjawab pertanyaan arsya dengan pelan

"Dir"

"Hmm". Jawab dirga

" Gue keterlaluan ngk sih, sampai nampar kak vino?". Tanya arsya dengan wajah sembabnya

"Menurut gue lo emang berhak nampar muka dia,,,dia memang pantas dapetin itu". Jawab dirga datar

" Tapi dia kakakku dir"

"Gue tau dia emang kakak lo,,, tapi yang gue tau, seorang kakak itu menyayangi sambil melindungi adiknya, bukannya jahatin apalagi menghina". Jelas dirga yang kini wajahnya tersirat emosi


Mendengar Jawaban dirga, arsya hanya bisa menundukkan kepalanya

"Mending sekarang kita pulang, udah hampir maghrib ini, pasti ortu lo nyariin lo".

" Oke"


Arsya dan dirga pun akhirnya memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing, karena hari yang sudah terlihat gelap
































Jangan lupa vote😇

Hubungan Terlarang (Hiatus) Where stories live. Discover now