Bab 33 : Bertengkar

120 33 5
                                    

BGM : EXO - Sing For You



Kai mempersilahkan Kyungsoo untuk masuk. Dia sudah terlebih dahulu masuk dengan jalan yang pincang. Kyungsoo sebenarnya ingin membantu tapi dia tak enak. Kai seperti sedang tak ingin dipegangi. Sesampainya di sofa ruang tamu, Kai meminta Kyungsoo untuk duduk.

"Kamu tak apa?" tanya Kyungsoo.

Kai mengangguk. Awalnya Kai ingin menolak kehadiran Kyungsoo di apartemennya. Dia lelah dan tak bisa berpikir jernih sekarang. Ia takut jika pikiran gilanya merebut paksa kesadarannya dan membuat semuanya semakin runyam.

"Bisakah sunbae kembali dulu?"

Kyungsoo menatap Kai tak percaya. Sekali lagi dia mengalami pengusiran oleh sang kekasih mudanya. Rasanya sungguh menyakitkan karena Kyungsoo berusaha untuk peduli dengan kondisi Kai tapi Kai sama sekali tak mengijinkannya masuk untuk peduli padanya. Lalu dia ini apa?

"Kenapa?" suara Kyungsoo bergetar saat mengucapkannya.

Kai tak berani menatap mata Kyungsoo. Dia tak akan sanggup menatapnya. Dari suaranya saja Kai tau jika Kyungsoo terluka dengan ucapannya.

"Aku mohon, sunbae"

Bibir Kyungsoo bergetar menahan tangis. Matanya juga sudah menunjukkan buliran air yang siap untuk menetes. Tapi dia menahannya.

"Apa arti diriku pada hidupmu, Kai?" tanya Kyungsoo penuh luka.

Kai langsung saja mendongak menatap wajah kekasihnya. Terkutuklah Kai dengan segala keegoisannya. Dia bisa melihat bagaimana raut wajah Kyungsoo yang terluka dan juga ekspresi kekecewaan yang keluar dari sang kekasih hati.

"Sunbae, aku..."

"Apa aku hanya bebanmu?"

Kai tercekat. Bukan! Kai tak pernah menganggap Kyungsoo sebagai bebannya. Justru Kai selalu menganggap Kyungsoo sebagai anugerah terindah yang hadir dalam hidupnya. Hanya saja dia terlalu takut merusak Kyungsoo dengan hidupnya yang kacau.

"Sunbae..."

"APA AKU TAK BERARTI UNTUKMU, KAI!!!" teriak Kyungsoo marah.

Tercengang. Kai terdiam dalam duduknya. Ini pertama kalinya Kai melihat Kyungsoo murka seperti ini. Wajah Kyungsoo sudah dihiasi dengan air mata yang bercucuran dan juga segala rupa make upnya sudah luntur terkena air mata.

Kai yang gelagapan langsung berdiri susah payah dan menghampiri Kyungsoo. Tapi Kyungsoo menahannya agar tak mendekat. Kyungsoo terlanjur sakit hati dengan Kai. Dia sudah marah dan kecewa.

"Sunbae..."

"Kau tau, Kai? Aku itu peduli padamu! Kekasih mana yang tak peduli dengan pasangannya? Tapi kenapa kamu selalu saja menjauh dariku disaat kamu terluka? Apa kamu kurang percaya padaku? Atau aku kurang bisa diandalkan? Katakan padaku!" bentak Kyungsoo.

"Bukan begitu, sunbae! Aku hanya tidak dalam kondisi ingin berbagi apapun saat ini. Aku hanya ingin sendiri sekarang" jelas Kai ikutan emosi.

Kyungsoo semakin sakit mendengarnya.

"Kamu ingin sendiri? Disaat kamu punya kekasih? Lalu kamu anggap aku itu apa, Kai?!"

"Apa aku juga tak boleh mempunyai waktu sendiri untuk memikirkannya? Aku laki-laki, sunbae! Aku punya harga diri yang harus aku tegakkan!"

"Harga diri? Jadi harga dirimu lebih penting?"

"Benar! Harga diriku lebih penting saat ini! Aku lelah, sunbae! Lelah dengan semua keruwetan saat ini!"

"Jika itu maumu"

Kyungsoo mengambil tasnya dan berdiri dari sana. Dia tak lagi menatap wajah Kai dan langsung keluar apartemen Kai tanpa mengatakan apapun. Suara debuman keras terdengar dari arah pintu. Kyungsoo membantingnya cukup keras.

White LiesWhere stories live. Discover now