L I M A

3.8K 373 31
                                    

Hari pertama, 10.00 WIB.

Hanya dimeriahkan dengan playlist spotify Freen, tanpa ada obrolan sama sekali, Becky menikmati bagaimana lagu demi lagu berganti, Freen memiliki selera musik yang jauh berbeda dengannya, tapi Becky cukup menikmati rasa tenang dari setiap lagu yang bertukar.

"Kemana dulu?"

"Aku sih sering street feeding di daerah stasiun manggarai. "

Mobil city car itu melaju bebas di jalanan Ibu kota, Becky menyiapkan dirinya dengan beberapa uang cash, dan Freen hanya memperhatikannya, Ia tidak terlalu biasa dengan suasana ini.

Menurutnya tidak ada yang menarik dari bertemu dengan hewan liar, karena sejatinya Freen adalah wanita yang tertata, semuanya harus teratur, sementara makhluk liar di luar sana hidup dengan seenaknya.

"Kamu parkir di sana, Aku mau beli makanan kucing dulu di mini market. "

Tak ada jawaban, setelah Becky turun bahkan Freen masih diam, hari pertama dirinya dan Becky bersama, bagaimana Ia akan melanjutkan hari-hari berikutnya dengan perasaan benci yang belum pernah berkurang sedikitpun ini?.

Tersadar dari lamunannya, Freen mencari lahan parkir yang terdekat, Ia bukan orang yang bersemangat untuk berjalan kaki dengan jarak yang jauh.

Dari sudut matanya, Ia melihat bagaimana Becky membawa beberapa makanan kucing dengan semangat, gadis itu tersenyum ke arahnya, persis seperti Becca, seketika Freen memalingkan wajahnya, terlalu jahat dirinya jika memaafkan Becky dan terpesona dengan senyuman wanita itu hanya karena Becky mirip dengan Becca.

"Babe, biasanya di sekitar sini ada banyak kucing, Aku mau racik dulu makanannya, Kamu buka bagasi belakang ya. "

"Kamu bisa buka sendiri Bec. "

"Ah oke. "

Becky meletakan beberapa bungkus makanan di atas aspal itu, Freen melihatnya, tujuan Becky menyuruhnya membuka bagasi karena tangan Becky penuh dengan bungkus makanan kucing, dan yang Ia lakukan adalah bersikap arogan, tapi walaupun demikian, Ia melihat dengan jelas tidak ada raut kecewa dari gadisnya itu, hanya sebuah rasa takut yang mungkin biasa Ia nikmati.

"Oke, Kamu mau bantu racik?"

"Gak. "

"Hmm, ya sudah. "

Tangannya telaten memasukan separuh wet food yang dicampur dengan dry food di masing-masing tempat makan dari plastik itu, jika sudah selesai Becky menumpuknya di Tote bag yang sengaja Ia bawa dari rumah, cukup besar, lalu sisa dry food Ia masukan ke dalam botol air mineral bekas, Freen merekamnya dengan baik.

"Hallo, Kamu lapar ya? astaga ada jamurnya, makan yang banyak ya dan semoga makanan ini bisa bikin kulit Kamu sedikit membaik. "

Freen tidak menolong apapun, Ia hanya berjalan di belakang Becky menikmati ucapan gemas Becky terhadap makhluk-makhluk berbulu yang Ia jumpai.

"Aduh lagi hamil?, Ah buat Kamu double deh dry foodnya, dimakan ya. "

Becky mengelus kucing-kucing liar itu dengan lembut, tanpa takut atau merasa jijik, dalam tatapannya, Freen merasakan jika Becky bukan ingin pamer rasa perhatian kepada sesama makhluk hidup kepadanya, namun gadis itu memang terlahir dengan sebuah ketulusan, siapapun bisa melihatnya.

"Aku capek. "

Pandangan gadis berambut sebahu itu terfokus kepada asal suara, Freen mengerenyitkan keningnya karena panas, Ia mengeluh karena tidak biasa, dan Becky memakluminya.

"Kamu bisa balik ke mobil, soalnya Aku bakal lama, main sama kucing itu healing terbaik untuk membuat Aku kembali waras Freen. "

"Aku gak peduli, Aku balik ke mobil. "

"Oke, tunggu di sana, tapi kalau Kamu gak mau nunggu juga gak masalah, "

"Aku tunggu, Aku gak mau lagi nunda hari. "

Becky tersentak, memejamkan matanya sejenak, lalu tersenyum kembali, seakan rasa sakit itu sudah berlalu pergi.

"Iya Freen, perjanjian Kita hanya akan batal jika Kamu menolak, kalau Kamu mau dan ditengah² Kamu capek ya tetap berjalan. "

Mencoba sedikit waras, Becky tidak ingin menggebu-gebu, walaupun kecewanya masih sama, tapi Ia tidak akan menghancurkan hari pertamanya bersama Freen.

Dari kejauhan Freen masih melihat bagaimana gerombolan kucing itu mendekati Becky, seperti sudah lama mengenal Becky, kucing-kucing dengan berbagai macam sifat dan ras itu terasa sangat amat dekat dengannya, tidak ada yang menyerang, malah sebaliknya.

Satu jam menunggu, bahkan Freen tertidur di mobilnya, saat Becky kembali gadis itu bahkan belum bangun juga.

"Freen, hay. "

Tepukan lembut di pipi wanita itu membuatnya tersentak, lalu mendorong Becky menjauh karena terkejut membuat gadis itu menabrak pagar yang ada di belakangnya dengan keras.

Becky meringis kesakitan, namun tidak ada respon apapun dari Freen, tidak ada rasa kecewa karena Becky sibuk dengan rasa sakitnya bahkan darah di tangannya yang tidak Freen ketahui.

"List berikutnya apa?"

"Mau makan siang bareng? nasi Padang?"

"Boleh, Pagi sore? Garuda? Payakumbuah?"

"Gak di tempat yang sederhana aja, gak usah restoran, ada di daerah Benhil dan rasanya enak banget. "

"Oke, Kamu tunjukin jalannya aja. "

Kegiatan kedua bersama Freen, Ia menulisnya di notes gawainya dengan emoticon hati putih, setidaknya beberapa list bisa Ia wujudkan untuk saat ini.

"Kamu mau ngelakuin apa sama Aku Freen?"

"Hmm? Gak ada. "

"Belum kepikiran atau gak ada?"

"Gak ada, Aku gak mau ngelakuin apapun sama Kamu. "

"Kalau sama Becca?"

Perhatian Freen mendadak penuh padanya, Becky melihat bagaimana wajah datar namun dengan tatapan tajam itu membunuhnya, tapi Becky mulai belajar untuk tidak lagi takut dengan itu.

"Berhenti menyebutnya, Kau membangkitkan ingatan burukku tentang hari itu Bec. "

"Setidaknya, Aku tau apa yang belum sempat Kau lakukan dengannya, mana tau Aku bisa Kau jadikan pelampiasan untuk membalasnya Freen. " Ucapannya lembut, namun tatap mata Becky sayu, menjelaskan bagaimana Ia kecewa dengan ucapannya sendiri.

"Naik gunung Rinjani, Kami ingin setelah menikah untuk berkemah di sana. "

"Gunung?"

"Hmm. "

"Apa Aku boleh mengabulkannya?"

"Terserah. "

Kapalnya realnya dah karam, tapi di wattpad Gue baru mau berlayar, mari menghalu untuk Freenky Jovanka Lovata dan Becky Lanakila Alba saja bukan Sarocha Chankimha dan Rebecca Patricia Amstrong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kapalnya realnya dah karam, tapi di wattpad Gue baru mau berlayar, mari menghalu untuk Freenky Jovanka Lovata dan Becky Lanakila Alba saja bukan Sarocha Chankimha dan Rebecca Patricia Amstrong.

After Met You (FREENBECKY)Where stories live. Discover now