T I G A

4K 372 8
                                    

Becky POV.

tidak pernah terpikirkan olehku, bagaimana kisah ini berjalan pelan tapi berputar di satu sisi saja, tidak ada yang mampu memindahkannya, atau sedikit saja membuatnya bergerak.

Tapi sedikit Ku yakini, jika Aku ingin merubahnya, itu semua akan bisa terjadi, banyak orang yang tidak mau melakukannya terlebih dahulu, dan Aku bukan golongan dari Mereka.

Mesin pencetak itu sedang mengeluarkan selembar perjanjian, di atas meja makan ini, sudah ada satu materai 10.000 dan bulpen hitam.

Ini surat perjanjianku dengan Freen, dan apa yang sudah Freen setujui tidak akan pernah Aku rubah.

"Hay morning Babe. "

Istriku, seperti biasa Ia terlihat cantik dengan kemeja formal, dan jas dokter yang Ia tenteng di tangan kirinya, Aku selalu terkesima melihat keindahannya.

"Ya, pagi. "

"Sarapan. "

"Mulai hari ini?"

"Hmm, tapi hari ini pengenalan dulu, ini ada kontrak yang harus Kau baca, jika berkenan Kau tanda tangani saja. "

Kening Freen berkerut, namun Ia menurut untuk duduk dan membacanya, tidak ada point yang memberatkan Freen, hanya saja Aku memintanya seperti Kita selayaknya pasangan suami istri yang semestinya.

"No sex? Aku tidak menyukai bagian ini. "

Mencoret apapun yang Freen inginkan, Aku membiarkannya, toh menurutku itu akan sangat tidak mungkin terjadi.

"Satu ranjang, hug, kiss, mandi bareng, berenang, ucapan romantis, satu mobil setiap hari, komunikasi dan mengabari jika ingin kemana-mana, bersikap romantis di hadapan siapapun, point terakhir?"

"Ada apa?"

"Sukses atau tidak, Kau akan tetap menceraikan Ku kan?"

"Ah itu? Kau bisa tambahkan sendiri. "

"Oke, setelah 100 hari selesai, Kita bercerai, dan Kamu harus pergi sejauh mungkin agar Kita tidak lagi bertemu. "

Hatiku hancur, saat Freen menuliskan itu dengan semua huruf besar di dalamnya, menandakan betapa tegasnya Ia memiliki keinginan, tapi Aku tidak punya pilihan, Aku hanya ingin 100 hari dengannya, dan dicintai olehnya.

"Aku akan pergi selamanya, menjauh darimu sampai Kau tidak bisa lagi menemukanku. " Aku menambahkan point itu di atas kertas.

Materai itu tertancap, tanda tanganku dan Freen sudah ada di sana, surat itu legal secara hukum.

"Kau bisa pergi duluan, Kita mulai besok saja Freen, Aku ada keperluan. "

Bohong, Aku hanya ingin menyembunyikan air mataku, rasa sakit ku, remuknya hatiku, hancurnya perasaanku, setidaknya Freen bebas, tidak tau bagaimana Aku dan semua yang Ku rasakan.

"Oke, semoga harimu menyenangkan, selamat bekerja, Be... Ah maksudku Babe. "

Aku tersenyum dengan susah payah, ini kata manis yang Freen ucapkan untuk pertama kalinya, rasanya sangat luar biasa, Aku benar-benar masih tidak menyangka.

"Ah iya, happy nice day, Babe. "

Kakiku tidak sekuat itu menopang tubuhku, saat pintu rumah itu tertutup rapat, Aku menjatuhkan diriku ke lantai, dalam 100 hari semua ini akan selesai, bagaimana bisa Aku menjalaninya setelah ini?, tapi sialnya Aku yang memulainya, Aku juga yang harus menyelesaikannya.

"kamu bisa Bec, Kamu pasti bisa. "

🔺🔻🔺

Author POV.

09.30 WIB.

Semua rekam medis sudah sampai di poli jantung, di mana Becky berada di dalamnya, gadis itu memposisikan tubuhnya senyaman mungkin, membangun mood positif untuk semua pasien yang hadir, karena yang Mereka tau Becky adalah dokter yang periang dan baik hati.

"Jennie Berliana?"

"Iya dokter. "

"Pasien baru?"

"Iya. "

"Ada keluhan apa sebelumnya? ini tensinya tinggi sekali. "

Becky mendengarkan dengan seksama, wajahnya teduh membuat siapapun leluasa untuk mengatakan apapun, memposisikan dirinya sebagai teman, Jennie anak yang sangat pendiam, namun kali ini Ia mampu menceritakan segala yang Ia keluhkan dengan mudah.

"Berbaring ya. "

Stetoskop itu bergerak sesuai arahan tangannya, sebagai pemeriksaan awal Becky cukup menemukan banyak kejanggalan, maka dari itu Ia menginginkan pemeriksaan lanjutan untuk gadis kecil ini.

"Ada beberapa test yang harus Kamu lakukan, biar lebih cepat Kamu ambil paket skrining jantung, dan Kamu akan diarahkan untuk melakukan serangkaian pemeriksaan, untuk tahap awal agar Kita tau bagaimana kadar kolesterol dalam darah Kamu, apa ada masalah pada irama jantung, apa terjadi penebalan pada katup jantung, atau apa ada penyempitan pembuluh darah koroner, Kita bisa tau itu semua, untuk saat ini Saya akan memberikan rujukan untuk melakukan serangkaian skrining jantung, jika sudah ada hasilnya kembali ke Saya. "

"Baik, terima kasih dokter. "

"Sama-sama, ah iya Jen, untuk pemeriksaan selanjutnya alangkah baiknya Kamu ditemani orang tua atau keluarga ya?, Saya ingin Mereka juga paham tentang penyakitmu. "

"Hmm, selamat pagi dok. "

"Pagi Jen, semoga hari ini menjadi baik untukmu. "

Semua do'a baik, akan berbalik kepada Kita, itu yang Jennie yakini, Ia benar-benar akan sibuk hari ini, karena poli jantung salah satu poli tersibuk di rumah sakit ini.

Detik demi detik berlalu, perasaan yang mulai campur aduh, tubuh yang lelah, fokus yang mulai buyar menandakan Ia harus selesai, mengisi amunisinya untuk kembali berjibaku dengan segala macam hal yang tidak akan pernah berakhir ini.

"Selamat istirahat dokter. "

"Selamat istirahat Liv. "

Gawainya berdering ada nama Irin di sana, makan siang yang akan selalu sama, walaupun dengan menu yang berbeda.

"Oke, Gue ke sana. "

Langkah kakinya menelusuri lorong rumah sakit, ruangan Lisa yang berada searah dengan jalur menuju kantin sontak menjadi perhatiannya, ruangan yang selalu tertutup, sekarang terbuka, ada Nam dan Noey yang keluar dari sana, yang hanya memberikan senyuman untuknya lalu pergi.

"Babe. "

"Oh hay Bec, ah Babe, mau makan siang?"

"Hmm, Irin udah nunggu. "

"Yap, silahkan. "

Lalu kembali berlalu, tapi setidaknya ada yang berbeda sekarang, yaitu detak jantungnya.

Lalu kembali berlalu, tapi setidaknya ada yang berbeda sekarang, yaitu detak jantungnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
After Met You (FREENBECKY)Where stories live. Discover now