21

11.5K 1K 33
                                    

Bel istirahat pun berbunyi, semua murid keluar dari kelasnya masing-masing dan menuju ke kantin.

Cherly mengeluarkan bekalnya dari tas, sedangkan Verona menatap penasaran melihat teman sebangkunya membawa bekal ke Academy.

"Ada apa?" Tanya Cherly menatap Verona.

"Tidak biasanya kau membawa bekal ke Academy?" Ucap Verona.

"Aku tidak mau kejadian kemarin terjadi kembali,dan kau kenapa tidak pergi ke kantin?" Ucap Cherly.

"Aku tidak mau jajan ke kantin,aku yakin gadis itu pasti akan berbuat masalah lagi." Ucap Verona.

"Kau tidak lapar?" Tanya Cherly.

"Lapar sih,tapi tidak apa karena aku bisa menahannya." Ucap Verona.

"Ambil ini." Ucap Cherly sambil memberikan sendok kepada Verona.

"Lalu kau makan pakai apa?" Tanya Verona.

"Kau tenang saja karena aku bawa 2 sendok,makanlah." Ucap Cherly.

"Terima kasih, Cherly." Ucap Verona terharu.

"Sama-sama,makanlah. Maaf kalau agak asin." Ucap Cherly.

Verona langsung makan nasi goreng yang di buat oleh Cherly, baru kali ini dia makan nasi goreng yang begitu enak.

"Ini sangat enak, Cherly. Siapa yang membuatnya?" Ucap Verona.

"Aku yang membuatnya, padahal perasaan ku nasi nya sedikit asin." Ucap Cherly.

"Tidak asin kok, Cherly. Kamu hebat ya bisa masak." Ucap Verona.

"Jangan memuji ku seperti itu, Verona." Ucap Cherly.

"Kau ini aneh sekali, seharusnya kamu bahagia mendengar ku memuji masakan mu." Ucap Verona.

"Di luar sana masih ada orang yang lebih hebat memasak dari ku." Ucap Cherly.

"Ooo iya ngomong-ngomong,jadi bagaimana tawaran aku tadi?" Ucap Verona.

"Baiklah, aku akan ke mansion mu." Ucap Cherly.

"Terima kasih banyak ya, Cherly. Sudah menerima tawaran ku." Ucap Verona.

"Sama-sama, Verona." Ucap Cherly.

'tidak salah nya untuk bertamu ke mansion Dickson?' batin Cherly.

"Habiskan nasinya,aku sudah kenyang." Ucap Cherly melihat Verona yang makan seperti orang kelaparan.

"Hm." Gumam Verona.

Cherly tahu kalau Verona benar-benar lapar,dia tidak marah kalau gadis itu menghabiskan bekalnya.

"Ternyata nona Cherly ada di sini?" Ucap Zale sambil berjalan menghampiri Cherly dan Verona.

"Kenapa kau mencari ku, pangeran mahkota?" Tanya Cherly menatap Zale sudah berada di depannya.

"Kamu tidak pergi ke kantin?" Tanya balik Zale.

Uhuk...uhuk...

Verona tersedak mendengar ucapan Zale seperti itu, sedangkan Cherly langsung memberi botol air minum kepada Verona.

"Minumlah." Ucap Cherly.

"Kenapa kau bertanya balik pada ku, pangeran mahkota?" Lanjutnya menatap kearah Zale.

"Saya hanya bertanya saja pada mu, nona Cherly. Apakah itu boleh?" Ucap Zale.

"Pangeran mahkota,jangan bicara begitu formal pada ku." Ucap Cherly.

"Baik,nona Cherly." Ucap Zale.

"Aku membawa bekal dari mansion makanya aku tidak pergi ke kantin." Ucap Cherly.

"Benarkah?" Ucap Zale.

"Iya, lalu kenapa pangeran mahkota mencari ku?" Ucap Cherly.

"Besok aku yang akan menjemputmu ke mansion." Ucap Zale.

Uhuk...uhuk...

Verona terbatuk mendengar ucapan Zale, karena baru kali ini dia melihat pangeran mahkota tampak begitu berbeda dari sebelumnya.

"Verona,kau tidak apa-apa?" Ucap Cherly.

"Aku tidak apa-apa, jangan khawatirkan aku." Ucap Verona.

"Kalau begitu aku permisi dulu,nona Cherly." Ucap Zale sambil tersenyum tipis.

"Hm." Gumam Cherly.

Sebelum Zale meninggalkan kelas 11 A, dia tersenyum tipis ke arah Cherly dan setelah itu dia meninggalkan tempat itu. Sedangkan Verona berpikir kalau Zale menyukai Cherly teman sebangkunya.

'apa jangan-jangan pangeran mahkota menyukai Cherly?tapi kalau di pikir-pikir lagi mereka berdua cukup serasi.' batin Verona sambil senyam-senyum sendiri.

"Kau kenapa, Verona? senyam-senyum sendiri." Ucap Cherly menatap teman sebangkunya yang senyam-senyum sendiri.

"Tidak ada." Ucap Verona.

"Kalau kamu gila,bilang sama aku. Nanti aku pesan rumah sakit jiwa tempat mu di rawat." Ucap Cherly.

"Kau ini ya?" Ucap Verona.

Cherly tertawa kecil melihat Verona, sedangkan Verona sendiri baru kali ini melihat teman sebangkunya tertawa.

"Kau tertawa, Cherly?" Ucap Verona menatap polos ke arah Cherly.

"Memangnya aku patung yang tidak bisa tertawa?aku ini juga manusia seperti mu, Verona." Ucap Cherly.

"Baru kali ini aku melihat mu tertawa, biasanya kau selalu mengejekku " ucap Verona.

"Aku mengejekmu agar kau bisa berhenti mengejar pangeran kedua, apakah hati mu tidak sakit melihat nya bersama gadis lain?" Ucap Cherly.

"Tentu sakit, Cherly." Ucap Verona.

"Kalau begitu berhentilah mengejar dia karena perempuan itu di kejar bukan mengejar." Ucap Cherly.

"Benarkah?" Ucap Verona.

"Iya, Verona. Kita para perempuan itu harus jual mahal dengan para laki-laki,buat mereka menjadi budak cinta kita." Ucap Cherly.

"Dari mana kamu tahu tentang hal ini, Cherly?" Tanya Verona.

"Tentu aku tahu, Verona." Ucap Cherly.

'tidak ada salahnya aku berteman dengan Verona? apalagi dia gadis yang baik.' batin Cherly.

"Jadi aku harus bagaimana sekarang?" Ucap Verona.

"Aku akan membicarakan hal ini kepada mu saat kita sudah berada di mansion mu." Ucap Cherly.

"Baik." Ucap Verona.

  Setelah itu Cherly dan Verona berbincang-bincang tentang keseharian mereka di mansion.

TBC...

MENJADI FIGURAN SAMPINGANWhere stories live. Discover now