7

17.1K 1.4K 25
                                    

Terlihat seorang gadis cantik yang masih tertidur pulas di kasur empuk, tidurnya sangat estetik sekali. Kepalanya sudah menyentuh lantai dan kakinya di atas kasur.

Tok...tok...

Pintu kamar Cherly dari ketuk dari luar,namun gadis itu tidak bangun sama sekali apalagi kamarnya kedap suara.

Cklek

Terlihat seorang pria tampan masuk ke dalam kamar gadis itu, dia terkejut melihat Cherly yang tidur tidak begitu elegan sekali.

"Nona muda, bangun. Boneka-boneka anda sudah tiba di mansion." Ucap Liam berlutut di samping Cherly untuk membangun gadis itu dari tidurnya.

"Nona muda bangun." Lanjutnya menyentuh tangan Cherly.

Cherly pun membuka matanya perlahan dan melihat Liam berada di kamarnya, gadis itu sedang mengisi energinya,tidak lama kemudian dia bangun dari tidurnya.

"Ada apa, Liam?" Tanya Cherly.

"Boneka-boneka anda sudah sampai di mansion." Ucap Liam.

"Benarkah?kalau begitu ayo kita ke sana." Ucap Cherly yang tampak begitu semangat.

Cherly langsung berlari sambil menarik tangan Liam, gadis itu tidak mempedulikan tampilannya. Sedangkan Liam terkejut melihat Cherly yang menarik tangan.

Tidak lama kemudian mereka berdua tiba di ruang tamu, terlihat beraneka macam kado di sana. Keluarga Anders terkejut melihat Cherly yang masih menggenggam tangan Liam.

"Nona muda tolong lepaskan tangan saya." Ucap Liam.

"Maaf, Liam." Ucap Cherly.

"Tidak apa-apa, nona muda." Ucap Liam.

Cherly berjalan menuju ke arah kado-kado yang berisi boneka yang sudah dia beli di mall, di sana juga ada bungkusan boneka miliknya.

"Aku yakin anak-anak panti asuhan pasti senang dengan kado yang aku berikan ini." Ucap Cherly.

"Untuk apa kamu memberikan semua ini kepada anak-anak panti asuhan, Cherly?" Tanya Nicolette menatap kearah anak perempuannya.

"Bukan urusanmu, apalagi kau tidak perlu peduli dengan apa yang aku lakukan." Ucap Cherly dingin.

"Cherly, jaga bicaramu. Dia ibu mu, seharusnya kamu sopan kepada nya." Ucap Colette.

"Aku tahu dia mama ku." Ucap Cherly.

"Aku akan ikut bersama mu ke panti asuhan besok." Ucap Zergan.

"Tidak perlu, kau hanya mengganggu ku saja. Apalagi aku tidak suka ada orang yang ikut bersama ku kecuali Liam, dia adalah bodyguard pribadi ku." Ucap Cherly.

"Kalau begitu mama saja yang ikut bersama mu, Cherly. Apalagi sudah lama mama tidak menjenguk anak-anak panti asuhan." Ucap Nicolette.

"Tidak perlu, aku tidak suka ada orang yang bersama ku kecuali Liam." Ucap Cherly.

"Kalau begitu kita sekeluarga saja yang ke sana?" Ucap Carter.

"Kalau kalian ke sana semua, aku tidak akan pergi." Ucap Cherly.

"Liam, bawa barang-barang ini ke kamar ku." Lanjutnya.

"Baik, nona muda." Ucap Liam.

"Kalian bersepuluh bantu Liam membawa barang-barang itu ke kamar Cherly." Ucap Jazziel menatap kearah ke 10 bodyguard yang menjaga tempat itu.

"Baik, tuan Jazziel." Ucap mereka.

"Tolong bawanya hati-hati ya, aku tidak mau sampai lecet sedikitpun." Ucap Cherly.

"Baik, nona muda." Ucap mereka.

Kesepuluh bodyguard itu membantu Liam membawa barang-barang milik Cherly ke kamar gadis tersebut, sedangkan Cherly sedang mengecek semua barangnya.

"Perlu bantuan?" Ucap Madelyn berjalan menghampiri Cherly.

"Tidak perlu, aku bisa sendiri." Ucap Cherly sambil menggeleng kepalanya.

  Cherly berjalan menuju ke sebuah bungkusan yang begitu besar, gadis itu pun membuka bungkusan dan isinya ternyata boneka kelinci besar.

"Kyaaa..."

Cherly berteriak sambil memeluk boneka kelinci besar berwarna biru itu, dulu dia tidak memiliki boneka yang besar. Tapi sekarang dia sudah memilikinya, Cherly itu suka sekali koleksi boneka-boneka lucu dan barang yang menarik perhatiannya.

Cherly membenamkan wajahnya di boneka kelinci besar, sehingga terlihat sangat lucu di mata keluarga Anders. Baru kali ini mereka melihat Cherly tampak begitu imut.

"Nama mu sekarang adalah Kookie dan aku mommy mu." Ucap Cherly yang masih memeluk boneka kelinci.

"Kalau begitu aunty jadi oma dong." Ucap Madelyn yang berusaha untuk akrab dengan Cherly.

"Bukan, dia sudah punya oma. Namanya oma Vivian, dia juga bunda ku." Ucap Cherly.

"Jazziel, kamu berselingkuh dengan wanita lain?" Ucap Nicolette menatap kearah suaminya.

"Aku tidak berselingkuh dengan wanita lain, Nicolette." Ucap Jazziel.

"Siapa bunda Vivian, Cherly?" Tanya Madelyn yang mulai penasaran dengan wanita yang bernama Vivian.

"Dia bunda ku, kalian tidak tahu seperti apa dia. Hanya aku yang tahu." Ucap Cherly.

"Seperti apa bunda mu itu, Cherly?" Tanya Madelyn.

"Dia wanita yang baik dan lembut, dia jarang memarahi ku. Dia mengajariku tentang sopan santun dengan orang lain dan orang yang lebih tua dari ku, dia mengajari ku cara memasak. Pokoknya dia ibu yang terbaik bagi ku, tapi sayangnya aku tidak akan pernah bertemu dengannya lagi." Ucap Cherly mulai sendu.

"Memangnya kenapa, Cherly?" Tanya Madelyn.

"Kau tidak tahu apa-apa tentang diri ku, aunty. Kau tidak perlu tahu tentangnya." Ucap Cherly.

Nicolette merasa sesak mendengar ucapan Cherly yang memuji wanita lain selain dirinya, dulu Cherly selalu memujinya tapi sekarang tidak lagi.

"Nona muda, barang-barang anda sudah di bawa semua ke kamar." Ucap Liam.

"Terima kasih, Liam." Ucap Cherly sambil tersenyum manis.

"Apa ada lagi yang harus saja kerjakan?" Tanya Liam.

"Tidak ada." Ucap Cherly.

"Kalian semua yang ada di sini keluar semua, tinggalkan kami." Ucap Carter.

Para bodyguard dan maid meninggalkan tempat itu, sekarang hanya tinggal keluarga Anders saja yang berada di sana.

"Cherly." Ucap Carter menatap kearah cucu perempuannya.

"Iya." Ucap Cherly.

"Sebenarnya apa yang terjadi kepada mu sehingga diri mu berubah seperti ini?" Ucap Carter.

"Tidak terjadi apa-apa, aku sekarang mulai berhenti mencari perhatian kalian. Aku mulai merasa itu hanya sia-sia untuk mencari perhatian dari kalian, mulai sekarang aku acuh tak acuh kepada kalian sama seperti kalian acuh tak acuh kepada ku." Ucap Cherly.

"Abaikan saja aku sama seperti kalian mengabaikan seperti dulu, aku tidak mau berharap perhatian dari kalian." Lanjutnya.

"Aku bukan lagi Cherly yang kalian kenal, tapi aku Cherly yang baru."

Cherly meninggalkan tempat itu sambil membawa boneka kelinci, sedangkan keluarga Anders yang berada di sana merasa tertusuk ribuan duri setelah mendengar ucapan Cherly.

TBC...

MENJADI FIGURAN SAMPINGANWhere stories live. Discover now