|MSH 29| Pingsan?

Start from the beginning
                                    

Sesak? Jangan ditanya. Hatinya ini sudah tahan banting dengan sikap dan perilaku Yuda terhadap dirinya, namun belum bisa terbiasa dengan sikap dan perilaku Yuda yang tertarik pada adik kelasnya. Seorang Yuda tertarik pada gadis seperti itu? Apakah selera Yuda begitu rendah?

Sementara di sisi lain, Yuda yang tengah berdiri menjadi saksi bahwa Mentari seolah tidak kuat lagi untuk melanjutkan hukumannya. Bisa ia lihat dari sini, perempuan itu terus berhenti lalu berlari dengan tenaga yang lemah tidak seperti teman-teman yang lainnya. Dengan keberanian yang ia punya, ia berjalan mendekati ibu Meli yang terus memantau mereka. Ia berdiri di hadapannya dengan wajah dingin dan datar miliknya.

"Ibu, maaf. Sepertinya salah satu dari mereka sudah tidak kuat menjalankan hukuman lagi. Apakah boleh saya tarik untuk menepi?" tanya Yuda dengan tatapan cemasnya.

"Yang mana, nak?"

Yuda kemudian menunjuk Mentari yang terdiam di tempatnya tanpa pergerakan. "Mentari siswi yang tengah berhenti di dekat ring basket, Bu."

"Biarkan dia menjalankan ----"

"Ibu ada yang pingsan!" seru salah satu siswi yang berada dekat dengan Mentari.

Yuda yang tengah berbincang segera berlari menuju Mentari yang sudah terkapar lemah dengan mata sayu yang bisa menatapnya.

"Tolong kak," lirih Mentari dengan wajah yang memerah, pucat, dan keringat dingin yang mengucur deras di dahinya. Tanpa basa basi Yuda segera meraih tubuh Mentari, menggendongnya melewati guru BK yang bahkan hanya bisa melihatnya.

"Tubuh Mentari gak enak," tutur Mentari dalam gendongan Yuda saat ini.

"Sebentar, ya. Sebentar lagi kita sampai ke UKS," ucap Yuda membuat Mentari yang lemah hanya bisa menganggukan kepalanya saja.

Aksi Yuda yang menggendong Mentari tentu saja berpapasan dan menarik perhatian teman sekelasnya yang akan keluar untuk berolahraga. Hal itu juga yang membuat Dion segera memutarkan tubuhnya mengikuti Yuda tanpa memberi perintah apa-apa pada muridnya. Yang ada di pikiran nya saat ini adalah kecemasan. Apa yang terjadi pada Mentari? Siapa yang membuat anaknya seperti itu? Itu lah yang ingin ia tanyakan sebagai ayah yang tidak ingin anaknya kenapa-kenapa.

"Risa tolong bantu gue," ucap Yuda yang kemudian membaringkan tubuh Mentari di kasur UKS.

"Coba kasih minum dulu," jawab Risa yang datang dengan gelas di tangannya.

"Minum dulu," ucap Yuda mengarahkan gelas itu pada bibir Mentari.

Mentari yang sudah lemah hanya bisa menyadarkan tubuhnya, ia bahkan hanya bisa mengikuti perintah Yuda yang menyuruh dirinya untuk minum segelas air dari gelas yang ia pegang di tangannya. Yuda dan Risa yang sibuk membantu Mentari dibuat terkejut dengan tirai yang dibuka dengan cepat.

"Ada apa, ya, pak?" tanya Risa sebagai petugas UKS melihat kehadiran Dion secara tiba-tiba.

"Biar saya yang urus Mentari. Mentari butuh rumah sakit bukan UKS," ucap Dion yang mengangkat tubuh Mentari, namun segera di tahan oleh Yuda yang merasa aneh dengan guru ini.

"Menyentuh murid di sekolah bukan hal yang benar, pak. Bapak bisa melanggar peraturan guru," ucap Yuda dengan tatapan tak sukanya.

Mentari Sebelum Hujan (SQUEL RAINA HUJAN TELAH DATANG) Where stories live. Discover now