10. Kok Ga Ditangkap?

Start from the beginning
                                    

"Pak?"

"Kenapa kamu ngasih gelang itu kedia?" tanya Vegas tanpa menoleh.

"Oh dia marah karena itu," batin Albiu menghela nafas, "kan Bapak sendiri yang bilang kalau gue ga suka bisa dibuang."

"Iya, saya bilang dibuang bukanya malah dikasih keorang lain."

"Yaudah sih pak jangan kaya anak kecil, masa gitu aja marah."

Vegas langsung menatap kearah Biu dengan tatapan sayunya, "saya tidak marah, lagian itu hak kamu kenapa saya mesti marah."

"Dih jelas banget kalau dia marah,  lagian cuma gelang murahan doang dipermasalahkan," batin Albiu merajuk kembali dengan tubuh yang ia senderkan kekursi mobil.

Untuk malam ini, mungkin Vegas akan tidur diruang tamu. Setelah kejadian sore tadi Vegas memang tak mengajak Albiu untuk berbicara, Bahkan bocak itu juga tak ada keniatan untuk meminta maaf kepadanya. Vegas bukanya mau bertingah seperti anak kecil, hanya saja dia terlalu kesal dengan apa yang dia liat dan mungkin rasa kesalnya akan hilang ketika Albiu meminta maaf dengan tulus  tapi boro-boro meminta maaf, Albiu saja terlihat marah balik kepadanya.

Vegas mendengar, hentakan demi hentakan dari kaki Albiu sangat keras. Ntah itu disengaja atau tidak tapi cara dia melakukanya sungguh sangat imut, bolak balik kearah dapur dengan hentakan kaki keras sambil ngedumel itulah yang Vegas perhatikan dari tadi.

"Woy Pak gue laper," triak Albiu dari ujung anak tangga. Namun, Vegas tetap tidak menjawab malahan ia mengganti posisi untuk membelakangi Albiu.

"Apasih," batin Albiu ketika ia dicuekin oleh Vegas, "bodoh anjing, awas aja kalau besok ngajak bicara gue bakal cuekin balik bangsat," lirih Albiu pelan. Namun suara itu masih terdengar samar ditelinga Vegas membuat pria itu tersenyum samar.

Albiu kembali lagi kedapur untuk mencari roti saja disana karena jujur ia memang tidak bisa memasak sedikitpun. Menyentuh dapur aja dia tidak perna bagaimana bisa memasak. Bahkan, cara menyalakan kompor juga Albiu tidak bisa.

Ketika ia sedang mencari, Albiu mengingat sesuatu tentang apa yang dikatakan Nattaniel disekolah.

"Balapan?" batin Albiu melirik kearah Vegas yang bisa terlihat punggungnya itu, "kayanya polisi akan datang malam ini."

Albiu tersenyum smirk, bagaimanapun polisi sudah mengetahui jadwal balapan yang Albiu lakukan. Jadi bisa dipastikan jika ia ikut maka dia juga bisa ditangkap oleh polisi.

"Gue nelfon Meta aja kali ya buat bicarain tentang balapan, kalau Pak Vegas tau dia pasti bakal ngehalangin gue ikut balapan, dengan itu dia mulai ngomong duluan," lirih Albiu pelan.

Albiu mencari nama kontak Meta yang ada diponselnya. Setelah ketemu ia telfon Meta.

"HALO MET!"

["Apa anjing, ga usah triak-triak gitu lo kira gue bolot apa?"]

"IYA MALAM INI ADA BALAPAN KAN?"

["Mana gue tau, lagian tumben banget lo tanya ama gue."]

"OKE GUE BAKAL IKUT, GA USAH JEMPUT GUE."

["LO NGOMONG APA SIH ASU GA NYAMBUNG BANGET,"]

"OKE KITA KETEMU DILOKASI YA."

["GUE BILANG JANGAN TRIK TRIAK BANGSAT,"]

TUT TUT TUT

Albiu melirik kearah Vegas dengan kesal, sepertinya pria itu tak perduli jika nanti Albiu ketankap, "damn, gue bakal nyerahin diri dan nyalahin lo tai."

My Husband Is Police [Segera Terbit]Where stories live. Discover now