CHAPTER 6 ◈ Leaking All Secret Plans

105 4 0
                                    

          “GRUZINSKY berencana menghancurkan kerajaan yang kau dirikan ini.” Akhirnya Anya mengatakan apa yang harus ia katakan. Teh hangat untuknya tak lama kemudian tersaji di hadapannya. Ia agak aneh dengan Luca yang malah mengajaknya minum teh saja di pesta seperti ini, tapi apa boleh buat, ikuti saja permainannya.

          “Ya, tentu saja. Siapa yang tak ingin berencana seperti itu?” Luca tetap terlihat tenang-tenang saja. Ia sepertinya bukan orang yang mudah diprovokasi.

          “Kau pasti juga tahu jika dia menyuruhku untuk merayumu agar aku mendapatkan banyak informasi darimu.” Anya kemudian menyeruput tehnya.

          Luca hanya terdiam. Dia tidak berniat mengobrol lagi karena saat ini dia menarik lembut tangan Anya dan mengiringnya ke lantai dansa. Anya sebenarnya agak terkejut akan tetapi dia tetap bisa mengendalikan dirinya dengan sangat baik. Mereka berdua mulai berdansa mengikuti iringan musik. Tubuh Luca begitu dekat dengan Anya. Mereka seperti sedang berpelukan. Anya bisa mencium aroma harum yang kuat dari tubuh Luca.

          “Mengapa kau sampai rela memberitahuku tentang ini?” Luca bertanya sembari berbisik di depan telinga Anya. Ia memasang senyuman untuk mengelabui orang-orang yang sedang memperhatikan mereka.

          “Panjang sekali ceritanya. Aku tidak bisa berterus terang mengatakannya di sini. Posisiku saat ini masih berpura-pura bekerja untuknya.” Anya menyahut dengan nada serius dan pelan. “Bawa aku ke tempat yang lebih aman dan tidak akan ada yang memata-matai kita. Aku akan menjelaskannya.” Ia sempat melirik Gruzinsky yang memberikannya anggukan kecil.

          Setelah mengatakan hal tersebut, Anya segera dibawa Luca menuju ke elevator dan meninggalkan ballroom begitu saja. Anya bisa merasakan tatapan tajam dan menilai dari Luca di sisinya begitu menunggu pintu elevator terbuka di hadapan mereka. Luca mulai tidak memperlihatkan ekspresi ramah tamah seperti tadi. Wajahnya sudah dalam mode dirinya yang sesungguhnya. Denting elevator berbunyi lalu kemudian pintu terbuka perlahan. Mereka langsung segera masuk.

          “Berbicaralah.” Luca akhirnya benar-benar meruntuhkan topeng yang sejak tadi ia gunakan untuk mengelabui orang-orang. Ia sudah memasang tampang dingin dan mendominasi. Tidak mengherankan mengapa ia bisa menjadi seorang capo yang terkenal kejam dan berdarah dingin.

          Mata Anya melirik kamera pengawas di sisi atas elevator. Ia berusaha membelakangi kamera pengawas tersebut dan menyandar di dinding. “Sebelum tiba kesini, aku sempat menguping pembicaraan antara Gruzinsky dan antek-anteknya yang berencana untuk menghabisiku. Dengan keserakahan dan kedengkian di hatinya, Gruzinsky juga berencana menghancurkanmu. Sesungguhnya Gruzinsky sangat amat membencimu.” Ia terdiam sejenak sebelum akhirnya ia kembali berujar. “Dia selalu mendambakan dan menginginkan apa yang telah menjadi milikmu. Lebih tepatnya dia ingin merebut apa yang telah kau punya.”

          Luca hanya tersenyum miring. “Itu yang selalu aku dengar dari musuh-musuhku.”

          “Kemungkinan setelah ini mereka akan menghabisiku begitu aku mendapatkan informasi berharga darimu.” Anya melirik Luca untuk melihat bagaimana reaksinya namun pria itu tetap tenang.

          Luca sepertinya mulai memikirkan apa yang dikatakan oleh Anya ini sungguh kebenaran atau hanya jebakan semata baginya. “Lantas apa yang kau harapkan untuk aku lakukan?”

          Anya merasa ingin tersenyum lebar tapi tidak akan ia lakukan. “Bantu aku untuk membalaskan dendamku pada Gruzinsky.”

          Luca akhirnya balik melirik Anya. “Mengapa harus aku?”

          Anya ingin berkata secara langsung dan lantang bahwa Luca akan menjadi alatnya akan tetapi sama saja ia akan mengirim dirinya sendiri langsung ke neraka. “Karena aku tahu bukan hanya aku yang akan dirugikan di sini, tapi kau juga. Ingat, setelah berhasil menghabisiku, maka dia akan segera menjalankan rencananya untuk menghancurkanmu tanpa sisa.”

Darker Than NightWhere stories live. Discover now