4

2.6K 120 0
                                    

"Eungg". Lenguh arsya dalam tidurnya.

Beberapa menit kemudahan kelopak mata indah itupun akhirnya mulai terbuka. Arsya kemudian mulai mengerjapkan matanya dan bangun dari tidurnya. Butuh beberapa menit bagi arsya untuk mengumpulkan beberapa nyawanya. Dia pun melihat jam yang terdapat diatas nakasnya yang menunjukkan sudah pukul


( 10.45 )



"Lama banget aku tidur". Gumamnya

Dirasa nyawanya sudah terkumpul dan sepenuhnya sadar, arsya kemudian mulai beranjak dari kasur empuknya dan mulai turun dari kamarnya. Ngomong-ngomong kamar arsya itu terletak di lantai dua. Arsya harus turun melalui tangga kalau ingin turun kebawah. Sebenarnya arsya bisa saja menggunakan lift yang memang sudah disediakan di rumahnya. Namun arsya lebih memilih turun melalui tangga, karna lebih sehat katanya. Itung-itung untuk olahraga



Setelah sampai dibawah, arsya kemudian mengedarkan matanya ke arah ruang tamu dan melihat ada papa nya yang sudah duduk nyaman diatas sofa sambil membaca koran beserta kopi dimeja



Melihat itu, arsya lantas menghampiri sang papa dan duduk disebelahnya.



Menyadari ada sosok sang anak, kepala keluarga Maheswara itu pun menolehkan kepalanya kesamping nya dan melihat sang anak bungsu yang kini telah duduk nyaman disampingnya



"Udah bangun dek? ". Tanya sang papa

" Iya yah". Jawab arsya

"Oohh". Jawab papa


Setelah itu hening, tak ada percakapan lagi diantara keduanya. Sang papa yang masih sibuk dengan acara membacanya dan sang anak yang kini tengah melamun entah memikirkan apa.



" Dek. Kok melamun, mikirin apa hmm". Tanya sang ayah lembut saat menyadari anak bungsunya ini tengah melamun entah memikirkan apa


"Ngk tau yah, bosen aja". Jawab arsya jujur

" Mau jalan-jalan ngk, biar adek ngk bosen gitu? " Tawar sang papa. Selain menjaga ketat anak bungsunya ini, sang papa juga sangat memanjakan anaknya ini. Dan hal itu memang sudah menjadi kebiasaan nya dari arsya masih kecil

"Ngk deh pa, adek lagi males keluar"

"Terus papa harus gimana biar adek ngk bosen hmm" Tanya sang papa lagi masih dengan nada lembutnya

"Ngk tau". Jawab arsya dengan polosnya sambil memiringkan kepala nya

Lucu...

Batin Sang papa yang melihatnya

" Hahhhh". Sang papa menghela nafasnya melihat tingkah anaknya ini.

"Kamu tuh yaa, ada2 aja hmm". Gemas Sang ayah sambil mencubit pipi tembem anaknya

" Aduh duhh, ihh papaaa, pipi adek sakit  tauuu". Rengek arsya dirasa sang ayah terlalu keras mencubit pipinya.

Mendengar rengekan kesakitan arsya, sang papa lantas melepaskan cuitannya dan melihat sang anak yang kini tengah mengusap-usap pipi tembemnya yang telah memerah dan sangat kontras dengan kulit Putihnya


"Duh maafin papa ya dek, papa ngk tau bakal jadi kayak gini.  Sesal sang ayah  merasa bersalah kemudian mengusap lembut pipi arsya

" Tauu ah adek ngambek sama papa". Cemberut sang anak.

"Kok ngambek, kan papa ngk tau adek"

"Ngk tau apanya, sakit nih pipi arsya". Jawab arsya masih dengan cemberut.

Sakit tauuu pipi arsya. Batin arsya

"Iya-iya, mangkanya papa minta maaf"

"Ngk mau diaafin". Jawab arsya


sang papa hanya pasrah. Dan akhirnya mulai memakai pilihan terakhir untuk membujuk anaknya agar mau memaafkannya

" Yaudah, adek maunya apa hmm, biar papa dimaafin". Bujuk lagi sang papa, karna dia tau sang anak kalau tingkah nya seperti ini ketika marah pasti ada maunya

"Beneran? ". Tanya arsya memastikan

" Iya bener"

"Janji? ". Tanya arsya sambil menautkan janji kelingkingnya

" Huftt iya janji". Jawab sang papa sambil menautkan jari kelingkingnya ke jari kelingking mungil anaknya

"Okeyyy". Jawab arsya sambil tersenyum misterius


Melihat senyuman misterius sang anak membuat sang papa kini was-was menatap arsya

" Jangan aneh- tapi dek".

"Ngk aneh kok pa"

"Yaudah apa? "
 

Masih dengan wajah yang tersenyum, arsya kemudian menjawab pertanyaan sang papa

"Adek mau es krim cup rasa coklat Yang BUEEESAR ". Jawa arsya dengan riang


Mendengar jawaban sang anak, sang papa memelototkan matanya dan menolak keinginan sang anak dengan tegas

" Ngak!! . Ngk boleh, Ngk ada banyak eskrim". Jawab sang papa dengan tegas

Mendengar penolakan dari sang papa, senyum gembira yang ada diwajah arsya kemudian luntur

"Yah, kok gitu sih pa".  Jawab arsya merasa tidak Terima dengan penolakan papa nya

Kan tadi udah janji. Kok ngk dibolehin sih. Batin arsya kesal kepada papanya


" Kamu boleh minta apapun kepada papa, tapi kalau yang ini ngk. Papa ngk bolehin". Jawab sang papa lagi masih dengan raut tegas

"Tapi adek maunya itu paaa". Jawab arsya kukuh


" Sekali ngk ya tetap ngk Arsya! ".



Okeyy sang papa kini sepertinya sedang marah. Terlihat dari cara bicaranya yang tadi menyebut arsya dengan namanya langsung


Arsya hanya diam dan menunduk. Terlihat kini ada lelehan bening yang siap meluncur di kelopak mata indahnya


Melihat keterdiaman sang anak. Sang papa hanya menghela nafasnya. Dan mulai mengendalikan rasa kesalnya tadi, agar tidak berimbas kepada sang anak

"Adek,, dengerin papa ya. Adek boleh minta apapun kepada papa, pastinya bakal papa kabulin semua. Tapi buat yang satu ini papa ngk bisa...Karna apa?
Papa ngk mau adek sakit karna kebanyakan makan es krim. Dan papa ngk suka itu.  Jadi kamu sekarang paham kan, kenapa ngk bolehin hmm". Jelas sang papa dengan lembut


Mendengar alasan sang papa. Arsya pun mendongakkan kepalanya dan menganggukan kepalanya paham


"Maaf ya pa". Jawab arsya pelan


Sang papa hanya tertawa, kemudian menjawab dengan lembut


" Iyaa, sekarang adek mau apa hmm, selain es krim ya". Tanya Sang papa dengan lembut


"Adek mau jajan aja kalau gitu, tapi yang banyak ya pa". Jawab arsya yang kini mulai tersenyum kembali

" Apapun untuk anak kesayangan papa".

"Yeayyy". Senang arsya

" Adek mau ikut ngk? "

"Ngk pa, adek dirumah aja nungguin papa". Jawab arsya

" Yaudah "












Beberapa menit kemudian,,,

Ruang tamu itupun kini telah terisi dengan banyaknya jajanan milik arsya yang dibelikan oleh papanya, dan arsya yang juga terlihat menikmati memakan jajannya































Jangan lupa vote and comment ya😊




Hubungan Terlarang (Hiatus) Where stories live. Discover now