Chapter.10 Si Kecil Yang Sedikit berbeda(2)

404 46 21
                                    

Sebenarnya, ngepost link ku sendiri kayak di chapter sebelumnya itu sangat memalukan lho? Aku ngerasa kayak lagi ngamen, bukan berarti aku pernah ngamen.

Tapi... yah, aku nggak berbohong sama sekali, jadi kukira tidak apa? Juga, klo ga dimulai dari sekarang, aku mungkin jadi lebih kesulitan untuk memberitahu kalian link milikku!

Aku gak maksa, jadi buat yang merasa punya banyak duit dan pengen support aja, ya?

Happy Reading!

~ ♣️♣️♣️~

"Sungai bawah tanah?" Itu, adalah hal pertama yang ku pikirkan setelah melihat apa yang kutemukan di lantai atas.

Berbeda dengan lantai tempat kami tinggal, lantai ini lebih seperti sebuah gua panjang penuh cabang biasa yang di penuhi dengan sungai-sungai bawah tanah.

Tempat kami keluar tampaknya terhindar dari air dari sungai-sungai ini karena berada di tempat yang cukup tinggi.

Kecuali tempat ini, semua jalur-jalur cabang gua ini dipenuhi oleh air.

"Baiklah, bagaimana ini? Ada 8 jalur secara total dan aku tidak yakin yang mana yang harus ku pilih..."

Dari sini, sepertinya tidak ada monster yang akan keluar dalam waktu dekat.

Tapi aku tidak boleh membuat kesalahan yang sama dengan yang aku lakukan di lantai bawah. Aku harus bergerak dengan lebih hati-hati.

Itu yang aku rencanakan.

Tapi suatu hal yang tidak terduga terjadi, No.1 tiba-tiba saja melompat dari punggung ku, berlari ke salah satu lorong gua.

"Tungg--" Aku berusaha untuk menghentikan nya, tapi dia sudah pergi. Dia bahkan tidak menoleh ke arahku pada saat aku memanggil nya.

Apa ini? Apa-apaan rasa sakit aneh karena diabaikan ini?!

"Sial, aku merasa seolah sedang menyaksikan kekasih ku pergi dan mulai berbicara dengan akrab dengan pria lain!"

Tentu saja aku tidak boleh berkeliaran di lantai yang memiliki resiko besar untuk bertemu dengan manusia seperti lantai ini dalam wujud Arachne.

"... Aku tidak yakin, tapi kurasa ini cukup baik?"

Berubah ke bentuk manusia ku, aku merajut sebuah kain yang cukup besar untuk di gunakan sebagai jubah untuk menutupi tubuh ku.

Tubuhku yang sekarang kuakui sangatlah menarik, karena itu aku takut aku hanya akan menarik banyak niat buruk jika aku terus berkeliaran dengan pakaian ku yang sering ku gunakan saat beraktivitas di sekitar sarang kami.

Untungnya, aku cukup yakin dengan kekuatan ku walaupun dalam bentuk manusia, jadi ini seharusnya baik-baik saja.

Dan dengan itu, aku pun mulai mengejar ke arah No.1 pergi sebelumnya.

Itu sudah jelas, tapi di dalam sini sangatlah gelap, meski sepertinya tidak lah segelap lantai tempat kami tinggal.

Aku tidak tau bagaimana manusia dunia ini melakukan penjelahan di dungeon yang tak hanya gelap namun juga di penuhi oleh monster seperti ini.

Apakah mereka mungkin memiliki semacam skill yang dapat membantu mereka melihat dalam kegelapan seperti 'Penglihatan malam' milikku?

Selagi aku memikirkan itu di dalam kepalaku, aku akhirnya mencapai ujung dari lorong.

"Iuuh..." Apa yang pertama kali kulihat di sana adalah mayat. Mayat manusia.

"A-apakah dia mungkin terbunuh oleh monster?"

[Remaked On Another Book]Where stories live. Discover now