BUGH

Seno terduduk lemas namun ia masih berbalik dan menatap gedung itu.

Brayen hendak memukulnya lagi namun achernar menahannya.

"Jangan nambah beban pikiran gue bisa gak sih?!" kesal lea.

Brayen menatap lea dengan datar.

"Dengan lampiasin amarah lo ke orang lain gak akan bikin ziyah dan dea balik" ujar alin dengan datar.

Brayen menghela napas lelah.

"ZEVAN!"

Bukan hanya zevan melainkan semua orang ikut menoleh ke arah teriakan itu.

Di sana achernar gen 1 beserta suami mereka datang bersamaan.

"Mana queeny?" tanya alvaro.

Zevan menatap sang ayah kemudian berbalik menatap gedung yang sudah hancur.

Alvaro yang paham pun ikut menatap gedung.

"Hiksss dea" lirih mami el.

Papi el yang berada di sebelahnya berusaha menahan air matanya dan memeluk istrinya dengan sayang.

"Nay!" panggil tika (bunda diva) dengan hati-hati.

Semua orang di sekitar sana menatap anayla yang tengah menatap datar ke arah gedung.

"Mom! Mommy gapapa kan?" tanya zevan khawatir.

Anayla berbalik dan pergi dari sana.

"MOMMY!" teriak zevan.

Zevan hendak menyusul namun alvaro menahannya. Zevan berbalik menatap alvaro dengan bingung. Sedangkan alvaro malah menatap achernar gen 1 di sana.

"Sorry ngerepotin" ujar alvaro.

"Santai aja, kita nyusul ya!" ujar afni (bunda alin).

Alvaro mengangguk mengiyakan.

Achernar gen 1 pun pergi menyusul anayla yang entah pergi kemana.

"Mami mau kemana pih?" tanya lea.

"Gapapa, kamu yakinin aja hati kamu kalo sahabat kamu pasti selamat" ujar danar (papi lea).

Lea mengangguk lesu.

"Gilang! Bawa denies ke rumah sakit!" titah theo (papski gilang).

"Iya pih, kalo ada info baru langsung hubungin gilang ya pih, nanti gilang sama denies balik lagi"

Theo mengangguk mengiyakan.

Gilang dan denies pun pergi ke rumah sakit untuk mengobati luka bakar di sekujur tubuh denies.

"SAGARA!"

Sagara berbalik dan mendapati orang tuanya berlari ke arahnya.

"Bunda" lirih sagara yang langsung memeluk bundanya.

Dark Princess (End) Where stories live. Discover now