26 | Aneh

393 47 46
                                    

🌟 nya jangan lupa yaa

Follow ig @are_.el
                 @kiraya.qoratuadilla
                 @rafka.galensi

galensi

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

26. Aneh

Abim menyalakan motornya untuk dibawanya ke sekolah. Pagi ini, Abim berangkat ke sekolah sendiri, tidak seperti biasanya yang selalu bersama Grey.

Sejak sepulang sekolah kemarin, tingkah Grey menjadi aneh dan berubah jadi pendiam sekaligus pemarah. Grey selalu mendapatkan telepon lalu pergi begitu saja setelah menerima telepon itu. Sesuatu yang janggal membuat Abim mau tak mau mencurigai perubahan sikap sepupunya.

Kabar tentang Raya yang berhasil lanjut ke babak final pun belum Grey ketahui. Setiap Abim ingin berbicara dengannya, Grey selalu menghindar seolah tak ingin mengetahui apapun yang terjadi. Bukankah seorang sahabat harus mengetahui kabar bahagia tersebut?

Abim melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Menikmati suasananya jalanan di pagi hari dengan matahari yang masih terasa hangat. Di pikirannya masih terus melekat perubahan yang terjadi pada Grey. Secepat itu kah seseorang berubah?

Setelah beberapa saat mengendarai motor diramainya jalanan pagi, Abim tiba di parkiran motor SMA Thunder. Abim mengedarkan pandangannya ke sekitar. Cukup jauh dari tempatnya berdiri, terlihat Grey yang berjalan sendirian di lorong kelas, namun pandangan Abim terpaku pada sebuah kerumunan yang tak jauh dari posisi Grey berada.

Abim menghampiri kerumunan itu yang ternyata berada tepat di depan papan manding sekolah. Dengan perasaan yang penasaran, Abim pun membelah kerumunan itu untuk mengetahui apa yang sedang mereka lihat di papan mading.

Lagi-lagi perasaan bangga muncul di hatinya. Terpampang dengan jelas beberapa bidang Olimpiade Nasional dari SMA Thunder yang berhasil lanjut ke babak final dan salah satunya adalah bidang sains.

Walaupun Abim belum lama mengenal Raya, tetapi Abim sudah cukup dekat dengan gadis itu. Terlebih tinggal bersebelahan dengan Raya membuatnya lebih cepat akrab.

Abim mencoba berpikir, apakah Grey juga masih belum mengetahui tentang ini? Pasalnya Grey hanya diam seperti tak tahu apapun, tidak heboh seperti biasa. Tapi, rasanya tak mungkin jika Grey belum mengetahui berita hangat yang tertempel sebesar itu di papan mading, bahkan hampir semua murid membicarakannya.

Dengan langkah cepat, Abim segera mencari keberadaan Grey yang tadi sempat dilihatnya. Tak peduli apa yang akan menjadi respon Grey nanti, yang terpenting Grey harus tahu bahwa sahabatnya-Raya-akan merasakan kebahagiaan yang dia impikan.

Tepat Abim menginjakkan kakinya di kelas, baru beberapa tas yang terlihat oleh pandangannya, namun ia sama sekali tak melihat ada tas milik Grey. Kemana perginya Grey?

Abim meletakkan tasnya lalu pergi lagi mencari Grey. Abim menuju kantin yang kemungkinan besar Grey berada di sana untuk sarapan, karena tadi Abim tak melihat Grey sarapan bersama.

GUGUR [ON GOING]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora