33

9K 854 42
                                    

Setelah selesai mandi, Cherly langsung mengajak Verona shopping ke mall. Dia juga tidak lupa meminta ijin kepada keluarganya dan tentunya Liam juga mengikuti mereka berdua.

Sekarang mereka dalam perjalanan menuju ke mall, Liam duduk di kursi depan mengemudi mobil sedangkan Cherly dan Verona duduk di kursi belakang. Sesekali Verona menatap kearah Liam sedangkan Cherly hanya diam saja.

"Ada apa,nona Verona?" Ucap Liam yang sadar kalau Verona menatapnya.

"Tidak ada." Ucap Verona.

"Kenapa nona terus menatap saya?" Tanya Liam.

"Apa aku tidak boleh menatap mu?" Ucap Verona.

"Bukan begitu maksudku,nona Verona." Ucap Liam.

Verona mendengus dan menatap kearah luar jendela, sedangkan Cherly tertawa kecil melihat Verona dan Liam.

"Cherly,dia tidak peka." Ucap Verona.

"Siapa yang maksud mu yang tidak peka, Verona?" Ucap Cherly.

"Orang itu." Ucap Verona.

"Liam peka kok, Verona." Ucap Cherly.

"Apa maksud nona Cherly?" Tanya Liam.

"Cherly, diamlah." Ucap Verona yang sudah tersipu malu.

"Liam, temanku ini menyukai mu." Ucap Cherly terus terang kepada bodyguard pribadinya.

"Itu mustahil,nona cherly. Bukannya dia sudah di jodohkan dengan pangeran kedua?" Ucap Liam.

"Keluarganya sudah memutuskan perjodohan itu." Ucap Cherly.

"Cherly,kenapa kau berterus terang kepada Liam?" Ucap Verona.

"Biar Liam tahu kalau kau menyukai mu,aku juga mengatakan ini demi kebaikan mu." Ucap Cherly sambil menepuk pundak Verona.

Liam terdiam mendengar ucapan Cherly begitu juga dengan Verona,dia tidak menyangka kalau Cherly mengatakan semua ini demi dirinya.

Tidak lama kemudian mereka tiba di mall, lalu Liam memarkirkan mobil di parkiran mobil. Setelah itu mereka bertiga keluar dari mobil,Liam dan Verona saling diam.

"Kalian berdua pergi berkencan sana,aku bisa sendiri." Ucap Cherly.

Cherly meninggalkan tempat itu sedangkan Liam dan Verona masih berdiri di sana sambil menatap kepergian Cherly yang sudah tidak terlihat lagi.

"Nona Verona, apakah itu benar?kalau anda benar-benar menyukai saya?" Ucap Liam menatap kearah Verona yang berada di sampingnya.

"Aku tidak menyukai mu." Ucap Verona.

"Berarti itu bohong?" Ucap Liam.

"Tapi aku jatuh cinta kepada mu pada pandangan pertama." Ucap Verona.

"Tapi saya tidak pantas untuk anda,nona Verona." Ucap Liam.

"Apanya yang tidak pantas?kau pria yang baik,Liam. Hanya kau yang sudah membuat jantung ku berdetak  kencang bahkan saat ini jantung ku berdetak kencang." Ucap Verona sedikit gugup.

"Tapi saya lebih tua dari anda,nona Verona." Ucap Liam.

"Cinta tidak memandang usia,Liam. Dan mulai sekarang panggil saja aku Verona jangan nona Verona, juga kamu jangan terlalu formal dengan ku." Ucap Verona.

"Tapi,nona Verona." Ucap Liam.

"Tidak pakai tapi- tapian,Liam." Ucap Verona.

'terima kasih Cherly karena sudah mengajari ku.' batin Verona.

Sebelum Cherly dan Verona berangkat ke mall, Cherly mengajari Verona bagaimana bisa berbicara dengan Liam dan soal percintaan. Karena dia tahu kalau Liam itu orangnya sedikit kaku.

"Baik, Verona." Ucap Liam.

"Liam, meskipun aku pernah mengejar Evan dan menyukainya tapi aku benar-benar sudah melupakan semua itu. Aku ingin membuka lembaran baru yaitu bersama mu." Ucap Verona.

"Kalau begitu ajari saya bagaimana cara bisa mencintai mu, Verona." Ucap Liam sedikit lembut.

"Aku belum pernah menjalin hubungan dengan Evan kecuali perjodohan,jadi kita sama-sama harus belajar untuk saling mencintai." Ucap Verona.

"Hm." Gumam Liam.

"Aku akan membicarakan hubungan kita berdua dengan papa ku." Ucap Verona.

"Kalau begitu aku juga akan membicarakan hal ini kepada kedua orang tua ku." Ucap Liam.

"Ooo iya bagaimana kita susul Cherly ke dalam?" Ucap Verona.

"Bukannya nona Cherly bilang kalau kita berdua harus berkencan?" Ucap Liam.

"Kalau begitu ikut bersama ku shopping dan susul Cherly ke dalam." Ucap Verona.

"Hm." Gumam Liam.

Liam dan Verona meninggalkan parkiran dan masuk ke dalam mall,tanpa mereka sadari bahwa Evan melihat mereka berdua.

"Kenapa hatiku sakit melihat Verona bersama pria itu?" Lirih Evan.

"Evan." Ucap Caliza berjalan menghampiri Evan.

"Iya, sayang." Ucap Evan menatap kearah Caliza.

"Katanya mau ajak aku shopping?jadi tidak?" Ucap Caliza.

"Tentu saja jadi, sayang." Ucap Evan.

Evan mengajak Caliza shopping ke mall karena dia ingin berduaan dengan kekasihnya itu,namun saat dia tiba di mall. Dia melihat Verona dan Liam berbicara tampak begitu akrab di parkiran, untungnya di Caliza tidak melihatnya.

⭐⭐⭐⭐⭐

Di tempat Cherly...


Cherly sedang memilih jepit rambut yang menarik di matanya,gadis itu tidak menyadari bahwa ada seorang pria tampan berada di sampingnya. Pria itu tidak lain adalah Zale,dia datang ke mall untuk melihat-lihat perkembangan. Dan dia tidak sengaja melihat Cherly,lalu dia mengikutinya dari belakang.

"Sedang mencari apa?" Ucap Zale.

Cherly terkejut mendengar suara orang yang di kenalnya,gadis itu menatap kearah sampingnya dan dia melihat Zale tepat di sampingnya.

"Kenapa kau bisa di sini?" Ucap Cherly.

"Aku hanya ingin melihat perkembangan mall dan aku tidak sengaja melihat mu tadi,lalu aku mengikuti mu dari belakang." Ucap Zale.

"Pantas saja aku merasakan ada orang yang mengikuti ku, jadi itu kamu." Ucap Cherly.

"Kamu sedang mencari apa?" Tanya Zale.

"Jepit rambut untuk poni ku dan rambut samping." Ucap Cherly.

"Ooo iya di mana Verona?bukannya kamu mengatakan kalau Verona akan ikut shopping bersama mu." Ucap Zale.

"Dia kencan bersama Liam." Ucap Cherly.

"Benarkah?" Ucap Zale.

"Hm, aku yang menjodohkan mereka berdua. Aku tidak ingin melihat Verona terus mengejar adik mu itu,aku ingin temanku bahagia." Ucap Cherly.

"Baiknya calon istri ku ini." Ucap Zale.

"Dalam mimpi mu, Zale." Ucap Cherly sedikit tersipu.

"Apakah kamu sudah sarapan?" Tanya Zale.

"Belum." Ucap Cherly sambil menggeleng kepalanya.

"Kalau begitu setelah ini kita pergi ke restoran untuk sarapan bersama." Ucap Zale.

"Tapi kamu yang bayar ya." Ucap Cherly.

"Iya, sayang." Ucap Zale.

Cherly sudah menemukan jepit rambut yang dia suka dan Zale yang membayarnya, tentu saja Cherly sangat senang karena calon suami nya ekhem Zale membayar belanjaannya. Setelah itu mereka berdua menuju ke restoran untuk sarapan bersama.

TBC...

Yeay kapal Liam dan Verona berlayar berkat Cherly.

Si Evan mulai menyesal dan keburukan Caliza akan terbongkar.

MENJADI FIGURAN SAMPINGANWhere stories live. Discover now