|MSH 27| Kerikil dan Bulan

Začít od začátku
                                    

Leo yang mendapatkan pertanyaan seperti itu segera mengelus kepala remaja berusia 16 tahun itu dengan lembut. Ia tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Mungkin kali ini bukan saatnya, namun bisa ia pastikan demi Raina ia berjanji akan membongkar semuanya dan memberi tahu siapa sebenarnya Mentari dengan cara halus dan caranya sendiri. Baginya cukup sudah 16 tahun lamanya Mentari hidup dengan banyaknya tanda tanya yang hinggap di kepalanya.

"Lo ngobrol apa sama mereka? Kok serius banget kelihatannya," tanya Saskia pada Leo.

"Lo gak panggil gue kak lagi?" tanya Leo dengan tatapan mengintimidasinya.

"Lo bukan kakak tingkat gue lagi, dan ini bukan di sekolah, kan? Jadi Lo aja udah cukup, kan?" tanya Saskia yang menahan debaran jantungnya yang kembali berdesir kencang setelah kembalinya Leo dalam hidupnya.

Leo yang mendengar hal tersebut tertawa di tempatnya. Ia menatap Saskia yang bahkan melihatnya dengan tatapan yang intens di hadapannya.

"Lo gak berubah, ya, sa. Tapi gue kecewa sama Lo sebenarnya," tutur Leo dengan tatapan datar pada akhirnya.

"Kecewa karena apa?" tanya Saskia yang jelas penuh tanda tanya.

"Hayo kak Saskia sama om pernah ada hubungan asmara, ya? Kok kayaknya dekat banget," tutur Dinda seraya tersenyum melihat kedekatan dari dua orang dewasa yang ada di hadapannya.

"Boleh Om sama kak Saskia keluar buat bicara sebentar?" tanya Leo pada Dinda dan Mentari yang menganggukkan kepalanya.

Leo kemudian mengajak Saskia keluar dari kamar Mentari lalu menutup pintu kamarnya. Sementara Dinda dan Mentari yang melihat hal tersebut bertanya-tanya di tempatnya.

"Bicara soal apa, ya, kak?" tanya Dinda bermaksud untuk menguping tapi segera ditarik oleh Mentari.

"Bukan urusan kita, ya," balas Mentari menahan adiknya untuk tidak kepo.

Sementara disisi lain Leo yang mengajak Saskia keluar ternyata berdiri di depan pintu kamar Mentari dengan saling bertatapan satu sama lain.

"Situasi kaya gini udah lama, Sas?" tanya Leo to the point.

"Situasi yang kaya gimana?" tanya Saskia yang benar-benar tak tahu apa-apa.

"Situasi dimana anaknya gak tahu siapa ibu kandung yang sebenarnya. Lo semua sembunyikan hal ini? Kasihan, dong Raina yang udah ------"

Saskia segera menutup mulut Leo rapat-rapat menggunakan tangannya. Tatapan mata mereka pun saling bertemu kemudian dengan jarak yang begitu dekat seperti ini. Saskia tak ada maksud lain untuk melakukan hal ini pada Leo.

"Urusannya gak semudah itu, Leo. 16 tahun gue tahan semuanya demi kebahagiaan dia," cicit Saskia dengan suara pelan lalu melepaskan tangannya. "Maaf gue refleks."

Leo tak berkata apa-apa di tempatnya. Ia kemudian menatap Saskia yang bahkan berdiri dengan gusar di tempatnya, karena perkataan dirinya yang terlalu keras di hadapan kamar Mentari.

"Kita jalan dan Lo jelasin semuanya sama gue," ucap Leo pada Saskia yang kemudian menolehkan kepalanya dengan tatapan terkejutnya.

"Ha?"

"Besok kita jalan. Gue jemput setelah Lo pulang kerja. Gue tunggu besok."

Tanpa sepatah kata apa pun, Leo meninggalkan Saskia lebih dulu untuk menuruni anak tangga dan meninggalkan nya dengan tatapan terkejutnya.

#TBC

GIMANA PART KALI INI GUYS?

MENURUT KALIAN LEO BENAR-BENAR MAU MENGUNGKAPKAN SEMUANYA APA ENGGAK NIH?

NEXT?

NEXT?

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN SETELAH MEMBACA.

SAMPAI BERTEMU DI PART SELANJUTNYA 🌼

FOLLOW ME
INSTAGRAM SHTYSETYONGRM
TIK TOK SEBLAKKERUPUK56

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA 🥰💜💜💜





Mentari Sebelum Hujan (SQUEL RAINA HUJAN TELAH DATANG) Kde žijí příběhy. Začni objevovat