36

7.5K 682 30
                                    

Keesokan harinya...

Cherly bangun dari tidurnya, dia keluar dari kamarnya dan masuk ke dalam lift menuju ke lantai bawah. Saat tiba di sana,dia tidak menyadari bahwa dirinya di tatap beberapa orang. Cherly memakai gaun tidur dan rambut panjangnya terurai begitu saja.

"Cherly."

Cherly membalikkan badannya dan terkejut melihat Zale berada di ruang tamu,dia juga melihat keluarganya.

"Zale,kamu di sini?" Ucap Cherly berjalan menghampiri Zale.

"Jadi kapan kalian berdua akan bertunangan?" Ucap Jazziel menatap kearah Zale.

"Kami berdua tidak akan bertunangan,tapi kami berdua akan menikah setelah Cherly tamat Academy." Ucap Zale tersenyum tipis.

"Baiklah kalau begitu." Ucap Carter.

"Jadi sekarang kalian berdua sudah menjalin hubungan?" Ucap Nicolette menatap kearah Cherly yang duduk di samping Zale.

"Iya,ma." Ucap Nicolette.

"Kalian berdua jangan berbuat macam-macam." Ucap Jazziel.

"Papa tenang saja karena Zale pria yang baik." Ucap Cherly sambil menatap kearah Zale.

"Kenapa tidak bertunangan saja dulu?" Ucap Colette.

"Aku tidak mau hubungan kami berdua seperti Evan dan Verona,aku lebih nyaman dengan hubungan kami berdua sekarang." Ucap Zale.

"Apakah keluarga mu sudah mengetahui hal ini?" Ucap Justino.

"Aku sudah memberitahu ini kepada mereka." Ucap Zale.

"Jadi kapan kalian akan mengumumkan hubungan kalian ke publik?" Ucap Madelyn.

"Itu terserah dari Cherly." Ucap Zale menatap kearah Cherly yang bersandar di pundaknya.

"Jadi bagaimana Cherly? apalagi kamu adalah calon ratu masa depan." Ucap Nicolette menatap kearah Cherly.

"Tidak perlu diumumkan, biarkan di rahasia dulu." Ucap Cherly.

"Baiklah kalau itu mau mu." Ucap Zale.

"Tapi, Cherly." Ucap Colette.

"Jangan memaksa ku,oma." Ucap Cherly menatap tajam melihat Colette.

"Baiklah kalau itu mau mu." Ucap Colette menghela nafasnya.

"Ayo kita berkencan di halaman belakang." Ucap Cherly menarik tangan Zale.

"Kamu mandi dulu,aku akan menunggu mu di sini." Ucap Zale.

"Aku masih malas mandi,apa jangan-jangan kamu tidak suka melihat aku bernampilan seperti ini?" Ucap Cherly menatap kearah Zale dengan tatapan tajam.

"Kamu lucu seperti itu, sayang." Ucap Zale yang terkekeh melihat tatapan Cherly sangat lucu.

"Aku ingin mengajakmu jalan-jalan keluar untuk berkencan." Ucap Zale.

Semua keluarga Anders terkejut melihat pangeran mahkota bersikap manis dan lembut kepada Cherly.

"Aku mau berkencan di halaman belakang saja,aku tidak mau keluar." Ucap Cherly.

"Baiklah kalau begitu ayo." Ucap Zale.

Cherly menggenggam tangan Zale dan menuju ke halaman belakang,saat tiba di sana mereka berdua duduk di kursi taman tepat di tengah hamparan bunga mawar.

"Kenapa tidak mengatakan padaku kalau kamu ke sini?" Ucap Cherly menatap kearah Zale.

"Biar suprise, jadi bagaimana tidur mu?" Ucap Zale sambil mengelus rambut Cherly dengan lembut.

"Sangat baik,aku merindukanmu." Ucap Cherly memeluk Zale.

"Aku juga merindukanmu, sayang." Ucap Zale membalas pelukan Cherly.

"Liam dan Verona sudah menjalin hubungan." Ucap Cherly.

"Benarkah?aku sangat senang mendengarnya, sayang." Ucap Zale.

"Jadi bagaimana hubungan Evan dan Caliza?" Ucap Cherly.

"Aku tidak tahu tapi semoga saja adikku cepat sadar dari iblis betina itu." Ucap Zale.

"Semoga saja." Ucap Cherly.

"Kamu sangat cantik meskipun kamu belum mandi." Ucap Zale.

Kedua pipi Cherly memerah mendengar ucapan Zale, sedangkan Zale sendiri terkekeh kecil melihat Cherly. Pria itu mencubit pipinya karena gemas dan lucu.

"Lucu nya kekasih ku ini." Ucap Zale.

"Zale." Ucap Cherly.

"Iya, sayang." Ucap Zale.

"Aku mencintaimu." Ucap Cherly.

"Aku juga mencintaimu, sayang." Ucap Zale.

"Zale, jawab pertanyaan ku dengan jujur. Kenapa kamu menyukai ku padahal di luar sana masih banyak perempuan yang lebih baik dari ku?" Ucap Cherly.

"Tatap mataku." Ucap Zale.

Cherly menatap mata Zale, jantungnya berdegup kencang menatap kekasihnya begitu dekat.

"Karena kamu berbeda dengan perempuan di luar sana,kamu juga sangat ramah dengan anak-anak makanya aku mencintaimu. Meskipun di luar sana banyak perempuan yang mengantri ingin menjadi kekasih ku tapi aku tidak menyukai mereka,aku hanya menyukai mu saja bahkan mencintaimu sampai akhir hayat ku." Ucap Zale sambil menatap wajah Cherly yang begitu sangat cantik.

"Benarkah?" Ucap Cherly.

"Tentu saja, sayang." Ucap Zale.

"Terima kasih sudah mencintai ku, terimakasih banyak." Ucap Cherly memeluk Zale.

"Tidak perlu berterima kasih kepada ku, Cherly. Seharusnya aku yang berterima kasih kepada mu karena sudah membuat ku jatuh cinta padamu,aku tidak bisa hidup tanpamu jadi jangan pernah meninggalkan ku." Ucap Zale.

"Aku tidak akan pernah meninggalkan mu,hanya kamu adalah cinta pertama dan terakhir ku." Ucap Cherly.

"Aku mencintaimu." Ucap Zale mencium kening Cherly.

"Aku juga mencintaimu." Ucap Cherly.

TBC...

Maaf chapter ini agak pendek, chapter kedepannya baru keburukan Caliza terbongkar.

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

MENJADI FIGURAN SAMPINGANWhere stories live. Discover now