MENJADI FIGURAN SAMPINGAN

38

Keesokan harinya...

Cherly di jemput Zale untuk berangkat bersama ke Academy, sekarang mereka berdua sedang dalam perjalanan menuju ke Academy.

"Cherly." Ucap Zale.

"Iya, Zale." Ucap Cherly.

"Evan dan Caliza sudah putus, kemarin mereka berdua putus. Evan memutuskan Caliza karena gadis itu memiliki kekasih lain." Ucap Zale.

"Benarkah?" Ucap Cherly.

"Iya,sayang." Ucap Zale.

"Zale." Ucap Cherly.

"Hmm?"

Zale menatap kearah Cherly dengan tatapan penuh cinta dan kasih sayang.

"Aku mencintaimu." Ucap Cherly.

"Aku juga mencintaimu, sayang." Ucap Zale.

Tidak lama kemudian mereka berdua tiba di parkiran Academy, tapi sebelum keluar dari mobil. Zale mencium bibir Cherly sebentar dan setelah itu mereka berdua keluar dari mobil.

Semua murid menatap kearah mereka berdua, karena baru kali ini Zale membawa seorang gadis yang tidak lain adalah Cherly. Bahkan beberapa dari mereka berspekulasi bahwa Zale dan Cherly berpacaran,ada yang biasa saja,ada yang senang,ada yang terkejut dan beberapa yang iri.

"Aku ingin mengumumkan kepada kalian semua,gadis yang berada di samping ku yakni Cherly adalah kekasih ku dan calon ratu masa depan. Kalian harus menghormatinya seperti kalian menghormati ku,dan dia lah yang selama ini gadis yang ku cintai." Ucap Zale sambil menatap kearah Cherly.

"Kami akan menikah setelah Cherly tamat Academy,aku mengundang kalian semua ke pernikahan kami nanti." Lanjutnya.

Cherly terkejut mendengar ucapan Zale,dia benar-benar tidak menyangka kalau pria di hadapannya mengumumkan hubungan mereka berdua di hadapan para murid Academy bahkan mengundang mereka secara langsung.

"Aku sudah memikirkan ini sejak tadi malam, Cherly. Maaf aku tidak membicarakan ini kepada mu." Ucap Zale memegang tangan Cherly.

"Tidak apa-apa, Zale." Ucap Cherly sambil tersenyum tipis.

"Aku akan mengantarmu ke kelas." Ucap Zale.

"Tidak perlu,aku bisa pergi sendiri." Ucap Cherly.

"Tidak apa sesekali aku mengantarmu ke kelas." Ucap Zale.

"Baiklah kalau itu mau mu,ayo." Ucap Cherly.

Zale memegang tangan Cherly dan mereka berdua menuju ke kelas 11 A,saat tiba di sana terlihat pertengkaran Caliza dan Evan.

"Tapi Evan,aku masih mencintaimu." Ucap Caliza.

"Cinta?aku tidak percaya lagi ucapan mu." Ucap Evan.

"Ada apa ini?" Ucap Zale.

Murid kelas 11 A menatap kearah Zale dan Cherly,Caliza dan Evan berhenti bertengkar. Zale menatap datar melihat Caliza dan Evan, sedangkan Cherly tidak terlalu peduli.

"Bisakah kalian berdua tidak membuat keributan di sini?dan satu lagi untuk mu Caliza, Evan sudah memutuskan hubungan kalian berdua. Jadi jangan pernah mendekati adikku lagi." Ucap Zale datar.

"Tapi pangeran mahkota,aku masih mencintai Evan." Ucap Caliza.

"Aku tidak mencintaimu lagi, karena aku sudah kecewa padamu." Ucap Evan datar.

"Terima saja, Caliza." Ucap Verona.

"Kau pasti senang melihat ku seperti ini,kan?" Ucap Caliza menatap kearah Verona.

"Tentu saja aku senang, Caliza." Ucap Verona.

"Kau tidak pantas untuk Evan, Verona. Hanya saja aku yang pantas." Ucap Caliza.

"Untuk apa aku kembali kepada Evan?aku sudah memiliki kekasih." Ucap Verona.

Semua orang yang berada di sana terkejut mendengar Verona memiliki kekasih kecuali Zale dan Cherly,Evan benar-benar sangat terkejut mendengar Verona sudah memiliki kekasih.

"Kau pasti berbohong, karena aku tahu kau hanya mencintai Evan." Ucap Caliza.

"Untuk apa aku berbohong, apalagi Cherly dan pangeran mahkota tahu siapa kekasih ku."  Ucap Verona.

"Aku sudah melupakan pangeran Evan, karena aku sudah menemukan cinta sejati ku. Aku bukan seperti mu yang tidak bisa menerima kenyataan." Lanjutnya.

"Kalian kembali ke kursi masing-masing,tidak lama lagi bel masuk akan berbunyi. Sayang, belajar dengan baik-baik ya. Nanti jam istirahat aku akan menjemputmu untuk jajan bersama ke kantin." Ucap Zale sambil mengelus rambut Cherly.

"Iya, Zale." Ucap Cherly.

Cup

Zale mencium dahi Cherly dan dia meninggalkan tempat itu,tidak lupa dia melambaikan tangannya ke arah kekasihnya sebentar. Lalu dia menuju ke kelasnya, sedangkan Cherly langsung duduk ke kursi nya.

"Di jemput?" Ucap Verona.

"Iya,dia yang menjemput ku tadi." Ucap Cherly.

"Kami perlu penjelasan dari kalian berdua." Ucap Rachel.

"Kalau jam kosong baru kami berdua akan menjelaskan nya,semoga saja ada jam kosong." Ucap Cherly.

Caliza dan Evan masih satu meja namun Evan tidak mempedulikan Caliza yang berada di kursi sampingnya,dia benar-benar muak dengan gadis itu.

Tidak lama kemudian bel masuk berbunyi,semua murid masuk ke kelasnya masing-masing. Cherly dan Verona mengeluarkan peralatan tulis mereka, beberapa menit kemudian terlihat Miss Claudia masuk ke dalam kelas.

⭐⭐⭐⭐⭐

Sekarang jam kosong,para murid perempuan kecuali Caliza dan sahabatnya sedang bergosip ria di belakang kelas.

"Jadi siapa nama kekasihmu, Verona?" Tanya Rachel.

"Liam." Ucap Verona.

"Jangan bilang kalau Liam yang bekerja sebagai bodyguard pribadi nya si Cherly?" Ucap Gea.

"Iya, Gea. Tapi dari mana kamu bisa tahu?" Ucap Verona.

"Aku hanya menebak saja,aku tidak menyangka tebakan ku ternyata benar. Apalagi dia pria yang tampan dan lebih baik dari Evan." Ucap Gea.

"Jadi apakah Liam masih bekerja sebagai bodyguard mu, Cherly? meskipun dia berpacaran dengan Verona." Ucap Lucy.

"Iya,masih. Dia akan berhenti bekerja saat aku sudah tamat Academy,itu kontrak kerjanya yang sudah dia tandatangani. Tapi tenang saja karena aku sudah melonggarkan jam kerja Liam sehingga dia bisa meluangkan waktu bersama Verona." Ucap Cherly.

"Aku tidak apa-apa kalau Liam masih bekerja sebagai bodyguard pribadi, Cherly. Karena ini sudah pekerjaan nya, apalagi kami berdua sering chat dan video call." Ucap Verona.

"Lalu bagaimana dengan mu, Cherly?" Ucap Rachel menatap kearah Cherly.

"Seperti yang kalian lihat,aku dan pangeran mahkota berpacaran." Ucap Cherly.

"Kalian berdua benar-benar pasangan yang cukup serasi sudah sepantasnya kalian menjadi kekasih." Ucap Gea.

Setelah itu mereka bercerita tentang keseharian mereka masing-masing di sana, bahkan sesekali mereka tertawa saat bercerita hal yang lucu.